Mohon tunggu...
faith liberta
faith liberta Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan Tangis Bulan Maret

22 Maret 2017   03:36 Diperbarui: 22 Maret 2017   03:44 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan tangis bulan Maret

Hujan membawa air mata
Yang tercipta dari tangisan tinta
Di hari dimana sebuah nama
Membawa puisi menuju hadiratnya

Hanya engkau padmi,
Seorang yang rela
Mengecor hari tua
Demi mengenang masa bahagia

Bukan engkau
Jika keringat yang bercucuran
Ialah peluh kesah keluhmu
Engkau, Menggugah kami kembali
Akan lamanya tak ada panggilan rindu
Darimu, kami tahu
Yang ada itu,
Istana kepresidenan
Bukan istana kerakyatan

Patutnya Kami malu
Dengan keberanianmu
Adukan semen pada kakimu itu
mewakilkan haru biru matamu
Disana, Engkau tidak membiarkan begitu saja,
pada pipimu, mengalir air duka

Padmi,
Dibawah terik semen
Engkau sungguh telah gugur
Hujan berselang haruslah kami panen
Supaya namamu terus tumbuh subur

Engkau telah membuat kami ingat
Dari kealpaan yang sukar kami angkat
Kami hanya berlalu lalang
Berkeringat untuk sendiri demi uang

Kendeng kini, atau kemudian
Pasti bakal mengalirkan kembali ratapan-ratapan
Pabrik semen mengandung dengan sempurna
Kesedihan pada rakyatnya
Hujan tangis bulan maret
Jangan sampai terulang lagi berikutnya menderet

Faith Liberta 22-3-2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun