Mohon tunggu...
Faizah Riyandini
Faizah Riyandini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Psikologi

Mahasiswa Psikologi UIN Sunan Gunung Djati, Bandung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan di Tengah Wabah Covid-19

6 Mei 2020   14:06 Diperbarui: 7 Mei 2020   08:46 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Krisis kepemimpinan di Indonesia yaitu tidak bertanggung jawabnya dan tidak mau mundur para pemimpin (Akurat.co). Krisis kepemimpinan ini sudah terjadi sejak era reformasi hingga saat ini. Pada era Orde Lama dan Orde Baru, tercatat dalam sejarah cukup banyak pemimpin yang berani bertanggung jawab, tahu diri, dan berani mengundurkan diri. Bahkan lebih terhormat lagi dan sangat patut untuk diteladani, meskipun tidak melakukan kesalahan apapun, tetapi menyadari bahwa dirinya telah berbeda pandangan dan haluan dengan pemimpin diatasnya, salah seorang tokoh Proklamator yaitu Mohammad Hatta atau lebih dikenal sebagai Bung Hatta, memilih untuk mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden saat mendampingi Soekarno.

Mengingat saat ini pandemi Covid-19 telah membawa akibat timbulnya Krisis Kepemimpinan pada berbagai negara. Sangat patut dicontoh, budaya kepemimpinan yang mau bertanggung jawab dan berani mengundurkan diri karena merasa telah gagal, sungguh nyata terjadi di berbagai belahan dunia seperti yang diberitakan oleh berbagai media nasional kita.

Terlihat bahwa kepemimpinan dinegara kita belum mencapai puncak yang maksimal, lalu bagaimana dengan diri kita sendiri untuk meningkatkan jiwa kepemimpinan khususnya memimpin diri sendiri di masa pandemi ini?

Kita sebagai bagian dari anggota masyarakat hendaknya bertanggung jawab dalam bersikap dan memilih tindakan yang tidak merugikan diri sendiri dan pihak lain. Seperti yang telah dijabarkan sebelunya bahwa bangsa kita ini sedang berada pada masa krisis terutama krisis kepemimpian, sudah sepatutnya kita membantu para pemimpin bangsa yang tengah berupaya untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19 ini.  Saat ini perlunya kerjasama antara pemerintah dengan kita sebagai anggota masyarakat.

 Dalam kondisi wabah Covid-19, masyarakat perlu  berperilaku penuh tanggung jawab dengan mematuhi semua anjuran pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Masyarakat dan semua pihak harus patuh atau taat dengan semua aturan dan ketentuan pemerintah. Termasuk tidak memproduksi dan menyebarkan berita hoax. Dengan demikian, otomatis kita sebagai masyarakat mampu untuk membuat arah untuk mengendalikan diri sendiri sehingga mampu untuk memimpin diri sendiri.

Sikap dan perilaku taat kepada beberapa kebijakan pemerintah harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Seperti ketentuan untuk melakukan social dan physical distancing atau menjaga jarak, tidak berada di ruang publik, keramaian atau tidak mengadakan pesta/rapat atau perkumpulan orang lainnya karena akan menjadi sarana penularan virus.

Anjuran Presiden untuk tetap di rumah, social dan physical distancing,  kerja dari rumah (work from home /WFH), dan belajar di rumah dan ibadah di rumah harus ditaati secara bertanggung jawab karena dapat memutus penyebaran virus. Perilaku ini merupakan bentuk tanggung jawab sebagai individu, anggota komunitas dan warga negara yang bertanggung jawab dan wujud dari sikap rendah hati.

Dengan menaati anjuran tersebut dengan baik, maka kita sudah mampu untuk memimpin diri sendiri dimasa pandemi Covid-19 ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun