Mohon tunggu...
Fais Elhadi
Fais Elhadi Mohon Tunggu... Guru - Kepala SMPN 27 PPU

Kepala Sekolah Negeri paling bungsu di Kab. Penajam Paser Utara, SMPN 27 PPU. Sekolah baru berdiri tahun 2021 di sekitaran Titik Nol Nusantara di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Baru. Saat ini sedang menempuh S3 PAI di UIN Samarinda, untuk menyempurnakan S1 PAI STAIFAS dan S2 PAI UII yang sudah diselesaikan sebelumnya. Selain sebagai kepsek juga sebagai Dosen Luar Biasa di UIN Samarinda dan STAI Balikpapan. Amanah lain yang diemban ialah Instruktur Nasional Kurikulum PAI SMP dan Pelatih PPKB GPAI. 8 karya Buku dan Puluhan karya ilmiah yang sudah dimuat di Jurnal Ilmiah, Koran, Buletin dan media lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Muslim dan Kesholihan Sosial (2)

30 September 2023   07:46 Diperbarui: 30 September 2023   08:03 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada non muslim, tidak pernah beribadah sesuai tuntunan islam. tapi hubungan sosialnya baik. apakah dia berpeluang masuk surga?

Menurut ajaran Islam, keimanan kepada Allah SWT dan amal baik adalah faktor-faktor penting yang mempengaruhi nasib seseorang di akhirat. Dalam kasus seseorang yang bukan Muslim dan tidak pernah beribadah sesuai tuntunan Islam, peluang masuk surga dari perspektif Islam akan sangat bergantung pada pemahaman ajaran agama ini.

Dalam Islam, iman kepada Allah sebagai satu-satunya Tuhan dan mengikuti tuntunan-Nya adalah hal yang sangat ditekankan. Namun, ada pemahaman yang berbeda-beda dalam Islam mengenai nasib orang-orang yang tidak mengikuti agama Islam. Beberapa aliran pemikiran Islam menganggap bahwa hanya orang-orang yang menganut Islam yang memiliki peluang masuk surga, sementara yang lain memegang pandangan yang lebih inklusif, yang mempertimbangkan niat dan perbuatan baik individu dari berbagai latar belakang agama

Penting untuk diingat bahwa menentukan nasib akhirat seseorang adalah hak prerogatif Allah SWT, dan hanya Dia yang memiliki pengetahuan sepenuhnya tentang hati dan perbuatan setiap individu. Oleh karena itu, meskipun seseorang mungkin tidak mengikuti tuntunan agama Islam, jika dia memiliki akhlak baik, berbuat baik kepada sesama, dan hidup dengan prinsip-prinsip moral yang kuat, beberapa ulama Islam berpendapat bahwa Allah SWT memiliki kebijaksanaan untuk memutuskan nasibnya di akhirat.

Saat berbicara tentang masalah ini, penting untuk menghormati keyakinan dan pandangan agama yang berbeda-beda. Akhirnya, hanya Allah yang akan mengambil keputusan akhir mengenai nasib setiap individu di akhirat, dan kita sebagai manusia tidak memiliki wewenang untuk memutuskannya. Karena itu, penting bagi setiap orang untuk berusaha menjalani hidup dengan integritas moral dan berharap pada rahmat dan keadilan Allah SWT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun