"Omicron" Ganas Atau Hanya Bikin Was-Was
Sejak awal tahun 2020, dunia mulai digemparkan dengan munculnya sebuah virus baru yang bernama virus corona. Dilansir dari website laman who.int, coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).Â
Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19. Seperti yang kita ketahui, COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. Hingga saat ini, COVID-19 menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia.
COVID-19 dapat menyebar terutama dari orang ke orang melalui percikan-percikan dari hidung atau mulut yang keluar saat orang yang terinfeksi COVID-19 batuk, bersin atau berbicara. Masyarakat dapat terinfeksi COVID-19 jika menghirup percikan orang yang terinfeksi virus ini. Selain itu, masyarakat juga dapat terinfeksi dengan menyentuh benda atau permukaan tersebut, kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka. Inilah sebabnya penting untuk mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air bersih mengalir, atau membersihkannya dengan cairan antiseptik berbahan dasar alkohol.
Banyak kejadian yang sudah kita lewati sejak pertama kali Presiden Joko Widodo mengumumkan dua warga positif Covid-19 pada 2 Maret 2020 lalu. Berbagai kebijakan dan langkah sudah dilakukan oleh pemerintah untuk menekan angka penularan virus ini. Dilansir dari kompaspedia, pemerintah sudah mulai menerapkan kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat yang dikenal dengan istilah PSBB sejak bulan April 2020 lalu.Â
Hal itu terus berlanjut hingga kebijakan tersebut berganti nama menjadi PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Di Indonesia level 3 dan 4. Hingga saat ini sudah ada 4.269.740 kasus positif di Indonesia dengan jumlah kasus sembuh sebanyak 4.117.700 kasus dan 144.163 kasus meninggal. Kini, masyarakat mulai dapat beradaptasi dan hidup berdampingan dengan virus ini. Lalu, apakah sampai disini saja kisah perjalanan virus ini?
Seiring waktu berjalan, virus corona penyebab Covid-19 juga mengalami mutasi dan menimbulkan beragam varian baru. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan adanya pemberian nama-nama baru bagi varian virus corona yang telah terdeteksi di sejumlah negara. Dilansir dari kompas.com, pada Desember 2020 lalu, muncul sebuah varian virus Corona yang pertama kali muncul di Inggris yang diberi nama Alpha Varian.Â
Kemudian pada Oktober 2020, ditemukan varian Beta di Teluk Nelson Mandela, Afrika Selatan dan berlanjut dengan varian Gamma yang ditemukan di Brasil. Kemudian muncul varian Delta yang diangggap lebih menular dan bisa menyebar lebih cepat. Varian virus corona Delta juga sudah menyebar ke sejumlah wilayah di Indonesi antara lain Jakarta.
Di penghujung tahun 2021 lalu, muncul kembali sebuah varian virus Corona dengan sebutan varian Omicron. Varian ini pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan. Dilansir dari new.detik.com, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Varian baru virus corona Omicron menyebar ke seluruh dunia dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kasus varian yang bermutasi dengan sangat cepat ini telah dipastikan di 77 negara.Â
WHO menetapkan varian Omicron sebagai VOC. VOC diartikan sebagai varian virus Corona yang menyebabkan peningkatan penularan serta kematian dan bahkan dapat mempengaruhi efektivitas vaksin. Sebelum Omicron, WHO telah menetapkan varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta sebagai VOC. Kepanikan tentang varian Omicron ini mulai menyebar di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membawa kabar baik soal Omicron. Untuk pertama kali, lembaga itu meyakini Omicron menyebabkan gejala lebih ringan dibanding varian Covid-19 lain. Omicron mempengaruhi saluran pernapasan bagian atas. Jumlah kasus memang meningkat tapi angka kematian rendah. Akan tetapi, kemungkinan penyebaran varian Omicron baik kepada masyarakat yang sudah maupun belum divaksin sangat tinggi.
Berbagai varian coronavirus  sudah muncul dan sudah menyebar di dunia dan juga di Indonesia. Penyebaran berbagai varian coronavirus ini memiliki berbagai gejala mulai dari gejala ringan maupun gejala berat. Hampir dua tahun kita berjuang bersama melawan pandemi Covid-19 ini. Entah suatu virus itu ganas ataupun tidak, tentu kita tidak boleh wawas dan mengurung diri, melainkan selalu waspada dan senantiasa menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti imbauan serta kebijakan dari pemerintah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H