Awal bulan Februari hingga pertengahan bulan Juni, kesempatan berharga untuk melaksanakan asistensi mengajar di SMA Islam Almaarif Singosari saya dapatkan. Pengalaman ini memberikan saya banyak pelajaran, pengalaman, dan kenangan yang tak terlupakan. Tidak hanya untuk memperkaya pengetahuan tentang dunia pendidikan, saya juga berkesempatan untuk memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan di sekolah ini. Selama periode asistensi mengajar ini, saya dapat merasakan langsung bagaimana integrasi antara pendidikan formal dan pendidikan karakter dapat diterapkan dengan baik di sekolah ini. Fokus pengajaran pada siswa tidak hanya pada pencapaian akademik, namun juga pada pengembangan karakter dan nilai-nilai moral. Hal ini dibuktikan dengan disamping adanya mata pelajaran umum, terdapat pula SKU, BBQ-tahfidz, serta mata pelajaran yang mengikuti perkembangan teknologi digital yaitu Prodistik.
Selama menjalankan tugas asistensi mengajar di SMA Islam Almaarif Singosari, berbagai kegiatan telah saya ikuti dan saya laksanakan bersama dengan teman-teman asistensi mengajar dan guru-guru pengajar di sekolah. Program utama yang dilaksanakan adalah piket harian, program kerja mahasiswa asistensi mengajar, pendampingan outing class, pondok ramadhan, gelar karya P5, dan masih banyak lagi. Piket harian merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap hari. Piket harian terbagi menjadi di bagian KBM, UKS, BK, Perpustakaan, dan Tata Usaha. Melalui piket harian ini saya mendapatkan banyak pengalaman terkait pengelolaan administrasi sekolah, alur peminjaman buku, alur pendataan tes kesehatan siswa, dan upaya bimbingan konseling siswa kelas XII untuk studi lanjut di perguruan tinggi.
Program kerja mahasiswa asistensi mengajar ada dua, yaitu seminar kuliah atau kerja dan peringatan hari kartini (kartini day). Seminar kuliah atau kerja dihadiri oleh pembicara dari mahasiswa Universitas Negeri Malang yang merupakan mahasiswa sekaligus wirausahawan. Dengan harapan pembicara dapat memberikan insight baru kepada siswa terkait keputusan mereka setelah lulus dari SMA. Program peringatan hari kartini (kartini day) dirancang untuk menjadi wadah bagi siswa menyalurkan kreativitas dan peranannya sebagai gen z terhadap permasalahan sosial kesetaraan gender dan patriarki.
Outing class yang dilaksanakan oleh siswa kelas X dilakukan di Malang Creative Center (MCC), dimana siswa terbagi menjadi dua bidang sesuai dengan minat masing-masing yaitu public speaking dan musik tradisional sederhana. Kegiatan pondok ramadhan dilaksanakan selama 3 hari saat bulan puasa. Kegiatan ini bertujuan untuk pembentukan karakter spiritual siswa dan memberikan pengalaman pada siswa yang tinggal dirumah terkait kehidupan ketika tinggal di pondok.
Kegiatan yang saya anggap paling menarik selama masa asistensi adalah pagelaran karya P5. Dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada 21-22 Mei 2024, pagelaran budaya P5 menampilkan berbagai macam penampilan dari berbagai daerah di Indonesia seperti Aceh, Banyuwangi, NTT, NTB, Sulawesi, Papua, dan sebagainya. Beragam penampilan adat dari sabang sampai merauke ditampilkan oleh siswa kelas X dan XI secara bergilir. Siswa-siswa menunjukkan hasil kreativitas mereka, ide, dan bakat melalui tarian, musik dan pertunjukan budaya yang juga menggambarkan kekayaan budaya di Indonesia.
Mengakhiri masa asistensi mengajar ini, saya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang saya dapatkan di SMA Islam Almaarif Singosari. Keterlibatan dalam berbagai kegiatan disekolah terutama dalam pagelaran budaya P5, menyadarkan saya terhadap pentingnya keberagaman budaya dan upaya pelestariannya. Pendidikan dapat dijadikan sebagai wadah untuk merayakan dan melestarikan budaya Indonesia yang kita miliki saat ini.
Saya berharap dapat terus berkontribusi dalam dunia pendidikan dan membawa semua pembelajaran ini ke dalam karir saya ke depan. Terima kasih kepada seluruh keluarga besar SMA Islam Almaarif Singosari atas kesempatan dan dukungan yang diberikan. Semoga sekolah ini terus berkembang dan mencetak generasi yang cerdas dan berkarakter.
