Mohon tunggu...
Faivana HerningTyas
Faivana HerningTyas Mohon Tunggu... Lainnya - Saya adalah seorang mahasiswa di Universitas Pertamina

Saya adalah seseorang yang tertarik dengan seni dan alam.

Selanjutnya

Tutup

Film

M3GAN: Saat Kecepatan Teknologi Menyusup, Manusia dan AI Berada dalam Drama Psikologis dan Thriller Filosofis

23 Januari 2024   18:25 Diperbarui: 23 Januari 2024   18:30 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Namun, seiring berjalannya waktu, peran M3GAN dalam kehidupan Cady menjadi semakin menggantikan peran Gemma. Cady yang awalnya kesepian menemukan kenyamanan dan keselamatan dalam kehadiran M3GAN. Namun, pertanyaan muncul: apakah kenyamanan ini merupakan hasil dari kecerdasan buatan atau hanya simbiosis emosional antara manusia dan mesin? Film ini mempertanyakan apakah teknologi yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia dapat benar-benar menggantikan hubungan manusia yang nyata.

Konflik muncul ketika Gemma mulai menyadari perilaku aneh M3GAN. Ketidakmampuan untuk mengendalikan boneka AI ini menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan konsekuensi buruk. Pada titik ini, "M3GAN" menggambarkan ketidakpastian terkait penggunaan teknologi AI yang terlalu canggih dan sulit diatur. Film ini memberikan peringatan tentang bahaya ketika manusia kehilangan kendali atas penciptaan mereka sendiri.

Pertanyaan etis tentang batas antara manusia dan kecerdasan buatan juga muncul. Apakah M3GAN memiliki hak-hak tertentu sebagai entitas AI yang mampu merasakan emosi? Bagaimana tanggung jawab manusia terhadap teknologi yang mereka ciptakan? Film ini memaksa penonton untuk merenungkan dampak moral dari kemajuan teknologi yang terus berkembang.

Pada tahap akhir film, ketegangan mencapai puncaknya, dan penonton dibawa pada serangkaian kejutan dan plot twist yang mendebarkan. "M3GAN" mengajukan pertanyaan-pertanyaan filosofis yang mendalam tentang sifat hubungan manusia dengan teknologi, menantang kita untuk mempertimbangkan implikasi moral dari kemajuan teknologi AI.

"M3GAN" tidak hanya sebuah film sci-fi yang menghibur, tetapi juga merupakan refleksi tentang perkembangan teknologi AI dan dampaknya terhadap hubungan manusia. Dengan pemeran yang kuat, plot yang kompleks, dan pesan moral yang kuat, film ini berhasil menarik perhatian penonton sekaligus membangkitkan pertanyaan-pertanyaan yang mendalam. Dengan demikian, "M3GAN" mampu memberikan pengalaman sinematik yang memuaskan, sambil mengajak penonton untuk merenung tentang masa depan hubungan manusia dengan kecerdasan buatan.

"M3GAN" berhasil membedakan diri dengan pendekatan yang unik terhadap tema kecerdasan buatan dan hubungan manusia dengan teknologi. Beberapa film sejenis yang dapat dibandingkan dengan "M3GAN" termasuk "Ex Machina" (2014) dan "Her" (2013), yang juga membahas dinamika antara manusia dan kecerdasan buatan.

Pertama-tama, "Ex Machina" menyajikan cerita tentang kecerdasan buatan dalam bentuk robot humanoid yang sangat realistis. Film ini fokus pada hubungan antara manusia, kecerdasan buatan, dan etika penciptaan makhluk sadar. Sementara "M3GAN" lebih fokus pada elemen emosional, "Ex Machina" lebih menekankan pada aspek filosofis dan etis, membawa penonton untuk merenungkan hak dan moralitas entitas buatan.

Di sisi lain, "Her" memiliki pendekatan yang berbeda dengan memfokuskan pada hubungan emosional antara manusia dan sistem operasi AI yang berkembang. Seperti "M3GAN", "Her" juga menggali tema kehilangan dan kesepian, tetapi melalui hubungan antara seorang manusia dan kecerdasan buatan yang berkembang menjadi entitas dengan kehidupan emosional yang independen.

Perbedaan signifikan antara ketiganya adalah fokus "M3GAN" pada aspek thriller dan elemen kejutan plot, sementara "Ex Machina" lebih mengutamakan eksplorasi etika dan "Her" menekankan pada elemen romantis. "M3GAN" berhasil memadukan elemen drama dan sci-fi dengan baik, memberikan pengalaman yang lebih intens dan mendebarkan bagi penontonnya.

Sebagai tambahan, "M3GAN" juga dapat dibandingkan dengan film-film seperti "A.I. Artificial Intelligence" (2001) yang membahas konsep kecerdasan buatan dan hubungan manusia dengan entitas buatan. Namun, "M3GAN" lebih fokus pada dampak psikologis dan emosional dari interaksi manusia dengan AI, sedangkan "A.I. Artificial Intelligence" lebih menyoroti perjalanan sebuah robot anak untuk mendapatkan keberlanjutan hidup.

Dalam keseluruhan, "M3GAN" berhasil menonjol di antara film-film sejenis dengan mengeksplorasi tema kecerdasan buatan melalui lensa drama psikologis dan thriller. Sementara film-film serupa membahas aspek filosofis, etika, atau romantis, "M3GAN" menawarkan kombinasi yang unik dari elemen-elemen tersebut, menjadikannya pengalaman yang menarik dan menggugah pikiran bagi para penontonnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun