Mohon tunggu...
Faizal Amin Haderi
Faizal Amin Haderi Mohon Tunggu... Nahkoda - A learner Is Always Be Learner

Menurut saya menulis itu adalah bagian dari belajar karena untuk bisa menulis harus membaca, nah dengan membaca akan menambah pengetahuan kita dengan menulis semakin menajamkan pengetahuan tersebut. Mohon tanggapan dan koreksi nya. Bismillah.\r\n\r\nMore about me : https://www.instagram.com/faizalaminhaderi/

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Nikmatnya Menyeberang Jalan di Sini

4 Oktober 2012   20:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:15 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

#Suasana Menyeberang yang Nyaman (dok.pribadi)#

Sebagai seorang pengguna angkutan umum, meyeberang jalan menjadi salah satu hal yang menakutkan dikota-kota besar khususnya Jakarta. Bagaimana tidak, pengendara kendaraan bermotor terus berpacu dengan kecepatannya seolah tidak memperhatikan pengguna jalan lainnya apalagi penyeberang jalan. Padahal didalam UU No. 29 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 116 ayat 2 disebutkan “ pengemudi harus memperlambat kendaraannya jika melihat dan mengetahui ada Pejalan Kaki yang akan menyeberang ”. Apakah pengemudi melihat? Ini yang menjadi masalah. Boro-boro mengetahui melihat aja enggak,, Gedubrakk.

Berbeda dengan disini. Didepan Museum Nasional, tepatnya di Jalan Medan Merdeka Barat, para penyeberang jalan dilengkapi dengan fasilitas Tombol Penyeberang Jalan. Dimana setiap orang yang akan menyeberang dapat menggunakannya untuk menghentikan laju kendaraan yang melintas.

Kenikmatannya terletak pada ketenangan saat menyeberang, tidak khawatir ada kendaraan yang tidak tahu atau tidak melihat, karena sudah di berikan lampu merah tanda semua kendaraan harus berhenti. Berasa diluar negeri kalau sedang menyeberang disini.

Bagaimana ditempat lain? Ironis. Kesadaran masyarakat akan keselamatan di jalan sangatlah kurang, baik dari pengendara maupun pejalan kaki.

Sebagai angkoters saya bisa melihat bagaimana tidak tertibnya para pengguna jalan di Jakarta. Tidak ada lagi saling menghormati, semua seperti sedang dalam sirkuit balapan yang berebut duluan mencapai garis finish.

Penyeberang harus mencari cara untuk menarik perhatian mereka, entah mengangkat tangan tinggi-tinggi, mengacungkan jempol, atau apa-pun yang bisa menarik perhatian para pembalap ini, demi keselamatan diri.

Jembatan Penyeberangan hanya menjadi tempat mangkalnya pedagang kaki lima, penyeberang lebih memilih lewat bawah dari pada harus meluangkan sedikit tenaganya menaiki jembatan yang sudah disediakan, padahal demi keselamatannya juga. Kalau sudah tertabrak dua-duanya bisa celaka.

134938371925639556
134938371925639556

#Ilustrasi Pejalan Kaki Di Tabrak (sumber gambar no.2)#

Harapan kedepan dengan pemerintahan yang baru di DKI Jakarta adalah agar melengkapi infrastruktur pendukung yang bisa membuat tertib seluruh pengguna jalan sesuai dengan yang diamanatkan didalam UU No. 29 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. ***

Sumber:

http://inioke.com/Rubrikasi/2081-Menyeberang-Jalan--yang-Ngalah-Mobil-atau-Orang-.html http://news.liputan6.com/read/442238/lagi-pejalan-kaki-ditabrak-bus-transjakarta pengalaman pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun