Mohon tunggu...
Faizal Az Zuhri
Faizal Az Zuhri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bukan sulap bukan she/her

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, Ilkom - B 21/ (21107030057)

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Kemacetan Parah di Kampoeng Ramadhan Jogokariyan, Pengunjung Diperkirakan 3.000 Lebih

5 April 2022   23:49 Diperbarui: 6 April 2022   00:42 1186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ramadhan merupakan salah momentum masyarakat muslim untuk melatih menahan hawa nafsu dan meningktakan keimanan terhadap Allah SWT. Selain itu, ramadhan menjadi momen yang ditunggu-tunggu umat muslim sebab dalam bulan ramadhan Allah SWT melimpahkan berbagai nikmat. Diantaranya nikmat ampunan, rahmat, keberkahan, dan dilipatgandakannya amal kebaikan manusia di hari ramadhan.

Arti puasa sendiri dalam bahasa Arab adalah "Shaum" atau "Shoum". Arti dari kata tersebut adalah menahan diri dari sesuatu. Menahan diri yang dimaksud adalah menahan untuk makan & minum serta segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa dari fajar hingga matahari terbenam. Puasa harus diawali dengan niatan terlebih dahulu dan harus memenuhi syarat-syarat wajib sah puasa.

Selain mencari pahala sebagai tujuan utama dari puasa di bulan ramadhan, bulan ramadhan juga memiliki beberapa hal waktu keistimewaan di antaranya sahur, berbuka puasa, solat tarawih, ramainya tadarus di masjid, dan yang paling digemari adalah waktu berburu makanan untuk berbuka puasa atau "ngabuburit". Ngabuburit menjadi hal yang sangat dinanti-nanti disaat menjelang berbuka puasa karena dianggap mampu membuat jarak dengan berbuka puasa lebih dekat, padahal yang terjadi hanyalah fikiran kita yang teralihkan dari menunggu adzan magrib.

Setiap orang memiliki kesukaan masing-masing dalam menunggu adzan magrib atau ngabuburit ada yang lebih suka dengan membaca buku, pergi ke tempat-tempat unik & bersejarah, serta ada juga yang lebih memilih untuk berburu makanan buka puasa, seperti masyarakat sekitar Jogja. Kampoeng Ramadhan Jogokariyan atau biasa disebut juga dengan KRJ oleh masyarakat warga Jogja yang terletak di yang terletak di Jl.Jogokaryan No.36, Mantrijeron, Yogyakarta.

Kampoeng ramadhan Jogokariyan merupakan salah satu iconik bagi warga masyarakat Jogja di bulan ramadhan. Dikutip dari news.com Kampoeng Ramadhan Jogokariyan ini dibangun pada tahun 1966 dan mulai beroprasi pada tahun 1967. Kampoeng ramadhan Jogokariyan adalah salah satu program dari masjid Jogokariyan untuk menyemarakan bulan suci ramadhan. KRJ sendiri merupakan kampoeng dimana dalam satu kampoeng tersebut banyak dijajakan makanan baik jajan-jajanan tradisonal, modern, bahkan western.

KRJ sendiri buka mulai dari pukul 16.30 -- 18.30 WIB, serta diperkirakaan terdapat lebih dari 50 stand yang menjualkan baik cemilan, minuman, atau makanan berat untuk berbuka puasa. Harga makanan dan minuman di Kampoeng Ramadhan Jogokariyan sendiri terbilang sangat affordable, karena kebanyakan yang berkunjung adalah warga sekitar Jogja dan para mahasiswa Jogja. Jadi 

 Selain banyaknya stand bayar makanan yang ada di KRJ, masjid Jogokariyanpun juga menyelenggarakan acara tadarus bersama yang dimulai pukul 17.00 WIB dan buka bersama secara Gratiss dengan jamuan yang dihidangkan kurang lebih mencapai 2.000 porsi untuk para jamaah masjid Jogokariyan. 

Menu yang dihidangkan akan beragam untuk setiap harinya. Pengurus masjid Jogokariyan menghimbau agar jamaah untuk tetap mematuhi ajuran protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, membawa handsanitaizer, serta membawa keperluan ibadah masing-masingg untuk mencegah terjadinya pemakaian alat bergantian dimasa pandemi seperti ini.

Sumber: Dokpri
Sumber: Dokpri

Dibalik meriyahnya program dari masjid Jogokariyan yakni pasar sore atau Kampoeng Ramdhan Jogokariyan (KRJ) menimbulkan juga dampak negatif berupa kemacetan parah di kawasan sekitar Kampoeng Ramadhan Jogokariyan (KRJ) khususnya dimulai dari prempatan Jogokariyan hingga masuk KRJnya sendiri. Kemacetan tersebut memakan waktu yang cukup lama, sampai acara KRJnya sendiri mau selesai baru arus lalu lintas bisa kembali seperti semula.

Penulis sempat mewawancarai salah satu juru parkir yang ada di KRJ pada tanggal 5 April 2022 dangan bapak Ahmad yang merupakan warga asli sekitar KRJ sekaligus bapak Ahmad sudah setiap tahun menjadi juru parkir  di Kampoeng Ramadhan Jogokariyan (KRJ).

"Sebenarnya untuk 2 hari ini kurang begitu ramai si mas, baru hari ini aja rame banget. Mungkin juga karena cuaca hari ini mendukung kali ya tidak seperti 2 hari kemarin, jadi agak semprawut mas" ujar bapak Ahmad.

Kemacetan parah yang terjadi di KRJ hari ini juga didukung adanya pembukaan jalan dua arah di Kampoeng Ramadhan Jogokariyan sendiri tanpa adanya penutupan akses, sehingga baik motor maupun mobil bebas untuk masuk dan keluar dari sisi manapun yang membuat semprawut jalan.

Penulis juga sempat mewawancarai salah satu pengunjung KRJ sore ini 5/04/22 terhadap saudara Ratna (salah satu mahasiswi Jogja) yang berkunjung bersama rekan-rekannya.

            "Huaaa...ramee poll masee jalan 1 langkah berhentinya 1 menit...", ujar Ratna. Pengunjung sangat mengeluhkan akan keramaian dari pasar sore KRJ karena susah untuk bergerak.

            "Sayang sekali si mas seharusnya ini bisa lebih PW tempatnya tapi karena masih ada montor dan mobil yang berlalu lalang jadi kita kesusahan untuk bergerak untuk pindah dari satu stand ke stand yang lain" Ucap Farhan Ali salah satu mahasiswa pengunjung sore hari ini.

Sumber: Dokpri
Sumber: Dokpri

Kampoeng Ramadhan Jogokariyan di tahun ini sepertinya terlihat sangat ramai sebab ditahun kemarin program dari masjid Jogokariyan ini sempat tiada karena aturam PPKM dari pemerintah Jogja agar menekan angka kasus penyebaran Covid-19. Hari ini pengunjung baik yang dengan niatan ke pasar sore kurang lebih mencapai 3.000 lebih pengunjung. 

Hal ini dapat dibuktikan dengan habis ludesnya jumlah porsi makan yg telah disediakan masjid Jogokoriyan 2.500 porsi serta sangat banyaknya pengunjung yang berlalu-lalang sejak pukul 3 sore sampai magrib. Agar bisa menghindari kemacetan yang ada di Kampoeng Ramadhan Jogokariyan sendiri usahakan datang lebih awal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun