Malam ini aku sedang berekspedisi, menyusuri tiap-tiap sudut toko, kutemui hanya satu dua toko yang buka pada malam hari di belakang pasar, yang banyak kutemui adalah kupu-kupu malam.
Sengaja aku lakukan, hanya ingin mengukur seberapa intensif kah gerak gerik kupu-kupu malam menjelang bulan suci. Ya tinggal menghitung hari saja, kita akan menyambut bulan penuh mulia, bulan penuh pahala, menjadi madrasah terbaik untuk melatih kesabaran.
Kita kembali kepembahasan
Aktivitas pagi di pasar Labuan normal seperti pasar pada biasanya, lapak untuk para pedagang menjual barang dagangannya, tempat para pembeli untuk membeli kebutuhannya, tempat para ibu-ibu untuk memenuhi dapurnya.Â
Dimalam hari ada fenomena lain, aktivitas jual beli terasa berbeda, saya teringat ucapan Mas Bowo yang merupakan salah satu pedagang pasar "di pasar Labuan isuk mah ku padagang barang, peuting mah kupadagang awak/di pasar Labuan pagi tempatnya pedagang barang, malam tempatnya pedagang badan/*read"
Aku sudah tau dari dulu sebab sebagai seorang yang hidup di pasar berita tentang ini bukanlah barang baru. Pasar Labuan perlahan-lahan menjadi tempat prostitusi dimalam hari.Â
Pasar Labuan di malam hari adalah tempat kupu-kupu malam mengais rupiah, tarifnya bervariatif dari kisaran 30 ribu sampai 150 ribuan, ya tergantung tingkat lobinya bagaimana ahahaha.Â
Bahkan kamu dengan membayar setengah atau uang mukanya pun sudah bisa indehoy dengan mereka, tempatnya? ya alakadarnya, di gudang-gudang toko yang sudah tak terpakai, alasnya? Ya meja para pedagang, wahahaha.
Sampai-sanpai aku kalau dipagi hari harus muter-muter blok pasar mencari meja tempat dagangan yang dijadikan alas oleh kupu-kupu malam.
Padahal letaknya tidak jauh dari kantor Polsek Labuan dan hemat saya pak Polisi sudah tau akan hal ini. Tapi? Nampaknya kupu-kupu malam malah semakin nyaman, tidak kenal dengan larangan.Â
Bulan suci sebagai refleksi diri harusnya bisa mengurangi intensitas aktivitas kupu-kupu malam, tapi? Ya semoga saja mereka, aku, dan kita selalu dalam bimbingan Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H