Mohon tunggu...
Faishol Adib
Faishol Adib Mohon Tunggu... Penulis - Profiless

Person without Profile

Selanjutnya

Tutup

Diary

Geger Sepoy

8 November 2021   17:12 Diperbarui: 8 November 2021   17:32 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Buku "Geger Sepoy" | Dokpri

Genderang perang ditabuh untuk mengawali penyerangan. Dari Benteng Vredeburg, tentara Inggris menembakkan meriam menuju keraton. Balasan tembakan meriam juga dilakukan oleh prajurit Keraton menuju Benteng Bredeburg. Tembakan meriam tentara Inggris secara terus menerus membuat salah satu gudang mesiu milik keraton meledak.

Kediaman Putra Mahkota yang berada di Kompleks Kadipaten rusak parah setelah tentara Inggris menyerang keraton dari arah utara. Penyerangan Inggris dari arah timur juga terus dilakukan karena pusat penyerangan memang berasal dari arah timur.

Kekuatan Inggris semakin bertambah kuat setelah pasukan McLeod dan meriam-meriamnya berhasil tiba di Benteng Vredeburg. Tak lama, tentara Inggris berhasil merangsek memasuki Alun-Alun Utara Keraton Yogyakarta.

20 Juni 1812. Tentara Inggris berhasil masuk ke dalam keraton menggunakan tanga-tangga bambu yang telah disiapkan oleh Kapiten Tan Jin Sing. Mereka terus menyerang prajurit keraton yang mengakibatkan beberapa keluarga keraton gugur, diantaranya KRT Sumadinigrat dan Ratu Kedaton. Benteng-benteng keraton pun dapat mereka kuasai.

Melihat banyak prajurit dan keluarga keraton yang gugur, Sultan Sepuh memutuskan mengakhiri pertempuran. Kolonel Gillespie dan tentara Inggris menemukan Sultan Sepuh beserta pengawalnya di paviliun Srimengati yang berpakaian serba putih.

Setelah kalah, Sultan Sepuh sebenarnya sudah memohon kepada Raffles agar harta benda Keraton Yogyakarta tidak diambil. Tapi, Raffles tetap membiarkan tentara Inggris-Sepoy menjarah.

Keris, perhiasan, batu permata, manuskrip, dan harta benda lainnya dijarah yang nyaris membuat keraton bangkrut. Sampai saat ini, benda-benda jarahan itu masih tersimpan di berbagai museum di Inggris.

Rujukan: GEGER SEPOY, Sejarah Kelam Perseteruan Inggris dengan Keraton Yogyakarta 1812-1815 (Araska, 2020)

Tulisan ini pertama kali tayang pada tanggal 2 November 2021 di www.faisholadib.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun