Mohon tunggu...
Fais Fikrotul zahiroh
Fais Fikrotul zahiroh Mohon Tunggu... Administrasi - College student of International class program of State Islamic University Maulana Malik Ibrahim Malang

Seorang penulis amatir yang masih belajar dan akan terus belajar. NIM : 17130096

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Si kecil "Mokel" Go Potato di Tempat Persembunyian, Harus Marah atau Tertawa?

9 Mei 2019   00:02 Diperbarui: 9 Mei 2019   01:05 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
credit: brilionet.com

Matahari baru saja berada ditengah-tengah. Bayang-bayangnya tepat. Tidak kurang pun juga tidak melebihi benda aslinya. Itu pertanda masuknya waktu Sholat Dhuhur atau biasa disebut juga manjeng (sebutan telah masuknya waktu sholat oleh orang-orang di kampungku). Jarum jam tepat berada pada angka 12. Hari ini terasa sedikit berbeda dari hari biasanya. Matahari tidak begitu terik, tidak terasa menyengat kulit. Udaranya juga tidak gersang, pun juga tidak sedang mendung. Puji syukur atas karunia suasana yang diciptakan Allah di hari pertama bulan Ramadhan ini. Bayangan kelaparan dan kehausan saat sahur pun tiba-tiba sirna.

Bulan Ramadhan membawa banyak nikmat bagi penghuni kubur. Siksa kubur di bulan Ramadhan akan diringankan. Selain itu, bulan ramadhan adalah bulan yang ditunggu-tunggu oleh manusia di alam dunia. Orang akan berlomba-lomba dalam memperbanyak amal sholeh salah satunya dengan bersedekah. Sedekan bisa dimulai dari hal yang sederhana yaitu berbagi hidangan sahur dan berbuka kepada yang membutuhkan.

Surau dan masjid-masjid pun ramai dengan orang yang ingin lebih ber taqorrub kepada sang khaliq, sebab amal perbuatan akan dilipat gandakan di bulan ini. Akan ada banyak takjil untuk berbuka disana. kemudian jam kerja orang-orang akan berkurang. Menjamurnya diskon pada berbagai macam produk mulai dari kebutuhan primer hingga sekunder. Bagi para narapidana akan mendapatkan dispensasi waktu hukuman penjara bagi yang berprilaku baik di lapas.

Puasa dan kesehatan fisik

Kata Ramadhan sangat identik dengan puasa. Dengan berpuasa dapat memberi manfaat bagi kehidupan baik dari segi kesehatan fisik maupun kesejahteraan spiritual jika dilakukan sesuai dengan aturannya. Saat berpuasa organ-organ pencernaan kita dapat beristirahat, racun-racun yang terakumulasi dalam tubuh kita dapat sedikit demi sedikit terdetoks. Menurut doktersehat.com manfaat puasa bagi tubuh adalah sebagai berikut:

  • Meningkatkan kesehatan kardiovaskular
  • Menurunkan tekanan darah
  • Menurunkan gula darah
  • Membantu membuang lemak
  • Meningkatkan kesehatan jantung
  • Membuat awet muda dan memperpanjang umur
  • Mengurangi peradangan
  • Meningkatkan regenerasi sel
  • Melindungi otak
  • Mengurangi produksi protein berbahaya
  • Mendorong respons stres yang sehat
  • Membantu pemulihan cedera
  • Menyehatkan kulit
  • Meningkatkan fungsi organ tubuh
  • Meningkatkan fungsi organ reproduksi

Korelasi antara Puasa dengan Kesehatan Mental

Puasa ditinjau dari segi psikologis mengandung arti dan manfaat yang besar bagi perkembangan jiwa, watak, tingkah laku dan kepribadian orang yang berpuasa. Dan yang diharapkan ialah sehatnya jiwa, rohani atau mental dari berbagai penyakit rohani sehingga terbentuklah mental well-being.

Manfaat puasa bagi perkembangan jiwa diantaranya yaitu:

  • Puasa dapat menghilangkan sifat hewaniyah
  • Berpuasa tak hanya menahan diri dari lapr dan dahaga, lebih dari itu harus menjauhkan diri dari perbuatan maksiat lainnya yang berhubungan dengan nafsu.
  • Menciptakan dan meningkatkan daya nalar.
  • Dengan berpuasa tubuh kita akan terasa lebih ringan dan bersih dari toksin sehingga penalaran yang di dapat akan lebih tinggi
  • Egois menjadi Ikhlas
  • Dengan berpuasa kita juga belajar self-control dengan cara merendahkan ego dan menjadikan diri kita lebih ikhlas.

  • Maka dari itu Allah mewajibkan berpuasa atas umat Islam yang sudah mencapai  syarat-syarat berpuasa diantara lain agar menanmkan rasa kasih sayang sesama manusia, supaya kita bisa turut merasakan nasib saudara kita yang kurang beruntung hidup dalam kesusahan seperti fakir miskin dan anak yatim.

Landasan orang berpuasa dari segi psikis seperti hadits yang di ceritakan sahabat Sa'id Bin Musayyab;

Artinya : "Dari Sa'id Bin Musayyab sesungguhnya dia telah mendengarkan dari Abi Hurairah r.a berkat, Rasulullah telah bersabda: "Semua amalan manusia adalah untuk dirinya kecuali puasa, maka itu adalah untukku dan aku yang akan memberikan ganjaran". (H.R. Muslim)76.

 Puasa untuk anak

Karena sudah jelas puasa membawa manfaat bagi kehidupan hendaklah kita membiasakan anak kecil sedini mungkin untuk memulai latihan berpuasa secara bertahap sesuai dengan kondisi fisik dan psikis sang anak. Awalnya dalam hitungan jam, kemudian setengah hari hingga nantinya full satu hari. Menanamkan arti berpuasa kepada anak sangatlah penting. Meskipun anak belum diwajibkan puasa sampai ia baligh alangkah lebih baiknya lagi apabila latihan berouasa diterapkan sejak masih anak-anak. Dengan begitu anak akan terbiasa berpuasa dan tidak lagi merasa berat. Ajaklah beraktivitas ringan yang dapat melalaikan rasa dahaga dan lapar nya seperti membaca buku, jalan-jalan, mengaji bersama, menyiapkan hidangan berbuka serta membuat kreativitas-kreativitas kecil lainnya.

Jangan lupa juga untuk mengapresiasi usahanya belajar berpuasa dengan memberi reward pada si kecil. Dengan begitu anak akan merasa senang dan lebih bersemangat lagi dalam belajar berpuasa.  Jangan berbuat kasar dan terlalu memaksanya saat si kecil menolak belajar berpuasa. Ajaklah baik-baik dan rayulah agar ia mau belajar berpuasa. Jangan sampai si kecil merasa terpaksa berpuasa karena takut orang tuanya memarahinya, bukannya takut terhadap tuhannya.

Ada suatu kejadian dimana anak kecil yang sedang latihan berpuasa diam-diam mengendap-ngendap ke depan pagar rumah di dekat parit kecil saat orang tuanya sedang menerima tamu, karena si ibu penasaran akhirnya setelah tamu pulang si ibu pun menghampiri anak kecil nya. Dan ternyata kejadian menggelikan didapatinya. Sang anak malah diam-diam memakan snack "Go Potato" di sana. Sang ibu sebenarnya tidak marah setelah tahu kejadian itu. Sayangnya si anak menjadi malu dan tidak lagi percaya diri karena merasa menodai kepercayaan orang terhadap dirinya. Menurut kalian apakah itu murni kesalahan si anak atau bisa jadi sang orang tua salah memberikan pengertian puasa? Bagaimana pendapat kalian?

Silahkan beri jawaban kalian di kolom komentar.

Terima kasih atas perhatiannya.

~SEKIAN~

SOURCE:

https://doktersehat.com

http://indaharifianip.blogspot.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun