Mohon tunggu...
Nafaisul Ulwiyyah
Nafaisul Ulwiyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa Sosiologi FIS UNJ

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Sehat Pilihan

Peningkatan Kesehatan Mental Remaja, Apakah Merupakan Suatu Tanggung Jawab Sistem Sosial?

26 Maret 2023   06:57 Diperbarui: 26 Maret 2023   14:45 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Keluarga (Sumber: sinarharapan.com)

Mental Health atau kesehatan mental menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) merupakan keadaan sejahtera secara fisik, mental, dan sosial, bukan hanya ketidakhadiran suatu penyakit, yang meliputi penilaian subjektif terhadap kesejahteraan psikologis, efikasi diri, otonomi, dan aktualisasi diri seorang individu (World Health Organization, 2014). WHO juga memperjelas hal tersebut dengan menyebutkan empat kriteria utama seseorang dapat dinyatakan sehat jiwa, yaitu mengenali potensi diri, mampu mengatasi stress sehari-hari, produktif, dan bermanfaat untuk orang lain.

Tentunya kesehatan mental di sini sangat berkaitan erat dan dipengaruhi oleh penyakit mental. Dalam hal ini gangguan kesehatan mental dapat diartikan sebagai suatu kondisi medis yang mempengaruhi pikiran, suasana hati, perilaku dan fungsi kognitif dari diri seseorang. Kondisi ini tentunya akan berdampak pada kehidupan seseorang, baik pada hubungan sosial, kualitas hidup hingga kesehatan fisik secara keseluruhan. Gangguan kesehatan mental ini bisa meliputi berbagai kondisi, seperti depresi, kecemasan, gangguan bipolar, gangguan makan, gangguan tidur, gangguan kepribadian, gangguan pasca-trauma hingga skizofrenia. 

Gangguan kesehatan mental atau penyakit mental ini sangat rentan dialami oleh para remaja. Hal ini dikarenakan mereka sedang mengalami perubahan yang signifikan dalam kehidupan mereka, baik dari segi fisik, sosial, emosional maupun psikologis. Seperti yang sudah disebutkan di atas, beberapa jenis kondisi gangguan kesehatan mental yang sering terjadi pada remaja diantaranya ialah depresi, gangguan kecemasan, gangguan makan dan gangguan perilaku.

Terkait dengan faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental pada remaja meliputi :

  1. Pengalaman trauma atau stress yang berat seperti kehilangan orangtua, pelecehan seksual, kekerasan, dll yang dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja.

  2. Perubahan hormonal dan fisik yang terjadi selama masa pubertas dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja.

  3. Kecemasan yang berlebihan dapat menjadi faktor risiko untuk gangguan kesehatan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan.Kesulitan untuk menjalin hubungan interpersonal dapat memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena gangguan kesehatan mental.

  4. Adanya tekanan akademik untuk mencapai kesuksesan dapat menjadi salah satu faktor risiko untuk masalah kesehatan mental remaja.

  5. Penggunaan dunia maya atau media sosial yang berlebihan atau tidak sehat tentunya dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja seperti depresi hingga gangguan tidur.

Dari faktor-faktor tersebut, nyatanya gangguan kesehatan mental berkaitan erat dengan kesejahteraan sosial seseorang. Gangguan kesehatan mental baik pada remaja maupun orang dewasa dapat berdampak pada kesejahteraan sosial dirinya, seperti hubungan interpersonal, isolasi sosial, dan kesulitan mencari pekerjaan. Begitupun sebaliknya, masalah kesejahteraan sosial juga dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja maupun orang dewasa. 

Namun, kesejahteraan sosial juga dapat berdampak positif pada kesehatan mental. Lingkungan yang aman dan damai, dukungan atau support sosial dari keluarga, dikelilingi oleh teman dan masyarakat, dan akses terhadap layanan kesehatan yang baik dan mudah dijangkau dapat memperbaiki mental seseorang. Yang mana merasa aman, dihargai dan diterima dalam masyarakat, tentunya cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih baik.

Melihat hal ini, gangguan kesehatan mental termasuk ke dalam kategori masalah kesejahteraan sosial yang bersifat patologis. Yang mana berkaitan dengan penyakit sosial yang sulit dipecahkan, gangguan kesehatan mental, kecanduan, perilaku menyimpang dan berhubungan dengan kehidupan seseorang dalam masyarakat yang dapat membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat di sekitarnya.

Dalam permasalahan yang terkait dengan peningkatan kesehatan mental pada remaja ini, muncul sebuah kalimat yang mempertanyakan apakah hal ini merupakan tanggung jawab dari suatu sistem sosial dalam masyarakat?

Terkait dengan jawaban akan hal tersebut, kita bisa melihatnya melalui perspektif institusional pada masalah kesejahteraan sosial. Yang mana hal ini bukan disebabkan oleh kesalahan individu, melainkan produk dari sistem sosial yang tidak adil menindas dan rasis yang kemudian membentuk sistem kapitalis. Pada perspektif ini menekankan pada peran lembaga atau institusi yang terlibat dalam menyediakan dan mengelola program-program kesejahteraan sosial. 

Untuk itu peningkatan kesehatan mental remaja merupakan tanggung jawab dari sistem sosial. Sistem sosial di sini mencakup keluarga, sekolah, layanan kesehatan, organisasi masyarakat, dan lembaga pemerintah yang berperan dalam memberikan lingkungan yang sehat dan mendukung bagi remaja.

 Keluarga (Sumber: sinarharapan.com)
 Keluarga (Sumber: sinarharapan.com)
1. Keluarga memiliki peran penting dalam mendukung kesehatan mental remaja. Keluarga harus memberikan lingkungan yang aman dan mendukung, mengajarkan keterampilan pengaturan emosi, memberikan dukungan moral, dan membimbing remaja dalam mengambil keputusan yang sehat.

Sekolah (Sumber: medcom.id)
Sekolah (Sumber: medcom.id)

2. Sekolah juga memiliki peran penting dalam meningkatkan kesehatan mental remaja. Sekolah dapat menyediakan layanan dukungan kesehatan mental, termasuk konseling dan pendidikan tentang kesehatan mental. Selain itu, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental dengan memberikan lingkungan yang aman dan mendukung, serta mempromosikan nilai-nilai positif seperti rasa percaya diri dan toleransi.

Layanan kesehatan (Sumber: korankaltara.com)
Layanan kesehatan (Sumber: korankaltara.com)
3. Layanan kesehatan dan organisasi masyarakat juga dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan mental remaja dengan menyediakan akses ke layanan kesehatan mental dan mendukung remaja dalam mencari bantuan jika diperlukan.

Logo puskemas (Sumber: puskemasmuncan.com
Logo puskemas (Sumber: puskemasmuncan.com

4. Lembaga pemerintah juga harus memainkan peran penting dalam meningkatkan kesehatan mental remaja. Mereka dapat menyediakan layanan kesehatan mental yang terjangkau dan mudah diakses, meningkatkan pendidikan tentang kesehatan mental di sekolah, dan mengadopsi kebijakan yang mendukung kesehatan mental remaja.

Selanjutnya adapula beberapa cara pemberdayaan masyarakat yang dapat dilakukan untuk membangun kesehatan mental remaja:

  1. Pendidikan tentang kesehatan mental: Keluarga, sekolah, dan masyarakat dapat memberikan pendidikan tentang kesehatan mental kepada remaja, termasuk tentang bagaimana mengenali dan mengatasi stres dan masalah emosional, serta cara menjaga kesehatan mental secara umum.

  1. Promosi lingkungan yang sehat: Lingkungan yang sehat dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja. Oleh karena itu, keluarga, sekolah, dan masyarakat dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan mendukung.

  1. Peningkatan akses ke layanan kesehatan mental: Layanan kesehatan dan organisasi masyarakat dapat menyediakan layanan dukungan kesehatan mental yang mudah diakses dan terjangkau bagi remaja.

  1. Meningkatkan keterlibatan orang tua: Orang tua dapat berperan dalam memperkuat kesehatan mental remaja dengan memberikan dukungan moral dan memberikan panduan yang tepat dalam mengatasi masalah emosional.

  1. Mendorong partisipasi remaja dalam kegiatan positif: Organisasi masyarakat dapat mengadakan kegiatan positif untuk remaja seperti kegiatan sosial dan olahraga yang dapat membantu meningkatkan kesehatan mental mereka.

  1. Meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental: Lembaga pemerintah dapat mempromosikan kesadaran tentang kesehatan mental dengan mengadakan kampanye dan program edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan mental.

Dengan melakukan pemberdayaan masyarakat, kita dapat membangun lingkungan yang mendukung dan memperkuat kesehatan mental remaja. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko gangguan kesehatan mental dan meningkatkan kualitas hidup remaja. Dan dalam rangka meningkatkan kesehatan mental remaja, sistem sosial harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan mempromosikan kesehatan mental remaja. 

Referensi :

Afkar, A. (2023). "Kesejahteraan Mental Saat Remaja Punya Dampak Kesehatan Semasa Dewasa". nationalgeographic.grid.id. Diakses dari https://nationalgeographic.grid.id/read/133652553/kesejahteraan-mental-saat-remaja-punya-dampak-kesehatan-semasa-dewasa pada 26 Maret 2023

Center for Public Mental Health, (2020), "Literasi Kesehatan Mental di Masyarakat, Apa Urgensinya?", diakses dari https://cpmh.psikologi.ugm.ac.id/2020/09/29/literasi-kesehatan-mental-di-masyarakat-apa-urgensinya/ pada 25 Maret 2023

Salman Suleman, Roys Pakaya, Yusni Daud, (2019), "Pendataan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Berbasis Web", Jurnal Teknologi Informasi Indonesia (JTII) 4 (1), hal 30-39.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Sehat Selengkapnya
Lihat Indonesia Sehat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun