Konseling adalah proses pemberian bantuan konselor kepada konseli (klien) yang sedang mendapatkan berbagai macam masalah yang bisa di tangani oleh konselor.Â
Di dalam konseling ada dua model yaitu konseling individu dan konseling kelompok. Konseling dilaksanakan atas kesepakatan antara konselor dan konseli. Pelaksanaan konseling individu paling lama 1 jam atau 2 jam sesuai dengan tingkat kesulitan permasalahan yang menimpa konseli atau ketika klien sudah bisa berfikir jernih untuk menghadapi masalah dan menyelesaikan masalahnya dengan dibantu oleh konselor untuk menemukan jalan keluar dari masalah tersebut.Â
Konseling kelompok merupakan suatu bantuan kepada beberapa orang klien atau sekelompok konseli yang mempunyai hubungan interpersonal kepada konselor untuk sama sama membantu mencari jalan dari permasalahan yang menimpa anggota konseling kelompok di pimpin oleh konselor sebagai ketua kelompok. Biasanya, konseling kelompok berisi 10 anggota atau bahkan lebih dari itu.
Dimasa Pandemi ini, konseling sangat dibutuhkan untuk memberikan dukungan kepada pasien yang terdampak covid-19 dan memberikan simpati, hiburan serta semangat untuk meningkatkan imunitas tubuh dan terus berjuang untuk sembuh.
Bagaimana konselor muda memberikan dukungan, empati dan semangat kepada pasien yang covid-19 ?
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh konselor muda untuk memberikan konseling kelompok dalam bentuk fisik maupun non fisik kepada orang yang terkena virus covid-19, yaitu :
1. Memberikan semangat
Ketika ada salah satu anggota keluarga yang terkena covid-19. Biasanya dalam kondisi itu, keluarga bingung hal pertama yang dilakukan untuk mendapatkan pertolongan pertama untuk diberikan kepada anggota yang terkena covid-19 yaitu kita bisa melaporkan . Kita sebagai konselor muda bisa memberikan ketenangan agar tidak panik kepada keluarga agar dapat berpikir dan menemukan solusi , kita bisa membantu keluarga tersebut dengan mencarikan rumah sakit rujukan pasien covid-19 yang telah terdaftar dan mencarikan informasi yang jelas tempat orang jual oksigen.
2. Membuat Open Donasi untuk orang terjangkit virus tersebut yang diselenggarakan oleh organisasi yang mewadahi para konselor.
Kita sebagai konselor dapat open donasi dengan membuat selebaran pamflet yang disebarkan kepada semua orang, didalam pamflet tersebut berisi no rekening sebagai tempat terkumpul nya uang yang akan diberikan kepada orang yang terkena covid-19. Atau bisa mengirim dalam bentuk bantuan material yang sangat dibutuhkan oleh pasien covid-19. Dengan adanya itu, kita berempati kepada semua orang khususnya kepada orang yang terdampak covid-19.
3. Memberikan Konseling Kesehatan Mental kepada pasien yang kondisinya berangsur membaik.
Kesehatan mental di pengaruhi oleh kondisi di dalam kehidupan yang menyebabkan dampak pada kepribadian. Â
Dilansir dari website promkes.kemkes.go.id "pengertian Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar."Â Â
Apakah hubungan gejala mental pada pasien yang terinfeksi Covid-19 ?Â
Melansir dari halodoc Pasien COVID-19 Perlu Perhatikan Gejala Gangguan Mental, "Virus corona dapat menyebabkan masalah delirium, kecemasan, depresi, mania, insomnia dan memori. Pasien yang terkena covid-19 memerlukan dukungan mental untuk sembuh dari virus tersebut. Kita bisa memberikan konseling kelompok pada pasien covid-19 melalui video konferensi , klien (pasien covid-19) bisa mencurahkan isi hati, perasaan dll, kemudian konselor muda memberikan solusi terhadap perasaan nya, contohnya klien memiliki perasaan cemas lalu kita sebagai konselor muda memberikan solusi atau memberikan ketenangan pada pasien agar bisa berfikir positif untuk menemukan solusinya .Â
4. Memberikan Layanan Konseling Secara Gratis Kepada Pasien Covid-19.
Dengan memberikan layanan konseling gratis diharapkan dapat memberikan bantuan kepada pasien covid-19 yang mempunyai gejala mental saat terkena covid-19 atau pada saat masa penyembuhan.Â
Media kreatif yang bisa digunakan untuk saat masa pandemi ini yaitu video konferensi, quis, konseling memberikan pesan positif melalui broadcast di group group
Kesadaran diri pada masa pandemi sangat penting untuk saling bahu-membahu  membantu orang-orang terdekat yang terkena covid-19 dengan memberikan bantuan yang berupa fisik dan non fisikÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H