Mohon tunggu...
Faizah Jauhar S
Faizah Jauhar S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Peran Orang Sekitar terhadap Keselamatan Korban Bullying

14 Juni 2023   22:45 Diperbarui: 14 Juni 2023   23:31 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Perundungan atau Bullying kerap kali terjadi di beberapa lingkungan seperti keluarga, sekolah, kelompok pertemanan, lingkungan tempat tinggal, dan sosial media. Bullying bukan hanya penyiksaan secara fisik, namun bisa juga secara verbal dan behavioral seperti dikucilkan, diejek terus menerus, dipalak, dan diabaikan oleh lingkungan sekitarnya.

Salah satu kasus bullying yang sempat menjadi pemberitaan di Indonesia dimana seorang siswa sekolah dasar mengakhiri hidupnya lantaran tak tahan diejek oleh teman sekolahnya karena tidak memiliki ayah, ada pula kasus dimana seorang remaja laki-laki berusia 12 tahun, yang merupakan penjual jalangkote di-bully oleh delapan orang pemuda dengan cara di takut-takuti, dipukul, dan didorong hingga dirinya, sepeda, dan semua dagangannya jatuh ke aspal (Mandegani, 2020).

 Hal ini membuktikan bahwa bullying tidak hanya berdampak pada luka fisik, tetapi juga berdampak terhadap kesehatan mental korbannya. Perilaku bullying bisa berdampak buruk, misalnya terjadi perubahan perilaku seperti minder, tertutup, menjadi mudah sakit, merasa terisolasi dari pergaulan, akademik merosot, kurang bersemangat, bahkan memiliki perasaan takut gagal ketika terlibat dalam hubungan sosial.

Korban bullying seringkali tidak mampu memberi tahu orang sekitarnya bahwa dia mengalami perundungan karena yang menjadi pelaku dari perundungan itu sendiri adalah orang-orang yang ada di sekitarnya atau seringkali terjadi ketika korban mencoba untuk berbicara, orang sekitarnya malah menganggap remeh apa yang dialami oleh korban tersebut. Hal itu membuat korban berpikir bahwa mencoba mencari pertolongan kepada orang sekitarnya merupakan upaya yang sia-sia. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang sekitar untuk membantu korban bullying, antara lain:

1. Kumpulkan barang bukti

Jika Anda menyaksikan bullying, kumpulkan barang bukti yang dapat digunakan untuk membuktikan tindakan bullying tersebut. Barang bukti tersebut dapat berupa rekaman video atau audio, pesan teks, atau foto. Pastikan Anda menyimpannya di tempat aman dan memberitahu pihak yang berwenang atau orang yang dapat membantu korban.

2. Cari bantuan

Jangan ragu untuk mencari bantuan dari orang lain jika Anda menyaksikan bullying. Anda dapat meminta bantuan dari teman, guru, atau orang tua korban. Bantuan dari orang lain dapat membantu korban merasa didukung dan tidak sendirian.

3. Dampingi korban

Jika Anda menyaksikan korban bullying, dampingi korban dan berikan dukungan. Anda dapat membantu korban untuk merasa aman dan terlindungi. Dengan memberikan dukungan, korban dapat merasa didengar dan dihargai.

4. Alihkan perhatian pelaku bullying atau korbannya

Jika Anda menyaksikan bullying, cobalah untuk mengalihkan perhatian pelaku bullying atau korbannya. Anda dapat mengajak korbannya untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan atau mengajak pelaku bullying untuk berbicara tentang hal lain. Hal ini dapat membantu mengurangi ketegangan dan mencegah terjadinya tindakan bullying.

5. Mencari dukungan dan bantuan dari orang lain

Mencari dukungan dan bantuan dari orang lain juga dapat membantu korban bullying. Korban dapat mencari dukungan dari teman, guru, atau orang tua. Dukungan dari orang lain dapat membantu korban merasa didukung dan tidak sendirian.

Dalam mengatasi bullying, peran orang sekitar sangat penting. Orang sekitar dapat membantu korban dengan cara kumpulkan barang bukti, cari bantuan, dampingi korban, alihkan perhatian pelaku bullying atau korbannya, dan mencari dukungan dan bantuan dari orang lain. Dengan melakukan hal-hal tersebut, orang sekitar dapat membantu korban untuk mengatasi dampak psikologis dari bullying dan memulihkan kesehatan mentalnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun