Indonesia merupakan satu-satunya perwakilan ASEAN yang lolos kualifikasi Piala Dunia babak tiga tahun 2024. Setelah menduduki runner up dibawah Iraq, kini Indonesia melanjutkan kualifikasi piala dunia bersama negara top Asia. Pada babak tiga, pemuncak klasemen dan runner up otomatis lolos mewakili Asia dalam ajang Piala Dunia 2026.Â
Sedangkan posisi 3 dan 4 akan melanjutkan kualifikasi demi merebutkan tiket lolos Piala Dunia. Setiap grup terdiri dari 6 negara. Indonesia menduduki peringkat terbawah kedua setelah Kuwait. Hal ini dipertanyakan, apakah Indonesia tidak butuh pemain grade A?
Program naturalisasi yang dilakukan PSSI demi meningkatkan kualitas Indonesia cukup sukses. PSSI sendiri menawarkan kepada pemain-pemain keturunan yang ingin membela Garuda. Tidak semua pemain yang ditawarkan akan langsung bergabung timnas Indonesia. Karena pemain sendiri masih berkeinginan dipanggil oleh Belanda. Beberapa pemain mempertimbangkan bergabung dengan timnas Indonesia, jika pemain tersebut tidak dipanggil Belanda.
Tijjani Reijnders merupakan salah satu pemain yang mempertimbangkan Indonesia. Sebelum menerima tawaran dari Indonesia, Tijjani mencoba menunggu pemanggilan dari timnas Belanda.Â
Hal ini menyebabkan Tijjani tidak dapat bergabung dengan timnas Indonesia. Kerja keras dan performa Tijjani membuahkan hasil untuk dipanggil timnas Belanda. Penolakan Tijjani tetap diberi pujian oleh sejumlah penggemar sepak bola di Indonesia. Karena sikap respek yang dilakukan Tijjani tidak merendahkan Indonesia sedikitpun.
Pemain keturunan yang pernah menolak salah satunya adalah Emil Eudero. Pemain berpasport Italia ini, memiliki darah Indonesia dari sang Ayah. Â Emil menolak timnas Indonesia karena sang Ayah tidak ingin Emil bermain bersama timnas Indonesia. Saat PSSI menginginkan jasa Emil, timnas Indonesia belum dipenuhi pemain keturunan seperti saat ini.Â
Setelah lolos kualifikasi Piala Dunia babak ketiga, PSSI mencoba menawarkan kembali kepada pemain. Tidak ada respon setuju maupun menolak dari Emil Eudero. Hal ini membuat fans sepak di Indonesia menyuarakan untuk tidak menaturalisasi Emil karena sifatnya yang acuh dan dianggap tidak memiliki kecintaannya untuk Indonesia.
Pemain keturunan grade A yang diinginkan timnas Indonesia adalah Sandy Walsh. Pemain ini memiliki sifat nasionalis tinggi, dibuktikan dengan keinginannya mengurus dokumen kepindahan kewarganegaraannya sendiri dari tahun 2017. Pemain yang sempat meraih trofi Piala Euro kelompok umur bersama timnas Belanda, kini bermain dengan timnas Indonesia. Membantu Indonesia meloloskan diri di kualifikasi Piala Dunia babak kegita merupakan prestasi yang dapat dibanggakan.
Timnas Indonesia mempunyai persaingan ketat di posisi bek kiri, bek tengah, dan gelandang. Hal ini dikarenakan pemain keturunan yang membela timnas Indonesia sebagian besar berposisi bek.Â
Persaingan ini memberikan dampak positif bagi pemain lokal, jika dari mereka dapat belajar dari pemain-pemain timnas yang bermain untuk eropa. Pemain dengan nilai pasar tertinggi di raih oleh Tom Haye. Pemain berjulukan The Proffesor ini, meimiliki kualitas diatas rata-rata pemain lokal.
Pada kualifikasi Piala Dunia babak ketiga, tentunya Indonesia memerlukan jasa pemain-pemain grade A yang tulus membela timnas Indonesia. Tidak sekedar bermain karena sudah berpartisipasi di Piala Dunia.Â
Pemain keturunan diharapkan memiliki sikap nasionalisme tinggi, sehingga memudahkan kerjasama antar pemain-pemain tanpa memandang rendah pemain lain. Timnas Indonesia mempunyai kekurangan pemain di lini depan sebagai penyerang haus gol dan pemain kiper dengan postur tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H