Mohon tunggu...
Faisol  rizal
Faisol rizal Mohon Tunggu... Freelancer - akademisi, penulis lepas

Berbahagia dengan Membaca, Berbagi dengan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rencanakan Haji Sedari Muda: Meneladani Cerita Kasih Sayang Orangtua Saat Sa'i

9 Oktober 2020   08:54 Diperbarui: 9 Oktober 2020   09:03 2314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (Sumber Gambar: www,pexels.com)

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam selain syahadat, salat, zakat, dan puasa. Tak seperti rukun Islam lainya, ibadah haji memiliki kompleksitas tersendiri. Dimulai dari syarat dan rukun yang lebih banyak sampai dengan masalah persiapan baik mental, fisik, dan biaya yang harus dipikirkan jauh-jauh hari. Persiapan sedari muda tampaknya sangat diperlukan apalagi dalam praktiknya di Indonesia, untuk bisa berangkat haji, calon jamaah haji harus rela mengantri setidaknya selama 20 tahun. Sehingga tak ada pilihan lain kecuali memikirkannya sedari muda.

Bisa dibayangkan dengan antrian yang begitu lama, persiapan sedari muda merupakan salah satu pilihan yang paling tepat. Kita tidak bisa memperkirakan apa yang akan terjadi 20 tahun mendatang. Permasalahan kesehatan fisik rentan terjadi ketika pergi haji diumur senja, serta biaya haji yang tak sedikit juga perlu disipakan, mempersiapkannya diumur senja bisa dibilang tidak bijak karena lebih baik memiliki tabungan haji sejak usia masih produktif.

Selain alasan fisik dan biaya harus dipersiapkan jauh-jauh hari, ibadah haji merupakan suatu ibadah yang terdapat "Napak Tilas" kisah para nabi dan orang-orang saleh yang bisa dijadikan teladan seperti ritual Sa'i yang mengajarkan teladan tentang kasih sayang orang tua kepada anaknya yang bisa dijadikan teladan oleh jamaah haji khususnya bagi haji muda.

Kasih Sayang Siti Hajar

Sa'i merupakan salah satu rukun haji yang berupa berlari kecil antara bukit Shafa dan bukit marwah sebanyak 7 kali. Terdapat teladan baik dibalik Sa'i yang dilakukan oleh jamaah haji. Teladan tersebut berasal dari kisah Siti Hajar. Pada saat itu Siti Hajar berlari-lari dari bukit Shafa dan Marwah ketika ia berusaha mencari air untuk anaknya, Ismail, yang saat itu kehausan.

Bermula saat Hajar dan putranya Ismail yang masih bayi, ditempatkan oleh Nabi Ibrahim di suatu daerah yang sekarang berada di seputar Masjidil Haram, Makkah. Nabi Ibrahim kemudian kembali ke Palestina setelah menempatkan istri dan anak tunggalnya di daerah itu serta mendoakan agar supaya mereka senantiasa mendapatkan rahmat dan kasih sayang-Nya.

Tempat yang ditempati Hajar dan Ismail tersebut berupa dataran rendah gersang yang dikelilingi bukit-bukit berbatu, tidak ada sumber air dan tumbuh-tumbuhan. Suatu saat persediaan air Siti Hajar semakin menipis sampai Ismail kecil mulai tampak sangat kehausan. Sebagai seorang ibu, ia merasakan kesedihan yang sangat mendalam tak tega dengan keadaan Ismail.

Kemudian, Hajar berusaha mencarikan air dengan berlari antara bukit Shafa dan Bukit Marwah sebanyak 7 kali. Setelah tidak mendapat air, Hajar kembali kepada Ismail. Baru kemudian ia mendapatkan sumber air bening yang muncul di dekat Ismail, yang kemudian sampai sekarang diyakini sebagai sumber mata air Zamzam memasok kebutuhan jamaah haji.

Haji Muda, Menjadi Orang Tua Terbaik

Menjadi  haji muda tidak hanya bermanfaat dari segi fisik, dimana ibadah haji pada dasarnya sangat memerlukan fisik sehat dan kuat. Haji milenial atau berhaji di usia relatif masih muda juga sangat positif sebagai sarana intropeksi dan refleksi dari berbagai kegiatan yang ada. Seperti halnya ibadah Sa'i dalam haji, jamaah yang melakukannya dengan mengibaratkannya dan memposisikan dirinya sedang melakukan napak tilas perjalanan Siti Hajar akan dapat menghayati ibadah itu dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun