Mohon tunggu...
Faizal Assegaf 2
Faizal Assegaf 2 Mohon Tunggu... lainnya -

| Faizal Assegaf

Selanjutnya

Tutup

Politik

Polisi Panggil Admin Kompasiana?

24 Agustus 2010   12:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:45 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_237566" align="alignleft" width="187" caption="google"][/caption]

Berbagai artikel yang kritis dan menghujat pemerintah di kompasiana, tidak menutup kemungkinan akan menuai masalah serius dikemudian hari. Kita tentu berharap hal itu tidak terjadi. Namun sampai sejauh ini tidak ada jaminan untuk menghindar dari kemungkinan itu.

Bahkan, jeratan hukum juga mengintai pihak admin sebagai penyedia/penyelenggara jasa online. Dan di situ, konflik antar admin dan kompasioner pun akan mengemuka. Saling lempar handuk dan sama-sama berusaha untuk menghindar.

Bagi saya pribadi, pihak admin sejauh ini sudah berada pada posisi yang tepat, “NETRAL”. Kecuali dalam isu-isu pornografi, kenetralan admin sulit dipahami, atau tepatnya sedikit lebih condong membiarkan dan mungkin ikut menikmati. Di sini, sikap admin bisa dituding ikut terlibat membiarkan terjadinya perusakan moral publik. Semoga tidak demikian.

Nafsu polisi untuk menjerat para penulis kritis di dunia maya memang belum membuahkan hasil. Sebab, institusi berseragam coklat itu sadar bahwa mereka tidak bisa menghalangi arus besar dari dinamika aspirasi yang berkembang dalam kehidupan masyarakat dunia maya. Mungkin, dalam kasus Prita dan beberapa kasus serupa, sikap polisi sedikit nekat dan arogan.

Dalam beberapa artikel yang saya tulis pada beberapa waktu lalu, bermunculan komentar dengan pesan mengingatkan: “hati-hati mas, ntar bisa kena jeratan hukum”. Pesan yang bernada kekhawatiran itu sering membuat saya terhibur, karena isinya jelas menggelikan. Dipikiran saya, mana mungkin artikel-artikel saya yang mengkritik penguasa harus dijerat oleh hukum?

Sebaliknya, saya justru berpendapat bahwa para penulis artikel yang isinya mendukung penguasa korup, sesungguhnya telah terjerat oleh hukuman moral publik. Dengan alasan, para penulis tersebut membela sebuah rezim secara tidak wajar dengan mengabaikan hati nurani dan akal sehat publik…!

Yang jelas, sekali lagi, admin kompasiana tidak pernah dipanggil polisi. Kalaupun hal itu terjadi, mungkin sebatas panggilan dalam pengertian polisi hendak menyampaikan: “Kapan ya kompasiana bisa ikut serta dalam kampanye anti pornoaksi, pornografi dan narkoba…?”.

Salam Faizal Assegaf Jkt, 24 Agustus 2010 artikel sebelumnya:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun