Mohon tunggu...
Faizah QonatusShofiyah
Faizah QonatusShofiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Faktor Penyebab TKI Pergi Merantau

25 Mei 2024   21:53 Diperbarui: 25 Mei 2024   21:54 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan jumlah tenaga kerja migran yang signifikan. Setiap tahunnya, ribuan warga Indonesia memutuskan untuk meninggalkan kampung halaman mereka demi mencari peluang kerja di luar negeri. Fenomena ini telah berlangsung selama beberapa dekade dan memiliki dampak yang signifikan baik bagi individu maupun perekonomian negara.

Namun, di balik keputusan merantau tersebut, terdapat berbagai alasan yang mendorong para tenaga kerja Indonesia (TKI) untuk meninggalkan tanah air. Artikel ini akan mengupas tuntas apa saja yang perlu diketahui tentang TKI, mulai dari proses perekrutan, hak dan kewajiban mereka, hingga perlindungan yang diberikan oleh pemerintah. Selain itu, kami juga akan membahas penyebab utama mengapa banyak TKI memilih untuk bekerja di luar negeri, serta tantangan yang mereka hadapi selama berada di perantauan.

Penyebab TKI Merantau antara lain:

  1. Faktor Ekonomi

    • Keterbatasan Lapangan Kerja di Dalam Negeri: Salah satu alasan utama mengapa banyak orang Indonesia memilih untuk bekerja di luar negeri adalah keterbatasan lapangan kerja yang tersedia di dalam negeri. Tingginya tingkat pengangguran membuat banyak orang mencari peluang di luar negeri.
    • Upah yang Lebih Tinggi di Luar Negeri: Perbedaan upah yang signifikan antara pekerjaan di Indonesia dan di luar negeri menjadi daya tarik utama. TKI dapat memperoleh penghasilan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan bekerja di dalam negeri, sehingga mereka dapat menabung lebih banyak dan mengirimkan uang ke keluarga di rumah
  2. Faktor Sosial
    • Peningkatan Status Sosial: Bekerja di luar negeri sering kali dianggap sebagai cara untuk meningkatkan status sosial. Kesuksesan TKI yang telah berhasil di luar negeri sering menjadi motivasi bagi yang lain untuk mengikuti jejak mereka.
    • Pendidikan dan Pelatihan yang Terbatas di Indonesia: Kurangnya akses terhadap pendidikan dan pelatihan vokasional di dalam negeri membuat banyak orang merasa bahwa mereka akan memiliki peluang yang lebih baik jika bekerja di luar negeri, di mana mereka bisa mendapatkan keterampilan baru dan pengalaman yang berharga.
  3. Faktor Keluarga

    • Tuntutan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga: Banyak TKI yang merantau dengan tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka. Pendapatan yang lebih tinggi di luar negeri memungkinkan mereka untuk memberikan pendidikan yang lebih baik untuk anak-anak mereka, serta memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
    • Dukungan Keluarga dalam Keputusan Merantau: Keputusan untuk merantau sering kali didukung oleh keluarga besar. Mereka melihat peluang kerja di luar negeri sebagai jalan keluar dari kesulitan ekonomi yang mereka hadapi.
  4. Faktor Politik dan Pemerintah

    • Kebijakan Pemerintah dalam Mendukung Pengiriman Tenaga Kerja ke Luar Negeri: Pemerintah Indonesia memiliki berbagai kebijakan yang mendukung pengiriman tenaga kerja ke luar negeri. Program-program ini sering kali mencakup pelatihan, sertifikasi, dan bantuan penempatan kerja.
    • Program-program Pelatihan dan Penempatan TKI oleh Pemerintah: Pemerintah menyediakan berbagai program pelatihan untuk mempersiapkan calon TKI agar siap bekerja di luar negeri. Program ini mencakup pelatihan keterampilan, bahasa, dan pemahaman budaya negara tujuan.

Dengan memahami faktor-faktor yang mendorong banyak orang Indonesia untuk merantau, kita dapat lebih menghargai keputusan mereka dan mendukung kebijakan serta program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan TKI di luar negeri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun