Masyarakat Kelompok 103, Membangun Gapura untuk Meningkatkan Identitas Desa Cot Mee Kelompok 103 usai memasang gapura selamat datang di Desa Cot Mee Kecamatan Nisam
PengabdianPengabdian Masyarakat Kelompok 103, Membangun Gapura untuk Meningkatkan Identitas Desa Cot Mee
Kelompok 103 dari Universitas Malikussalleh telah melaksanakan pengabdian masyarakat yang inovatif di Desa Cot Mee, Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara. Salah satu proyek yang menarik perhatian mereka adalah pembangunan gapura dari bahan baku bambu, dengan tujuan untuk menciptakan solusi berkelanjutan dan meningkatkan identitas desa yang kuat.
Dengan semangat gotong royong, anggota Kelompok 15 bekerja sama dengan masyarakat setempat dalam merancang dan membangun gapura yang terbuat dari bambu. Bambu dipilih sebagai bahan utama karena merupakan sumber daya alam yang melimpah, ramah lingkungan, dan memiliki daya tahan yang baik.
"Pembangunan gapura dari bambu ini memiliki beberapa manfaat yang signifikan. Pertama, penggunaan bambu sebagai bahan konstruksi mengurangi dampak negatif pada lingkungan, karena bambu adalah sumber daya yang dapat diperbaharui dengan cepat. Dengan memilih bahan yang ramah lingkungan, Kelompok 48 memberikan contoh nyata tentang bagaimana pengabdian masyarakat dapat mendukung keberlanjutan lingkungan" kata Arif, koordinator kelompok 103, Selasa (31/10/2023).
Pengabdian Masyarakat Kelompok 103, Membangun Gapura untuk Meningkatkan Identitas Desa. Proses pembuatan dan pengecatan gapura yang terbuat dari bahan baku bambu oleh Mahasiswa KKN kelompok 103 UNIMAL
Kedua, kata Arif, gapura bambu mencerminkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal masyarakat Desa Cot Mee. Bambu telah lama menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat setempat, Dengan gapura yang unik dan khas, desa ini akan memiliki identitas yang kuat dan menarik.
"Selama proses pembangunan gapura, Kelompok 103 melibatkan masyarakat dalam pemilihan desain dan konstruksi. Meskipun bekerja tanpa bantuan langsung, kolaborasi dan konsultasi dengan masyarakat tetap dijaga untuk memastikan bahwa gapura ini benar-benar mencerminkan keinginan dan kebutuhan desa" terangnya.
Pengabdian masyarakat Kelompok 103 dalam pembangunan gapura dari bambu adalah contoh nyata bagaimana inovasi dan kerjasama antara mahasiswa dan masyarakat dapat menciptakan proyek yang bermanfaat bagi kedua belah pihak. "Gapura bambu ini tidak hanya menjadi simbol fisik, tetapi juga mewakili semangat gotong royong dan komitmen untuk menjaga lingkungan" ujarnya.
Diharapkan, tambah Arif. pengabdian ini dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat setempat dan kelompok lain untuk melihat potensi dalam penggunaan bahan lokal yang berkelanjutan dalam pembangunan infrastruktur. "Melalui kerjasama dan kepedulian terhadap lingkungan, kita dapat menciptakan lingkungan yang indah dan berkelanjutan, serta meningkatkan identitas dan kebanggaan desa Cot Mee" ujarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H