Mohon tunggu...
Faiz Izza
Faiz Izza Mohon Tunggu... -

Menjadi penting ketika kepentingan lain ikut berbicara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa Itu Hijrah?

18 Desember 2018   06:41 Diperbarui: 18 Desember 2018   06:46 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

UPAYA MENEGUHKAN PARADIGMA SYARI'AT REMAJA DALAM MEMAHAMI HIJRAH YANG SEBENARNYA

Essay ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

"Tafsir Hadits Tematik"

Dosen Pengampu :

Lien iffah Naf'atu Fina, M.Hum.

 

Penyusun :

 

Inggit Mutiara Tsani (171005040058)

 

 

 

PRODI SOSIOLOGI AGAMA 

 

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM 

UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA  

2018 


 

Apa itu hijrah? 

            Menurut penulis Hijrah itu sebagai salah satu prinsip hidup manusia, yang harus senantiasa kita maknai dengan benar, secara bahasa makna dari kata Hijrah itu sendiri adalah meninggalkan, akan tetapi dalam konteks hijrah ini seseorang dapat dikatakan hijrah apabila telah memenuhi 2 syarat, yakni pertama ada sesuatu yang ditinggalkan atau ada sesuatu yang di tuju, kedua hal tersebut harus terpenuhi oleh seseorang yang berhijrah, konteks meninggal kan disini adalah meninggalkan hal-hal yang buruk, negatif, kondisi yang tidak kondusif dll, atau mepunyai bertujuan untuk mendapatkan keadaan yang lebih baik, positif dan juga kondisi yang kondusif untuk menegak kan ajaran islam pastinya. 

Menurut pandangan islam sendiri Hijrah itu adalah meninggalkan apa yang di benci Allah dan juga Rasulnya dan berniat untuk menuju kepada apa yang di cintainya, Akan tetepi dari beberapa penelitian yang didapatkan mayoritas dari para remaja khususnya memahami makna dari hijrah sendiri masih sangat sempit, mereka lebih mengedepankan penampilannya saja tanpa memahami makna dari hijrah itu sendiri, seperti hasil dari wawancara yang  penulis dapatkan bersama 2 mahasiwi UIN Sunan kalijaga Yogyakarta dan 1 Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tepat pada tanggal 28 November 2018 kemarin, saya mencoba bermain ke fakultats tarbiyah dan keguruan di UIN Sunan kalijaga yogyakarta tujuan awalnya sebetulnya hanya sekedar bermain sekaligus bertemu dengan teman lama yang sudah cukup lama sekali tidak bertemu, namun tanpa sengaja di saat penulis menunggu teman yang ditunggu tersebut tepatnya di lobi fakultas tarbiyah waktu itu, penulis mendapatkan 2 mahasiswi yang sedang duduk manis dan berbincang asik duduk di lobi fakultas, entah kenapa terbesit rasa penasaran dari hati penulis untuk bertanya perihal tugas Tafsir Hadist Tematik ini, karena kebetulan 2 orang mahasiwi tersebut berpenampilan syar'i sekali, dan pada akhirnya penulis mulai memberanikan diri untuk berkenalan terlebih dahulu. 

Kesan pertama yang penulis rasakan disaat berkenalan dengan mereka sangat asyik, karena ternyata mereka yang lebih bawel dari aku tapi itu merupakan sebuah keberuntungan bagi aku dengan maksud dapat memepermudah proses wawancaranya. Kedua mahasiswi tersebut adalah mahasiswi dari jurusan MPI (Menejemen Pendidikan Islam) semester 5, mereka bernama Syakilla Adinda Husna dan kirana dwi ratna, pertanyaan  pertama yang saya ajukan adalah mengenai pemahan kata Hijrah itu sendiri menurut perspektif mereka masing-masing, jawaban perta dilontarkan oleh syakilla , iya berpendapat bahwa (Hijrah itu suatu langkah yang di ambil oleh seseorang dengan tujuan meninggal kan hal-hal buruk yang pastinya akan menimbulkan banyak kemadhoroatan bagi dirinya maupun orang lain), sedangakan Kirana berpendatap bahwasannya , dirinya tidak sama sekali faham mengenai Hijrah yang sebenarnya itu seperti apa, yang terpenting ia faham batasan-batasan aurat wanita yang sebenarnya dan melakukan hal yang positif dan bisa bermanfaat bagi orang lain, bahkan ia pun sempat jujur bahwasannya dengan dia seperti itu karena faktor lingkungan juga yang mempengaruhi, tepatnya di tempat kelahiran nya di daerah Tulunggang disana lingkungan nya yang sudah menuntut dia untuk berpakaian seperti itu karena bisa di bilang bahwasannya lingkungan tempat tinggalnya itu memang sangat religius sekali, aka tetapi ia mengakui bahwa ia tidak sekali keberatan dan tidak merasa dituntut untuk berpenampilan seperti itu, karena ia sangat faham akan kewajiban menutup aurat wanita itu seperti apa walaupun dia belum mengetahui sangat betul dari makna Hijrah itu sendiri. 

