Mohon tunggu...
Faizah Nurain
Faizah Nurain Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya adalah berolahraga, semua olahraga saya minati karena dari kecil saya sudah mendapatkan banyak pembelajaran olahraga dari kecil tidak hanya itu hobi saya juga menonton film di waktu senggang saya Hal sekarang yang ingin saya minati adalah belajar bahasa Spanyol dan meningkatkan skill bahasa Inggris dan bahasa Arab saya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Diplomasi Islam pada Masa Kekhalifahan Mu'awiyyah bin Abi Sufyan

17 September 2022   00:06 Diperbarui: 17 September 2022   00:09 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mu'awiyyah bin Abi Sufyan yang sering kita kenal dengan sebutan Muawiyyah I sebagai pendiri kekhalifahan Bani Umayyah yang berkuasa dari tahun 661 M-680 M. Muawiyyah adalah salah satu sahabat nabi. Muawiyyah I lahir pada tahun 602 M, terdapat juga pendapat beberapa ahli yang mengatakan bahwa Muawiyyah I lahir empat tahun sebelum Rasulullah SAW. menyebarkan agama islam di Mekkah. Ayahnya bernama Abu Sufyan bin Harb sedangkan nama ibunya adalah Hindun binti Utbah. Pada masa Rasulullah SAW. Muawiyyah I merupakan juru tulis wahyu karena kejujurannya.

Pada masa Muawiyyah I banyak perubahan dan kemajuan yang terjadi seperti : mengubah sistem pemerintahan dari demokratis menjadi monarki, dimana pada zaman sebelum Muawiyyah I sistem pemerintahan di laksanakan demokratis dimana setiap ada pergantian pemimpin atau kepengurusan dinasti di lakukan dengan voting atau musyawarah akan tetapi pada masa pemerintahan Muawiyyah I diganti menjadi sistem pemerintahan monarki dimana pergantian kepemimpinan dilakukan secara turun temurun dengan keturunan. Mendirikan Diwanul Khatam sebagai Departemen Pencatatan, Diwanul Barid sebagai Pelayanan Pos dan Kantor Cap sebagai Pencetakan Mata Uang ).

Dengan sifat dan karakteristik Muawiyyah I yang sabar, cerdik, toleran dan pandai dalam mengendalikan diri dan seorang yang pemaaf. Praktek diplomasi yang di lakukan oleh Muawiyyah I adalah penyelesaian pertikaian dualisme kepemimpinan di kalangan umat islam antara pengikut Hasan bin Ali di wilayah Irak dengan Muawiyyah di wilayah Syiria yang terjadi pada tahun 41 H/662 M. penyelesaian konflik di antara keduanya dengan prundingan di antara keduanya yang disebut dengan Perjanjian Perdamaian "Amul Jama'ah" yang berisi :

  • Hasan bin Ali rela turun dari khalifah demi persatuan umat islam.
  • Mu'awiyyah tidak mencela Ali bin Abu Thalib.
  • Setelah kepemimpinan Mu'awiyyah, khalifah selanjutnya akan di pilih secara musyawarah.

Pada masa kepemimpinan kekhalifahan Bani Umayyah menjadi salah satu sejarah islam yang sangat kontroversial karena pada masa ini awal mula kekhalifahan merubah sistem pemerintahan dari demokratis menjadi monarki. Kutipan Muawiyyah : "Dunia ini lebih banyak di kendalikan dengan lidah daripada dengan pedang". Muawiyyah wafat setelah 19 tahun menjadi khalifah Bani Umayyah pada usia 80 tahun dan di makamkan di Babus Shagir, Damaskus. Kekhalifahan di lanjutkan dengan Umar bin Abdul Aziz.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun