Mohon tunggu...
Fais Fikrotul zahiroh
Fais Fikrotul zahiroh Mohon Tunggu... Administrasi - College student of International class program of State Islamic University Maulana Malik Ibrahim Malang

Seorang penulis amatir yang masih belajar dan akan terus belajar. NIM : 17130096

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tak Satu pun Siswa yang Lolos SNMPTN, BK Masa Bodoh?

24 April 2019   17:49 Diperbarui: 24 April 2019   18:27 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana menurut anda, apakah kebanyakan guru BK melakukan evaluasi terhadap tupoksi yang telah di laksanakan ? Jika anda pernah atau bahkan sedang memiliknya beruntunglah anda. Sebab di salah satu sekolah menengah atas negeri di sudut negara X masih ada guru BK yang bekerja seenaknya sendiri. Mereka hanya enak-enakan duduk di ruangan nya dengan menikmati hujan bayaran setiap bulannya. Pasalnya setiap kali ada siswa yang hendak berkonsultasi seputar kebimbangannya jawaban yang ia berikan hanyalah ujaran yang tidak mengenakkan hati

Suatu hari ada salah satu anak perempuan di SMA tersebut yang hendak berkonsultasi dengan guru BK terkait jenjang pendidikan dan karir setelah lulus. Ia pun memasuki ruang BK dengan sopan dan tak lupa mengucap salam. Kemudian ia menyampaikan tujuan nya kepada guru BK nya. Namun betapa terkejutnya anak perempuan tersebut saat mendengar jawaba guru BK nya.

"kamu sudah dewasa bukan, pasti kamu juga sudah bisa mencari solusi dari masalahmu sendiri. Lagipula internet juga bisa diakses dimana-mana!"  Ucap guru Bk dengan sikap masa bodohnya.

Dengan kekecewaan yang melimpah dalam hati akhirnya anak perempuan tersebut berterima kasih atas jawaban dan waktu yang telah diberikan guru BK dan kemudian berpamitan pulang dengan sikap yang tidak berubah seperti saat dia datang.

Saat pulang sekolah sang ibu menanyai anak tersebut mengenai paparan jawaban yang telah diberikan guru BK kepada putrinya. Anaknya pun menjelaskannya apa yang terjadi di ruang BK siang tadi. Betapa terkejut dan marahnya sang ibu mendengar penjelasan putrinya. Setelah kejadian tersebut sang ibu pun tidak mau lagi memberikan kepercayaan kepada guru BK putrinya. Akhirnya ibu menyuruh putrinya untuk mencari informasi sebanyak dan sejelas mungkin mengenai jenjang pendidika,  setelah lulus SMA. Putrinya bingung bukan main dengan perintah sang ibu. Karena putrinya merupakan anak yang taat dan tak pernah membantah apa yang diucapkan orang yang lebih tua darinya akhirnya ia mengiyakannya.

Dengan berbekal informasi dari internet dan kenalan-kenalan nya yang sudah terlebih dahulu mengenyam pendidikan di perguruan tinggi akhirnya anak perempuan tersebut menentukan pilihannya saat seleksi masuk PTN dengan nilai rapor. Saat yang dinanti-nanti pun tiba. Dengan penuh harap anak permpuan tersebut membuka website pengumuman hasil seleksi masuk PTN. Sayangnya,ia dinyatakan tidak lolos dalam seleksi tersebut. Hal serupa dialami oleh seluruh temannya disekolah tersebut, padahal ditahun sebelum-sebelumnya siswa yang dinyatakan lolos seleksi jalur rapor tersebut cukup banyak. Maklum saja, tahun lalu guru BK nya lebih tegas dan sabar dalam membimbing siswa nya untuk mengarahkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Semenjak guru BK disekolah tersebut ganti, pemandangan sekolah jadi berganti setiap harinya. Ada saja kasus-kasus yang bermunculan setiap harinya. Termasuk kasus hebohnya sekolah karena tidak ada satupun sisswanya yang di terima di perguruan tinggi berdasarkan seleksi rapor.

Di sini peran supervisor sangat dibutuhkan guna mengavaluasi kinerja guru BK. Sedangkan  relasi antara supervisor dan supervisee disebut juga sebagi supervisi bimbingan konseling. Supervisi bimbingan dan konseling memiliki tujuan sebagai berikut :

  • Mencari solusi bersama terhadap kasus yang sedang dihadapi seorang siswa
  • Untuk mengontrol pelaksanaan kegiatan dari para guru BK
  • Untuk mengontrol adanya kemungkinan hambatan yang ditemui guru BK saat menangani suatu kasus
  • Memastikan terlaksananya program BK sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya dengan cara mengevaluasi nya.

Jika tidak ada supervisor akan sangat disayangkan karena tidak ada suatu badan yang mengawasi kinerja seorang guru BK. Maka dari itu disini kita tahu betapa pentingnya evaluasi program BK oleh supervisor dalam dunia pendidikan.

Sekian untuk tulisan kali ini. Kritik dan saran sangat dibutuhkan penulis demi meningkatkan skill kepenulisan. Rating pembaca merupakan support terbesar untuk berkarya setelahnya. Terima kasih atas waktunya.

Semoga bermanfaat ^_^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun