Mohon tunggu...
Faizal
Faizal Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mhd faisal

Hello

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Provinsi Riau

30 Mei 2022   09:21 Diperbarui: 30 Mei 2022   09:38 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, pada saat itu orang Eropa mulai sering mengunjungi wilayah tersebut. pertama orang portugis, kemudian Belanda dan Inggris. 

Pada tahun 1824, Belanda dan Inggris setuju untuk membagi lingkup pengaruh di wilayah tersebut, dengan semenanjung Melayu jatuh di bawah Inggris dan Sumatera jatuh di bawah Belanda. Segera setelah itu, kekuatan kesultanan di wilayah itu mulai berkurang. 

Kesultanan segera menjadi protektorat Belanda dan direduksi menjadi negara boneka Hindia Belanda , dengan Belanda memiliki wewenang untuk campur tangan dalam urusan sehari-hari. Ini terjadi sampai tahun 1942, ketika Jepang menyerbu dan menduduki Riau selama teater Pasifik Perang Dunia II. 

Setelah tiga tahun pendudukan yang ditandai dengan kekejaman dan kejahatan perang, Jepang menyerah pada tahun 1945. Belanda segera kembali untuk menguasai wilayah tersebut, tetapi pergi pada tahun 1949 setelah Konferensi Meja Bundar Belanda-Indonesia di mana Belanda setuju untuk penyerahan kedaulatan Hindia Belanda kepada Republik Indonesia . Sejak saat itu, Riau menjadi bagian dari negara kesatuan Indonesia.

Ada tiga kemungkinan asal kata riau yang menjadi nama provinsi ini. Pertama, dari kata Portugis, " rio " yang berarti sungai. Pada tahun 1514, ada ekspedisi militer Portugis yang menelusuri Sungai Siak, untuk menemukan lokasi kerajaan yang mereka yakini ada di daerah tersebut, dan sekaligus mengejar pengikut Sultan Mahmud Syah yang melarikan diri setelah jatuhnya Kesultanan Malaka.

Versi kedua mengklaim bahwa riau berasal dari kata riahi yang berarti air laut. Kata tersebut diduga berasal dari sosok Sinbad al-Bahar dalam kitab Seribu Satu Malam .

Versi ketiga menyebutkan bahwa kata ini berasal dari pidato penduduk setempat, diambil dari kata rioh [ bahasa apa ini? ] atau riuh yang artinya ramai, hiruk pikuk orang-orang pekerja. Mungkin nama ini diambil dari penamaan orang lokal, yaitu orang Melayu yang tinggal di daerah Bintan, yang sekarang berada di Kepulauan Riau.

 Nama tersebut kemungkinan mulai terkenal sejak Raja Kecil memindahkan pusat kerajaan Melayu dari Johor ke Ulu Riau pada tahun 1719. Nama ini digunakan sebagai salah satu dari empat kesultanan utama yang membentuk kerajaan Riau, Lingga, Johor dan Pahang . Namun, sebagai konsekuensi dari Perjanjian Anglo-Belanda tahun 1824 antara Belandadan Inggris, kesultanan Johor-Pahang jatuh di bawah pengaruh Inggris, sedangkan kesultanan Riau-Lingga jatuh di bawah pengaruh Belanda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun