Mohon tunggu...
Faiza Naufalia Azzahra
Faiza Naufalia Azzahra Mohon Tunggu... Lainnya - sejatinya kita hidup tidak untuk menyenangkan orang lain

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (21107030055)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Memperingati Hari Bipolar Sedunia dengan Tema Bipolar Together

30 Maret 2022   19:34 Diperbarui: 30 Maret 2022   19:46 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari ini yaitu tanggal 30 maret 2022 diperingati sebagai hari bipolar sedunia. Pada hari ini juga merupakan hari lahir dari salah satu pelukis ternama yang dianggap mempunyai gangguan bipolar yang bernama Vincent van Gogh, ia belum ditetapkan secara media bahwa ia mengidap penyakit bipolar karena pada zaman dulu mungkin sedikit susah untuk mengetahui penyakit bipolar.

Tetapi dari gejala -- gejala yang tampak dari Vincent menunjukkan bahwa ia mengidap penyakit bipolar. Di Indonesia sendiri sudah banyak masyarakat yang mengetahui penyakit bipolar ini sejak lama, dulu bipolar juga disebut dengan Manic Depressive.

Berdasarkan kutipan dari tirto.id menuliskan bahwa Tema yang diangkat pada hari perayaan bipolar tahun 2022 ini adalah Bipolar Together. Menurut international bipolar foundation, dalam survei baru -- baru ini, 77 persen orang dengan bipolar mengatakan hidup dengan gangguan ini mereka merasa terisolasi atau sendirian, dan 81 persen melaporkan merasa tidak ada yang mengerti apa yanng mereka alami.

Hari bipolar sedunia ini mengingatkan anda dan orang -- orang dengan bipolar bahwa mereka tidak sendirian dalam apa yang mereka alami. Dengan membagikan kisa secara online masyarakat dapat bersatu untuk mendidik, berempati, dan memberdayakan orang lain.

Diadakannya hari bipolar sedunia ini tentunya dengan tujuan tertentu yaitu untuk menyampaikan informasi terkait gangguan bipolar ke seluruh masyarakat dunia serta meningkatkan kesadaran dan penerimaam masyarakat terhadap penderitanya. Gangguan bipolar atau bipolar disorder adalah salag satu gangguan kejiwaan yang paling banyak diderita masyarakat dunia yaitu sekitar 60 juta jiwa.

Bipolar merupakan suatu gangguan otak dimana terdapat adanya perubahan dari suasana perasaan yang bisa berubah atau berbeda -- beda secara periode. Kondisi yang dialami pengidap bipolar bisa seperti depresi, ataupun juga merasakan panik.

Untuk gejala awal bipolar tegrgantung dari kondisi awal gangguan yang dialami, seperti terdapat perubahan mood, yang awalnya seseorang tersebut merasa nyaman lalu berubah tiba -- tiba menjadi sedih lalu juga bisa merasakan semangat yang berlebihan ataupun gembira yang berlebihan, jadi hal yang dominan dirasakan pada penyakit bipolar ini adalah perubahan suasana perasaan atau perubahan mood. Sehingga hal tersebutlah yang membuat seorang yang menderita penyakit bipolar menjadi tidak nyaman.

Penyebab dari penyakit bipolar bisa berbagai macam, salah satunya karena adanya kondisi genetik lalu juga bisa disebabkan karena struktur otak, dan juga bisa dipengaruhi oleh masalah -- masalah yang sedang dihadapi serta tekanan tekanan yang akan membuat bipolar ini lebih berpengaruh.

Tanda -- tanda orang yang mengidap bipolar itu tidak bisa hanya dilihat dari sifatnya tetapi dari mood atau suasana hatinya. Untuk pengobatannya sendiri bipolar bisa dilakukan dengan cara mengontrol perasaan, pengobatan rutin dan konsultasi atau kontrol dengan dokter sehingga pasien akan merasa nyaman. Tujuan utama dalam penyembuhan seseorang yang mempunyai penyakit bipolar adalah kondisi yang stabil dan nyaman.

Bipolar bisa menyerang siapa saja dari usia muda bahkan anak kecil sekalipun tergantung dari kondisinya. Yang terpenting adalah adanya deteksi dini ketika sudah merasakan ketidaknyamanan, dan terdapat perubahan suasanan perasaan yang tidak teratur dan tidak bisa terkontrol. Sebaiknya jika merasakan hal tersebut segera memeriksakan diri ataupun melakukan konsultasi.

Dalam konteks ini bipolar dan depresi adalah dua hal yang berbeda. Gejala yang menyertai bipolar sesuai dengan fase, misalnya fase depresi seperti merasakan sedih, tidak bisa gembira, merasa lemas ataupun lelah sehingga tidak bisa melakukan apa -- apa. Lalu selanjutnya ada fase manic yaitu merasakan gembira yang berlebihan dan merasa tidak pernah lelah. Berbeda dengan depresi, depresi adalah kondisi seseorang yang membutuhkan tidur.

3 Gejala Bipolar :

  • Mania : merasa semangat, impulsif, euforia, penuh energi, merasakan emosi yang tinggi
  • Hipomania : masih memperhatikan perubahan keadaan mood mereka, tidak separah mania.
  • Depresi : mengalami kesedihan yang mendalam, keputusasaan, kehilangan energi, kurangnya minat pada suatu kegiatan yang pernah mereka nikmati sebelumnya, periode tidur atau waktu tidur yang terlalu sedikit, atau terlalu banyak pikiran, hingga adanya rasa ingin bunuh diri.

Jenis -- jenis dari gangguan bipolar, gangguan bipolar tipe 1, pada jenis ini episode mania umumnya berlangsung sekitar satu minggu, yang diiringi dengan episode depresi yang dirasakan kurang lebih selama 2 minggu.

Lalu jenis berikutnya adalah gangguan bipolar tipe 2 pada tipe ini episode hipomania biasanya akan bertahan paling lama selama 4 hari. Lalu ada jenis siklotimia disorder hal yang dirasakan jika berada tipe ini yaitu memiliki intensitas depresi dan episode hipomania yang lebih ringan. Lalu jenis bipolar yang terakhir adalah rapid cycle, pengidapnya mengalami berbagai perubahan mood dalam kurun waktu 12 bulan

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan penyakit bipolar seperti pengobatan menggunakan obat -- obatan dari dokter, psikoterapi dan banyak lagi. Apapun itu tujuan dari penyembuhan bipolar ini adalah mencapai fase nyaman dan stabil. Hal yang terpenting pada pengidap bipolar adalah fokus ataupun kreatif apa yang dia miliki. Lalu berhenti untuk membanding -- bandingkan dengan orang lain, karena setiap orang itu berbeda.

Lalu hindari hal -- hal yang berlebihan, lalu melakukan kontrol ataupu pengobatan yang rutin dan yang terakhir adalah jangan pernah melakukan self diagnosis yang akan membuat stigma pada diri sendiri, hal seperti itulah yang tidak baik untuk diri sendiri, lebih baik mencari informasi yang terkait dengan bipolar dan mengenali bipolar lebih dalam lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun