Mohon tunggu...
FAI UMSIDA
FAI UMSIDA Mohon Tunggu... Akuntan - Penulis

Fakultas Agama Islam - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Screening Calon Kader, HIMA PAI Bangun Semangat Berorganisasi di Periode 2024/2025

9 November 2024   14:00 Diperbarui: 9 November 2024   14:13 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fai.umsida.ac.id- Dalam membangun rasa semangat berorganisasi, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (HIMA PAI) FAI Umsida telah melaksanakan screening bagi calon kader baru bertempat di Gedung Dakwah Lantai 4 Kampus 1 Umsida dengan menguji bacaan Al-Qu'ran serta pemaknaan dan tes wawancara, Jumat (08/11/24).

Screening calon kader HIMA PAI Umsida merupakan salah satu bagian dari program kerja dari Divisi PSDM (Pengembangan Sumber Daya Manusia) yang bertujuan untuk melihat indikator kebutuhan calon kader dalam mengembangkan kemampuan dari beberapa aspek. Divisi ini diketuai oleh Akhmad Hasbul Wafi dengan 5 anggota didalamnya

Terus Juga:Mahasiswa FAI Umsida, Siapkan Diri! Ujian Tengah Semester Ganjil 2024/2025 Akan Segera Dimulai

Acara ini dibuka dengan 3 sambutan yang membangkitkan semangat calon kader HIMA PAI, yakni Kepala Sie Kemahasiswaan FAI, Ustadzah A'yunina Mahanani Lc MH, Gubernur Mahasiswa FAI Umsida, Ahmad Ahnaf Haqqoni Yafi dan Wakil Bupati Mahasiswa PAI Umsida, M Nurul Huda Ramadhani

Berorganisasi Miniatur Kehidupan Masyarakat

Dalam sambutannya yang Pertama Ustadzah Ayunina yang juga dosen Mahad Umar ini menjelaskan bahwa organisasi seperti HIMA PAI merupakan miniatur masyarakat, "HIMA PAI merupakan organisasi miniatur masyarakat yang didalamnya meliputi beberapa aspek seperti manajemen diri dan sebagainnya", ucapnya.

Dalam lanjutan sambutannya, Ustadzah Ayunina menjelaskan tiga indikator yang harus dimiliki oleh kader yang berorganisasi. Pertama, pentingnya menjaga adab dalam berorganisasi. Ia menekankan bahwa perilaku dan sikap sopan adalah fondasi utama dalam setiap interaksi. Kedua, kader dituntut untuk menjadi bijak dan mampu mengatur waktu dengan baik. "Berorganisasi tidak boleh mengorbankan akademik; sebaliknya, justru harus bisa menyeimbangkannya," tambahnya.

Ketiga, Ustadzah Ayunina menekankan pentingnya taat dalam ibadah. Sebagai mahasiswa di lingkungan kampus Islam, kader HIMA PAI diharapkan mampu menjalankan ibadah dengan konsisten dan menjadikan agama sebagai pedoman dalam setiap langkah organisasi. "Organisasi ini harus menjadi wadah pembelajaran yang seimbang antara ilmu dunia dan akhirat," katanya.

Organisasi Adalah Latihan Untuk Dewasa

Ketua/Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Agama Islam, Ahmad Ahnaf Haqqoni Yafi, dalam sambutannya kedua bisa membakar semangat calon kader. Ia menyampaikan bahwa berorganisasi di kampus adalah proses belajar untuk menjadi individu yang lebih dewasa dan bijaksana. "Organisasi bukan sekadar kegiatan tambahan, tapi proses penting dalam perjalanan belajar kita," tegasnya.

Menurut Yafi, melalui organisasi, mahasiswa belajar menghadapi tekanan dan tanggung jawab, hal yang akan sangat bermanfaat di dunia kerja kelak. Ia juga mengingatkan bahwa kader yang aktif di organisasi harus tetap menunjukkan sikap profesional dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas. "Berorganisasi memberi banyak manfaat, namun tetap harus menjaga keseimbangan dengan kehidupan akademik dan pribadi," jelasnya.

Yafi berharap, dengan adanya screening ini, HIMA PAI mampu menjaring kader yang memiliki dedikasi dan komitmen tinggi dalam menjalankan tugas. Ia juga menekankan pentingnya menjaga sikap sopan dan menghormati satu sama lain dalam setiap aktivitas organisasi.

Menjadi Kader Yang Taat dan Berkualitas

Wakil Ketua/Bupati HIMA PAI turut menyampaikan sambutan penutup dengan menekankan pentingnya iman dan taqwa dalam menjalani kegiatan organisasi. Ia berharap seluruh kader HIMA PAI mampu menjaga iman dan nilai-nilai keislaman dalam setiap langkah yang mereka ambil. "Organisasi ini harus menjadi tempat bagi kita untuk tumbuh bersama, baik secara akademik maupun spiritual," ucap Dhani.

Dalam proses screening ini, calon kader harus melalui dua tahap utama, yaitu tes wawancara dan tes membaca Al-Qur'an. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kader yang terpilih memiliki kompetensi yang sesuai dengan visi dan misi HIMA PAI. "Kegiatan ini bukan hanya menyeleksi kemampuan teknis, tetapi juga nilai-nilai keislaman yang menjadi kebutuhan oleh calon kader," ujar wafi.

Dengan diadakannya screening ini, HIMA PAI Umsida berharap dapat memilih kader yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter Islami. Kegiatan ini menjadi langkah awal bagi calon kader untuk memulai perjalanan panjang dalam berorganisasi dan berkontribusi di kampus. Melalui organisasi, mereka diharapkan mampu membawa nilai-nilai Islami dan menjadi teladan bagi mahasiswa lain.

Terus Juga:Kick Off Penerimaan Mahasiswa Baru Umsida 2025/2026 dan Apresiasi Sekolah Partnership

Screening ini adalah bukti nyata bahwa HIMA PAI Umsida tidak hanya berfokus pada pencapaian akademis, tetapi juga pada pengembangan karakter Islami. Dengan demikian, setiap anggota diharapkan dapat menjadi pribadi yang beradab, bijak, pandai mengatur waktu, dan taat beribadah. Ini adalah langkah awal dalam perjalanan mereka untuk menjadi pemimpin yang berkarakter dan bertanggung jawab di masa depan.

Penulis:AHW

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun