Menyusun cerita baik (Best Practice) menggunkan metode STAR ( Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Best Practice atau biasa disebut dengan praktik baik didefinisikan sebagai pengalaman terbaik tentang keberhasilan seseorang dalam melaksanakan tugas profesinya.
Best practice sangat bermanfaat bagi tenaga pendidik karena dapat mengembangkan inovasinya dalam mengatasi permasalahan selama pembelajaran dengan strategi yang tepat.
Best Practice PPL ke-3 ini disusun untuk memenuhi tugas PPG DALJAB UPGRIS Tahun 2022. Berikut saya lampirkan Best Practice yang saya susun selama PPL siklus ke-3.
Lokasi :Â
SMP Negeri 1 Nusawungu
Jl. Sukarelawan, Danasri, Nusawungu,Cilacap. Kode Pos 53283
Lingkup Pendidikan :
Sekolah Menengah Pertama
Tujuan Aksi PPL Siklus Ke-3:
- Bimbingan KlasikalÂ
Topik : Bakat dan Minat (Mengembangkan Bakat dan Minatku dari sekarang)
Sasaran : Kelas VII / Fase D
Profil Pelajar Pancasila : Mandiri, Bernalar Kritis
Aspek Perkembangan : Pengembangan Pribadi
Tujuan umum :
Peserta Didik  mampu Mengembangkan Bakat dan Minat yang sesuai dengan potensi yang dimiliki
Tujuan Khusus:
Peserta didik mampu menganalisis Pengertian Bakat dan Minat (C4)
Peserta didik mampu menganalisis Perbedaan Bakat dan Minat (C4)
Peserta didik mampu menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Bakat dan Minat (C4)
Peserta didik mampu Memadukan jenis-jenis Bakat dan Minat yang sesuai dengan dirinya  (A4)
Peserta didik mampu Mengembangkan Bakat dan Minat yang sesuai dengan dirinya (P4)
Metode yang digunakan : Cooperative Learning ( Think, Pair, Share)
Media : LCD, Laptop, PPT dan Video
- Konseling Individu Â
Topik Permasalahan : Prokrastinasi
Sasaran : Kelas VII (RB)
Tujuan umum:
Konseli mampu mengembangkan kedisiplinannya dalam pemenuhan  tugas sekolah
Tujuan Khusus:
Konseli mampu menganalisis dampak prokrastinasi akademik (C4)
Konseli mampu menunjukan disiplin dalam mengumpulkan tugas sekolah (A5)
Konseli mampu mengatasi prokastinasi akademiknya dengan menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan jadwal tagihan (P5)
Metode yang digunakan: Pendekatan Behavior dengan kontrak perilaku
Penulis : Faizahtun Nuronniah, S.Pd.
Tanggal : 12 November 2022 dan 14 November 2022
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:
- Aksi PPL Siklus ke-3 Strategi Bimbingan Klasikal:
Belumm mengetahui potensi yang dimiliki
Belum bisa membedakan antara bakat dan minat
Kurangnya Motivasi Peserta didik
Sarana Prasarana yang kurang
Â
- Aksi PPL Siklus ke-3 Strategi Konseling Individu:
Peserta didik kurang memahami materi yang disampaikan Guru
Kurangnya Rasa Percaya Diri Peserta didik
Manajemen waktu yang kurang baik
Terpengaruh oleh lingkungan
Yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan Aksi PPL Siklus Ke-3 adalah:
- Waktu pemberian layanan yang tergolong singkat yaitu 40 menit sehingga melebihi batas waktu layanan.
- Masih ada beberapa anak yang pasif dalam kegiatan Layanan Bimbingan Klasikal
- Kurang kondusif karena bertepatan dengan adanya sosialisasi tentang HIV dari puskesmas.
- Belum ada proyektor dikelas sehingga menggunakan proyektor yang portable
- Bertukar kelas dengan kelas yang paling ujung yang jauh dengan sumber suara sosialisasi HIV
- Suara kendaraan bermotor yang mengganggu layanan karena ruangan dekat dengan jalan raya.
Pembelajaran dari keseluruhan proses pelaksanaan Aksi PPL Pada siklus 3 :
Dengan terlaksananya Praktik Pengalaman ke 3, Â Guru BK lebih termotivasi untuk mempelajari metode Inovatif lainnya untuk di terapkan di pemberian layanan selanjutnya.
Tindak Lanjut pelaksanaan Aksi PPL Siklus 3:
Bimbingan Klasikal : melaksanakan Layanan Bimbingan kelompok dan Konseling kelompok jika diperlukan
Konseling Individu : Melakukan Konseling Individu Lanjutan jika diperlukan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI