Mohon tunggu...
faiz hasan
faiz hasan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Bola

Jangan Putus Asa Garuda Muda! Mimpi Itu Masih Ada

8 April 2023   09:45 Diperbarui: 8 April 2023   09:51 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asosiasi Sepak Bola Internasional atau FIFA telah resmi membatalkan Piala Dunia U-20 tahun 2023 di Indonesia. Dalam keterangan tertulis pada WIB malam, Rabu (29 Maret 2023), FIFA membatalkan Piala Dunia U-20 tahun 2023 di Indonesia karena "situasi terkini" di Tanah Air. "Karena keadaan saat ini, FIFA memutuskan untuk mengecualikan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 pada 2023," tulis FIFA dalam pernyataannya. FIFA tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan "situasi saat ini". Tetapi, situasi tersebut disebut-sebut ada hubungannya dengan kontroversi seputar adanya timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.

Hinaan dan berbagai kontroversi pro dan kontra terhadap Indonesia yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023 mendominasi pemberitaan sepakbola nasional sejak Maret hingga awal April. Alasannya adalah pembatalan timnas U-20 Israel. Pimpinan daerah, ormas dan politisi menolak. FIFA kemudian membatalkan posisi tuan rumah Indonesia karena masalah teknis.

Beberapa pihak menolak keikutsertaan timnas Israel di Piala Dunia U20 2023. Salah satunya Gubernur Bali, I Wayan Koster. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menolak timnas U-20 Israel. Me Wayan Koster dan Ganjar tidak ingin timnas Israel bermain khusus di daerahnya atau di Indonesia. Padahal, Bali (Stadion Kapten I Wayan Dipta) dan Jawa Tengah (Stadion Manahan) akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023.

Bisa ditebak, kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah juga membuat Garuda Muda tak bisa mengikuti Piala Dunia U-20. Garuda Muda mendapatkan tiket gratis sebagai tuan rumah. Tapi ini sudah berakhir. Sekarang fokus memantau dan menunggu sanksi FIFA terhadap Indonesia. Ketakutan akan sanksi juga cukup besar. Namun akhirnya, dengan perjuangan keras Presiden PSSI yang baru, Erick Thohir, rasa khawatir akan adanya sanksi berat itu berangsur-angsur kembali.

Kepastian tidak akan ada sanksi serius berupa larangan dari dunia sepak bola, muncul usai pertemuan antara Erick Thohir dan Presiden FIFA Gianni Infantino di Paris, Prancis.

Dengan demikian, Ini kabar baik dan peringatan keras bagi PSSI dan pihak terkait untuk segera memperbaiki keadaan. Apalagi pasca tragedi Kanjuruhan dan batalnya Piala Dunia U-20 Indonesia, sepak bola belum bisa dikatakan berjalan dengan baik. kemungkinan timnas Indonesia untuk mengikuti kompetisi/turnamen di bawah FIFA masih terbuka. Kompetisi liga nasional dapat tetap berlangsung seperti biasa. Sama halnya dengan keikutsertaan Indonesia di ajang FIFA Matchday.

Sangat berapresiasi sekali kepada pemerintah karena bertindak cepat untuk bernegosiasi dengan FIFA setelah kekacauan Piala Dunia U-20. Rencana jangka panjang untuk mengubah sepak bola Indonesia, yang dirundingkan dan dipresentasikan oleh Erick Thohir, meyakinkan FIFA akan keseriusan pembangunan sepak bola Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun