Mohon tunggu...
Faisol  rizal
Faisol rizal Mohon Tunggu... Freelancer - akademisi, penulis lepas

Berbahagia dengan Membaca, Berbagi dengan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

5 (Lima) Metode Kehidupan Syekh Yusri Rusydi Al-Hasani

21 Januari 2023   19:33 Diperbarui: 21 Januari 2023   19:45 4876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prof. Dr. dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr Al-Hasani adalah seorang ulama, sufi, dokter dan guru besar ahli bedah dari Mesir. Beliau merupakan tokoh besar yang sangat dihormati kealiman dan keilmuannya di Mesir khususnya di lingkungan Univesitas Al-Azhar. Beliau adalah seorang ulama yang menekankan pentingnya tasawuf sekaligus ilmuwan yang aktif memiliki peran besar di bidang kedokteran.

Dari dua peran besar ini, beliau ibarat lautan ilmu dan kebijaksanaan yang bisa kita peroleh darinya berbagai pengetahuan dan kearifan. Dalam sebuah wawancara, beliau memberikan 5 (lima) metode kehidupan yang bisa kita aplikasikan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Dalam wawancara tersebut, beliau menyebutkan bahwa metode tersebut jika kita mau mempergunakannya dalam setiap aspek kehidupan, pastilah kita akan memetik buahnya. Berikut 5 (lima) metode kehidupan yang diajarkan Syekh Yusri Rusydi Al-Hasani:

1. Kesabaran itu Indah

Semua manusia dalam hidupnya pasti pernah merasa lelah. Jika manusia berkeluh kesah dan tidak sabar, maka banyak keutamaan yang akan terlewatkan olehnya. Ia tidak akan mendapatkan buah dari apa yang diusahakannya. Manusia tidak akan mendapatkan buah usaha kecuali jika mau bersabar.

Karenanya, sabar itu akan indah dan keindahannya adalah ketika kita dapat memetik buah kesabaran tersebut. Selain itu, alasan kesabaran yang kedua adalah karena Tuhan menyukai sifat sabar. Tuhan akan memberikan ganjaran tanpa batas kepada orang yang bersabar.

2. Hidup adalah Perjuangan

Jika kita mau melihat perjalanan Nabi, perjalanan hidup Nabi adalah perjuangan. Maka saat ini, hal itulah yang juga terjadi, hidup kita adalah perjuangan. Jika ada yang menginginkan kehidupan yang nyaman saja, artinya dia telah salah memahami kehidupan.

Jika ada yang ingin mengumpulkan kenikmatan, kesenangan dan syahwat dunia, artinya dia telah salah memahami kehidupan. Sebab Tuhan menginginkan kita dalam kehidupan ini untuk berjuang dan berusaha.

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia semuanya dalam susah payah" (QS. Al Balad: 4).

3. Jangan Meminta dan Merasa Tidak Butuh

Janganlah kita mengemis kepada manusia. Semua orang harus memiliki harga diri. Jangan pernah menipu orang lain dan jangan tamak untuk mencari manfaat dari manusia lain. Itulah arti dibalik kita jangan pernah meminta.

Selanjutnya, jangan merasa tidak butuh dengan kemurahan Tuhan. Jika Tuhan mengizinkan kita mendapatkan kebaikan dengan perantara orang lain tanpa kita meminta, maka tidak masalah kita menerimanya.

4. Tidak Terlalu Lelah dalam Berusaha

Saat seseorang ingin agar pekerjaannya terus berlanjut, hendaklah ia jangan terlalu membuat lelah dirinya. Sebab, jika seseorang membuat lelah dirinya, maka ia akan sakit dan akan berakhir. Maka hendaklah seseorang berusaha sesuai dengan apa yang Tuhan telah berikan kepadanya tanpa ia berlelah-lelahan.

Jika seseorang telah berusaha tanpa berlelah-lelahan, hal tersebut adalah suatu kebaikan. Nabi SAW telah menyeru kepada sunnahnya, beliau tidak suka kepada orang yang terlalu keras dalam beribadah dengan berkata: "Aku berpuasa dan aku berbuka; aku sholat malam dan aku juga tidur; dan aku menikah".

Perkataan Nabi ini merespon ucapan sahabat yang akan puasa tanpa berbuka, sholat malam tanpa tidur, dan tidak menikahi wanita agar dirinya sempurna. Namun, Nabi Muhammad SAW tidak membenarkan hal tersebut.

5. Konsistensi dan Berusaha Keras

Dalam kitab "Al Mudawamah ala Dzalik', dijelaskan bahwa konsistensi adalah sebuah ibadah yang sangat penting sekali. Konsistensi merupakan salah satu amal atau ibadah yang disukai Allah SWT. "Amal yang paling disukai Allah adalah yang konsisten walaupun sedikit" (HR. Bukhari).

Dengan kekonsistenan itulah, seseorang akan berhasil mendapatkan buah suatu usaha. Seseorang diharuskan untuk mampu menjaga konsistensinya dalam suatu kebaikan. Sebagaimana firman Allah SWT:

 "Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu, kuatkanlah kesabaranmu dan bersiap siagalah" (QS. Al-Imran: 200).

Demikianlah 5 (lima) metode kehidupan yang diberikan oleh Prof. Dr. dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr Al-Hasani. Beberapa hal tersebut bisa kita aplikasikan dan perhatikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai salah satu usaha untuk memperindah akhlak diri. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun