[caption id="attachment_284155" align="aligncenter" width="622" caption="Berfoto bersama keluarga Host Family, Hiroshima Dreamination 2013 (dok.pribadi)"][/caption]
Menjelang tanggal 25 Desember hingga tahun baru di beberapa kota di Jepang mulai menghiasi kotanya dengan beragam bentuk lampu yang mereka sebut dengan Dreamination Festival.
Salah satunya adalah kota Hiroshima, tepatnya di pusat kota Hiroshima mulai dari Peace Boulevard di sepanjang jalan utama pada malam hari dihiasi dengan beragam bentuk lampu lebih kurang 400 monumen yang menyala di kedua sisi jalan.
Termasuk juga pohon setinggi 25 meter, kereta, kapal, dan kastil yang merupakan fitur utama dari even ini. Kesemua monument ini dibagi menjadi 14 bagian yang berbeda yang kesemuanya merupakan cerita tentang pangeran dan putri.
[caption id="attachment_284158" align="aligncenter" width="622" caption="Sepatu Kaca (dok.pribadi)"]
Kata dreamintaion adalah gabungan dua kata “dream” yang berarti mimpi masyarakat Hiroshima diwaktu malam dan “illumination” yang berarti cahaya.
Saya berkesempatan merasakan langsung kemeriahan acara ini, bersama dengan host family saya di jepang.
Ini merupakan hiburan yang menyenangkan bagi kebanyakan warga Hiroshima, saat kami datang kami sudah kesulitan mencari tempat parkir, semua tempat sudah penuh oleh mobil warga yang sudah datang lebih dulu, dengan sabar Matsuyama san menunggu kalau-kalau ada yang keluar.
Setelah beberapa menit menunggu, belum juga menemukan tempat, akhirnya kami pun dipersilahkan keluar lebih dulu oleh Matsuyama san, kepala keluarga. Dia akan menyusul setelah mendapat tempat parker.
Saya melihat disetiap monument banyak masyarakat sedang berfoto atau sekadar berjalan-jalan menikmati keindahan setiap monument. Beberapa monuen juga bisa dinaiki seperti kerata kuda yang dibentuk dari besi dan sekelilingnya dihiasi dengan lampu.
Menurut Keiko san Ibu dari Host Family saya, acara ini sudah rutin dilakukan, kalau tidak salah ini sudah kelima kalinya kami datang keacara ini, ujarnya.
Sekalipun warga Jepang mayoritas beragama Sinto, namun tutut bergembira merayakan natal dan tahun baru juga rutin mereka lakukan, termasuk menghiasi dengan pohon natal dan mempersiapkan beragam hadiah untuk dibagikan kepada anak-anak.