Sedangakan menurut pedapat salah satu mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, iya merupakan salah satu teman penulis yang kebetulan dia memang sudah berhijrah dari SMP jadi menurut saya pengalaman berhijrahnya sudah banyak, dan iapun termasuk salah satu teman penulis yang sangat tegar dan sabar dalam menghadapi proses berhijranya bahkan sampai sekarang, cara yang penulis lakukan adalah wawancara melewati via WhatsApp karena memang itulah salah satu cara yang paling efektif untuk menghubunginya, ia bernama Rifa alviani machmudah Hidayat, panggil saja Rifa, ia merupakan salah satu mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta semester 3, sedikit bercerita tentang dia, bahwasannya dia berhijrah kurang lebih sudah 5 tahun tepatnya dari semenjak dia maish duduk di bangku SMP, aku sempat bertanya mengenai definisi Hijrah yang dia fahami itu seperti apa, ia berpendapat bahwa Hijrah itu bukan suatu perkara yang main-main karena hijrah itu urusnanya dengan hal yang intim yakni perihal hati, selain itu niat pun tak kalah penting karena apabila kita disaat mengambil keputusan untuk berhijrah namun diniatkan karena seseorang atau karena hal sesuatu maka Hijrah kita akan sia-sia, selain itu jika kita berhijrah hanya diniatkan untuk seseorang bukan karena Allah maka dia yakin Hijrah yang di jalani oleh seseorang tersebut pasti penuh dengan kegelisahan, bimbang, galau, gundah dan terlalu sibuk memikirkan penilaian orang lain, itu semua disebabkan karena kesalahan niatnya dari sejak awal memutuskan dia untuk berhijrah, berbeda dengan hijrah dengan niatan karena Allah secara murni dan dia sangat meyakini hijrah yang di jalani oleh seseorang tersebut pasti lancar tidak banyak hambatan yang ia rasakan. 

Dalam haditsnya Rasulullah SAW menegaskan " seorang muslim ialah orang yang muslim lainnya selamat dari gangguan lisan dan tangannya, dan seorang muhajjir (orang yang berhijrah) adalah yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah." (HR. Bukhari dan Muslim). yang penulis fahami dari beberapa wawancara yang penulis lakukan bahwasannya kontek hijrah yang difahami oleh kalangan remaja itu lebih mementingkan penampilan terlebih dahulu dengan maksud sebagai alat untuk memberikan keyakinan kepada semua prang bahwa dia telah hijrah walaupun jika kita kembali kepada niat itu kembali pada diri masing-masing, namun sering saya jumpai banyak diantara mereka cara pengaplikasian mereka hijrah itu dengan cara memposting segala macam dalil-dalil keagamaan dan bahkan menghakimi orang-orang yang belum berhijrah sehingga seakan-akan seorang yang amat berdosa sehingga di hakimi dan dinilai menakutkan dan sekaligus mengerikan, sehingga timbul pertanyaan dari hari penulis, ko baru koar-koar sekarang? Ko baru rajin sholat sekarang? Ko baru ngingetin orang dalam hal kebaikan sekarang? Kemarin kemana aja?, dan yang paling parahnya lagi jika mereka hijrah karena terpengaruh oleh gerakan-gerakan yang belum tentu jelas kebenarannya, dan yang paling terpenting adalah mengapa malah jadi mudah menilai seseorang sebagai seorang yang sangat amat berdosa setelah kamu mengikutinya?. Rasulullah pun pernah bersabda" umatku akan mengikuti sunan (budaya, pemikiran, tradisi, gaya hidup) orang-orang sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta mereka pasti akan masuk kedalam lubang biawak dan pasti umatku megikuti mereka" 

       

Menurut buku yang penulis baca yakni buku yang di karang oleh @duniajlbab bahsannya secara garis besar hijrah itu bisa di bedakan menjadi 2 macam: Hijrah Makaniyah: yakni hijrah dengan cara meninggalkan tempatHijrah Rasulullah dari mekkah ke madinahHijrah Rasulullah ke HabassiyahHijrah maknawiyah yakni hijrah yang mempunyai makna tertentHijrah i'tiqadiyah: yaitu keyakinana, iman yang bersifat pluktiatif, kadang menguat menuju puncak keyakinan mu'min sejati dan kadang melemah menuju kekufuran.Hijrah fikriyah: jika dilihat dari segubahasa yakni dari kata fiqrun yang berarti pemikiran. Karena dengan seiring berjalnnya waktu pemikiran-pemikiran mengenai tentang definisi hijrah itu sendiri pastinya akan sangat berkembang apalagi sekarang kamjuan teknologi yang sangat luarbiasa dan juga deraanya arus imformasipun seolah-olah dunia itu tanpa batas, berbagai informasi dan pemikiran denagan mudahnya dapat di dapatkan secar cepat melalui media online, dan disitulah ita harus banyak belajar menyaring informasi yang benar dan yang salah intinya jangan mudah percayaHijrah Syu'uriyyah: yakni suatu cita rasa kesenangan, kesukaan lebih pada hal yang kita senangi dan itu merupakan hal yang juah dari kata agama, seperti hiburann, musik, pakaian, hiasan, bacaan, gambar dll.           Penulispun sedikit ingin mengutip slah satu postingan yang sempat viral di media sosial, dan penulis tidak bisa menyebutkan siapa nama orangnya, iya mneukis seperti ini " Alhamdulillah yah kalian sudah berhijrah, sholat berjama'ah tepat waktu, mengikuti kajian disanasini bahkan selalu mengamalkan suanh rasulullah, namun jika bisa hentikan share kegiatan hijrah kalian di sosial media dong yang bertujuan memberitahu bahwa kalian sudah berhijrah, sungguh kami tidka ingin menegtahuinya, janganlah kalian gugurkan niatan hijrak kalian dengan tindakan kalian sendiri yang kalian benar-benar tidak sadari, dan hentikan juga mengharamkan dan megkafirkan orang lain tentang segala sesuatu yang bertentanagn dengan ajaran kalian seakan-akan kalian yang sudah peling benar apalagi kalian sampai menggunakan rujukan kalian hijrah hanya sebatas sampai pada google dan youtube, jadikanlah al-quran  dan al-hadist yang kalian pegang"            Dapat penulis ambil kesimpulan bahwasannya, memang banyak sekali dari kalangan mulimah remaja yang berkeingiann baik untuk berhijrah akan tetapi lemah nya mereka tidak pernah berusaha untuk memahami makna arti hijrah itu sendiri, hanya berhenti pada dalil-dalil yang itupun belum tentu terjamin keshihannya, oleh karena itu kita sebagai muslimah yang baik khususnya jadinya muslimah yang pintar dan cerdas khususnya dalam menyaring informasi-informasi yang kita dapatkan, janagn mudah percaya seleksi duli kebenarannya agar tidak dapat menimbukan kerugian pada diri kita sendiri. 

sumber :

@duniahijab & @ummu_Rumasha81, kutinggalkan dia karena Allah, Kukis, jakarta:2015

            Surana, Dedih,Drs.,M.Ag "makna hijrah dalam kehidupan seorang muslim", di akses dari www.dakta.com/news/2947/makna-hijrah-dalam-kehidupan-seorang-muslim

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun