Saat traveling paling enak jepret sana sini, apa aja mau di foto, kadang kita gak tahu penting apa engak yang penting bidik dan tekan shutter.
Dijalan kita bisa menemukan apa saja, orang, benda, kejadian yang kadang menarik kadang tidak, paling utama adalah seorang fotograper sejati Ciyaaaa...t never put his camera off.
Namun demikian harus siap juga dengan omelan, malu, ngadapin orang marah karena merasa terganggu saat kita foto atau objek kita merasa tidak nyaman, disitulah tantangannya.
[caption id="attachment_360898" align="aligncenter" width="377" caption="Freedom (dok.pribadi)"][/caption]
Saya menganut faham keilmuwan bahwa praktek adalah cara belajar yang paling baik. Beberapa kali saya praktekkan ilmu “street fotography” dan saya mengalami kena damprat orang hehehe.
[caption id="attachment_360900" align="aligncenter" width="641" caption="Kalau sudah begini cepat cepat minta maaf (dok.pribadi)"]
Kamera yang di pakai bisa apa saja, intinya adalah foto. Jangan takut kehabisa ide atau mati langkah, kalau satu marah jangan kecil hati banyak objek lain yang bisa kita foto, tipsnya hanya satu niat baik. Sampaikan dengan bahasa yang sopan, dan jadilah sebuah frame indah.
[caption id="attachment_360901" align="aligncenter" width="641" caption="Ketemu siapa saja bisa jadi Ide menarik (dok. pribadi)"]
[caption id="attachment_360902" align="aligncenter" width="425" caption="Berada di Tengah Tengah Modernisasi (Dok.pribadi)"]
Saat memotret dijalan lebih enak menggunakan lensa lebar, usahakan jangan pakai lensa tele gak seru di jamin dah, emangnya Paparazzi. Dengan lensa lebar kita harus mendekat ke objek sedekat mungkin. Ada Interaksi... saya rasa itu kata kunci street fotography bener gak om? hehehe
[caption id="attachment_360903" align="aligncenter" width="641" caption="Crossing Crowded (dok.pribadi)"]
Never put your camera becouse good picture comes unintentionally. Jangan pernah letakkan kamera mu, terus foto karena foto bagus kadang saat foto yang tidak kita sengaja (faizal,2015).
