Mohon tunggu...
Faiz Nabila Mumtazya
Faiz Nabila Mumtazya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Gizi Universitas Airlangga

Hello, I'm Fai who interest to talk about nutrition and mental health among youth

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penting: Penurunan Stunting di Kelurahan Sumber Rejo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya dengan Kegiatan KKN Kampung Emas 2.0

18 Desember 2023   13:57 Diperbarui: 18 Desember 2023   14:09 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Kegiatan Analisis Situasi Kampung Emas 2.0 di Puskesmas Benowo (Dokpri)

Stunting merupakan suatu gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar (WHO, 2015). Menurut Survei Status Gizi Indonesia 2021, Surabaya menjadi kota dengan kasus stunting tertinggi di Jawa Timur pada urutan ke-6. Persentase kasus stunting di Surabaya yaitu 28,90%. Pada tahun 2022 terjadi penurunan yang signifikan sebanyak 4,8% (Munira,2023). Salah satu faktor penyebab terjadi stunting yaitu asupan gizi ibu selama masa kehamilan. Kondisi atau status kesehatan Ibu hamil sangat penting untuk mencegah stunting. Selain itu pencegahan stunting juga dapat dilakukan sejak calon pengantin terkait asupan gizi yang baik untuk dikonsumsi.

Program Kampung Emas Madani 2.0 merupakan kegiatan pembelajaran mahasiswa di luar kampus untuk memberdayakan masyarakat menuju kelurahan mandiri dalam upaya percepatan penurunan prevalensi stunting di tingkat kelurahan. Program ini merupakan kerjasama antara Universitas Airlangga yang tergabung dalam Konsorsium Perguruan Tinggi Peduli Stunting Jawa Timur yang terdiri dari 20 Perguruan Tinggi di Jawa Timur, dengan Pemerintah Kota Surabaya. Kampung Emas ini dilaksanakan dengan melibatkan mahasiswa sebagai bentuk kegiatan Belajar Bersama Komunitas. Kegiatan Kampung Emas akan melibatkan 153 Kelurahan yang ada di Kota Surabaya. Pada kesempatan ini salah satu Kelurahan yang menjadi tempat penurunan angka stunting yaitu Kelurahan Sumber Rejo, Kecamatan Pakal.

Gambar 2. Kegiatan Kampung Emas di Kecamatan Pakal (Dokpri)
Gambar 2. Kegiatan Kampung Emas di Kecamatan Pakal (Dokpri)

Kegiatan pertama dilakukan yaitu terkait analisis situasi data ibu hamil, calon pengantin, dan balita yang memiliki masalah gizi. Dalam kegiatan ini dilakukan oleh Kelompok 22 yang beranggotakan 2 orang yaitu Faiz Nabila Mumtazya dari Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Dina Septiana Putri dari Fakultas Keperawatan. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kelompok 22 yaitu Dr. Miyayu Soneta Sofyan, drh., M.Vet. Kegiatan ini dilaksanakan sejak bulan Oktober hingga Desember 2023. Dalam kegiatan ini didapatkan bahwa terdapat data ibu hamil, calon pengantin, balita yang memiliki permasalahan gizi. Untuk itu, perlu untuk dilakukan adanya intervensi untuk mengurangi angka kejadian stunting terutama di Kelurahan Sumber Rejo.

Gambar 3. Anggota kelompok 22 Kampung Emas 2.0 (Dokpri)
Gambar 3. Anggota kelompok 22 Kampung Emas 2.0 (Dokpri)

Terdapat beberapa program atau kegiatan yang dilakukan saat Kampung Emas antara lain yaitu wawancara terkait kesehatan, asupan gizi dengan menggunakan Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQFFQ) dan 24-H Food Recall, dan PMBA. Sedangkan untuk program kegiatan unggulan ada 3 yaitu LADUNI (Layanan Terpadu Pra Nikah), SBCC-BESTIEZ (Social Behavior Change Communication:Bunda Tereduksi Sehat, Hebat, Peduli Gizi), dan Formula Pangan Beriman. Kegiatan wawancara dilakukan dengan mendatangi beberapa responden secara langsung untuk mengetahui kondisi kesehatan, pengetahuan, dan asupan yang dikonsumsi. Untuk kegiatan PMBA dilakukan kepada balita yang berisiko stunting untuk mendokumentasikan kegiatan PMBA.

Gambar 4. Pembagian Suplemen MMN Kampung Emas 2.0 (Dokpri)
Gambar 4. Pembagian Suplemen MMN Kampung Emas 2.0 (Dokpri)
Gambar 5. Wawancara dan diskusi dengan Responden Kampung Emas 2.0 (Dokpri)
Gambar 5. Wawancara dan diskusi dengan Responden Kampung Emas 2.0 (Dokpri)
Program utama Kampung Emas yang pertama yaitu LADUNI yang mana dalam realisasi kegiatanya, kelompok 22 melakukan intervensi dan edukasi terkait konsumsi suplemen Multiple Micronutrients (MMN) oleh responden ibu hamil dan calon pengantin. Kelompok 22 membuat leaflet berisikan informasi Suplemen MMN yang dibagikan kepada responden. Kegiatan selanjutnya yaitu SBCC-BESTIEZ yang dilakukan dengan adanya edukasi dan sosialisasi terkait KEK, pencegahan stunting, isi piringku  dengan media pendidikan gizi ceramah dan media edukasi poster. Kegiatan Formula Pangan Beriman yaitu sebuah kegiatan yang mana menonjolkan formulasi protein hewani yang disesuaikan dengan kegemaran dan nilai ekonomi Kelurahan Sumber Rejo. Diharapkan 3 program unggulan in dapat membantu dalam penurunan angka stunting.

Gambar 6. Kegiatan Edukasi dan Sosialisasi Kampung Emas 2.0 (Dokpri)
Gambar 6. Kegiatan Edukasi dan Sosialisasi Kampung Emas 2.0 (Dokpri)

Kegiatan Kampung Emas Madani 2.0 diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kelurahan terkait dan pemerintah Kota Surabaya. Selain itu, mahasiswa dapat mengambil pengalaman dan dapat membantu dalam penurunan angka stunting sehingga seluruh rancangan yang sudah dibuat dapat terlaksana dengan baik dan sukses. 

Daftar Pustaka

Munira, S. L. 2023. Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. Jakarta: Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

WHO. 2015. World health statistics : World Health Organization:2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun