Fanatisme sempit dan egoisme masing-masing faksi ini yang menjadi perobek spirit kesatuan. Nampaknya mereka harus sering-sering memutar dan mendengarkan playlist Nasida Ria, agar pesan persatuan dari lirik-lirik lagunya bisa tersampaikan ke telinga mereka.
Lagu-lagu Nasida Ria jika diteliti menggunakan metode deskriptif-analitik dengan perjalanan konflik cebong dan kampret di pemilu 2019 sangat relevan sekali. Selain itu lirik lagu yang futuristik dan kompatibel sesuai dinamika zaman adalah alasan mengapa cebong dan kampret secara khusus, kita secara umum harus belajar dari lagu-lagu Nasida Ria untuk menyikapi Pasca Pemilu 2019 ini.
Lagu pertama, penggalan lirik, dan alasannya
Wahai manusia hidup di dunia
Siapa yang ingin panjang umurnya
Wahai manusia hidup di dunia
Siapa yang ingin banyak rizkinya
Bersilaturahmi agar tiada putus
Lagu yang pertama adalah berjudul Persaudaraan, lagu yang diciptakan oleh H Fadholi Ambar dan dibawakan Nasida Ria ini mengingatkan agar pasca pemilu ini untuk tidak memutuskan tali silaturahim walau sesama kita berbeda dukungan, jadi silaturahim antar cebong dan kampret harus terjaga ya, toh silaturahim memperbanyak rezeki, pesan itupun tegas dalam agama.
Dalam lirik, jelas bahwa Nasida Ria ingin menciptakan suatu tatanan masyarakat atau manusia Indonesia yang unity, bersatu dalam persaudaraan, tidak memutuskan tali silaturahim dan menjaga persaudaraan sesama anak bangsa.
Kalau kata Gusdur sih jangan membeda-bedakan yang sama, dan jangan menyama-nyamakan yang beda. Bersatu dalam perbedaan, berbeda dalam persatuan (Unity in diversity, diversity in unity).
Lagu kedua, penggalan lirik, dan alasannya
masa depan penuh tantangan
masa depan penuh rintangan
masa depan penuh hambatan
masa depan penuh cobaan
namun di balik itu
penuh dengan harapan
oleh karenanya
perlu perjuangan
Lagu yang kedua adalah berjudul Menyongsong Masa Depan, bahwa Nasida Ria dengan substansi lirik dari lagu ini memberi pesan agar cebong dan kampret tidak hanyut dalam gelombang perseteruan komunal, debat kusir antar golongan, dan terjebak oleh perhelatan atau kontestasi yang sifatnya periodik
Lebih jauh Nasida Ria mengingatkan bahwa ada masa depan yang penuh dengan rintangan, hambatan, dan cobaan yang akan bangsa Indonesia lalui. Oleh karenanya Nasida Ria menitik beratkan agar perlunya perjuangan untuk menghadapi semua itu, berbekal iman dan taqwa juga dilengkapi dengan keterampilan maka masa depan akan penuh dengan harapan.