Mohon tunggu...
Faiza NurAfiyah
Faiza NurAfiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - KSM-Tematik 46 Unisma Dusun Krajan Desa Jabung

Sukses dan bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berita KSM 46 Mengenal Budaya Indonesia Melalui Batik Tugu Mas Jabung

27 Februari 2022   11:56 Diperbarui: 27 Februari 2022   12:00 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditulis oleh : Faiza Nur Afiyah (KSM-Tematik Unisma Kelompok 46)

 

  

Sejak masa lalu, indonesia telah menggunakan produk batik sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan hidup, mulai dari pakaian hingga kebutuhan lainnya.

 

Jabung, siap memaksimalkan produk batik tulisnya untuk membangun keterlibatan masyarakat terhadap keberadaan desanya dalam bidang kesenian agar mampu menarik dan mendongkrak antusias peminat batik tulis. Dalam produk batik tulis yang bernama Tugu Mas Jabung ini terdapat iconic Desa Jabung berupa topeng yang tertuangkan dalam motif batik tulis tersebut.

 

Kepala Desa Jabung, Ibu Anik Srihartatik, S.E, M.M. mengatakan bahwa "Pembuatan Batik Tugu Mas Jabung ini dalam rangka untuk menghidupkan kembali budaya jawa yang ada di desa jabung. Ayo kita laksanakan".

 

Dokpri
Dokpri

                                                       Wawancara terkait pembuatan batik bersama Ibu Kepala Desa selaku pengelola batik

 

Proses pembuatan batik ini melalui proses yang cukup panjang. Karena batik ini merupakan batik tulis maka cara prosesnya pun masih menggunakan proses manual, yakni mencanting, mewarna, merebus, dan lain-lain.

 

Di Dusun Krajan sendiri, merupakan proses dalam tahap pewarnaan sampai finishing. Adapun prosesnya yakni perwarnaan dengan media kuas, cotton bud, atau putung rokok. Setelah melakukan pewarnaan berlanjut dengan penjemuran sampai kering kemudian di water glass dengan tujuan agar tidak luntur dan sebagai penguat warna.

Dokpri
Dokpri

                                                                                 Proses pewarnaan batik bersama Ibu-Ibu penggiat batik

 

Ketika sudah kering, kain dicuci 3-4 kali agar warna tidak luntur. Kemudian direbus selama kurang lebih 30 menit yang dicampur dengan soda khusus batik dengan tujuan untuk menghilangkan sisa lilin yang masih menempel di kain batik tersebut. Setelah itu dikeringkan, disetrika, dikemas, dan siap untuk dikirim.

 

Proses pembuatan batik khususnya batik tulis merupakan proses yang cukup sulit dan membutuhkan keuletan, harus memperhatikan teknik-teknik khusus agar menghasilkan motif batik dengan kualitas unggul. Ibu Dewi sebagai salah satu pengrajin Batik Tugu Mas Jabung mengatakan bahwa "Dalam proses pembuatan batik itu harus sabar dan telaten mbak, saya banyak menemukan proses yang cukup sulit dalam pewarnaan batik. Tergantung juga pada pola dan motifnya".

 

Adapun bahan kain yang digunakan dalam pembuatan batik ini merupakan kain premium asal solo yang berjenis primissima. Pewarna kain sendiri menggunakan pewarna kain khusus batik asal solo.

 

Dokpri
Dokpri

                                                                                                                          Display hasil Batik jadi

 

Untuk pemasaran saat ini karena ini masih baru, masih dikelola oleh ibu-ibu pegiat batik di Dusun Krajan, untuk kedepannya akan dikelola bersama oleh BUMDES Jabung Indah dan pengenalan melalui sosial media yang ada.

Dosen Pembimbing Lapangan : Mohamad Bastomi, S.E, M.M

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun