Mental Health atau kesehatan mental menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) merupakan keadaan sejahtera secara fisik, mental, dan sosial, bukan hanya ketidakhadiran suatu penyakit, yang meliputi penilaian subjektif terhadap kesejahteraan psikologis, efikasi diri, otonomi, dan aktualisasi diri seorang individu (World Health Organization, 2014). WHO juga memperjelas hal tersebut dengan menyebutkan empat kriteria utama seseorang dapat dinyatakan sehat jiwa, yaitu mengenali potensi diri, mampu mengatasi stress sehari-hari, produktif, dan bermanfaat untuk orang lain.
Tentunya kesehatan mental di sini sangat berkaitan erat dan dipengaruhi oleh penyakit mental. Dalam hal ini gangguan kesehatan mental dapat diartikan sebagai suatu kondisi medis yang mempengaruhi pikiran, suasana hati, perilaku dan fungsi kognitif dari diri seseorang. Kondisi ini tentunya akan berdampak pada kehidupan seseorang, baik pada hubungan sosial, kualitas hidup hingga kesehatan fisik secara keseluruhan. Gangguan kesehatan mental ini bisa meliputi berbagai kondisi, seperti depresi, kecemasan, gangguan bipolar, gangguan makan, gangguan tidur, gangguan kepribadian, gangguan pasca-trauma hingga skizofrenia.Â
Gangguan kesehatan mental atau penyakit mental ini sangat rentan dialami oleh para remaja. Hal ini dikarenakan mereka sedang mengalami perubahan yang signifikan dalam kehidupan mereka, baik dari segi fisik, sosial, emosional maupun psikologis. Seperti yang sudah disebutkan di atas, beberapa jenis kondisi gangguan kesehatan mental yang sering terjadi pada remaja diantaranya ialah depresi, gangguan kecemasan, gangguan makan dan gangguan perilaku.
Terkait dengan faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental pada remaja meliputi :
Pengalaman trauma atau stress yang berat seperti kehilangan orangtua, pelecehan seksual, kekerasan, dll yang dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja.
Perubahan hormonal dan fisik yang terjadi selama masa pubertas dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja.
Kecemasan yang berlebihan dapat menjadi faktor risiko untuk gangguan kesehatan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan.Kesulitan untuk menjalin hubungan interpersonal dapat memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena gangguan kesehatan mental.
Adanya tekanan akademik untuk mencapai kesuksesan dapat menjadi salah satu faktor risiko untuk masalah kesehatan mental remaja.
Penggunaan dunia maya atau media sosial yang berlebihan atau tidak sehat tentunya dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja seperti depresi hingga gangguan tidur.
Dari faktor-faktor tersebut, nyatanya gangguan kesehatan mental berkaitan erat dengan kesejahteraan sosial seseorang. Gangguan kesehatan mental baik pada remaja maupun orang dewasa dapat berdampak pada kesejahteraan sosial dirinya, seperti hubungan interpersonal, isolasi sosial, dan kesulitan mencari pekerjaan. Begitupun sebaliknya, masalah kesejahteraan sosial juga dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja maupun orang dewasa.Â