***
Di suatu pagi, Al terlihat sibuk mencari pola dan konsep gapura (pintu masuk) yang akan di buat mengunakan bambu. Sementara rekan yang lainnya bekerja sama membersihkan dan memotong setiap bambu yang baru di tebang oleh mereka dari lereng gunung.
"Bang, konsepnya bagaimana ini?" Tanya Ahmat
"Sebantar Ahmat, saya lagi berfikir konsep gapuranya." Jawab Al sembari berfikir
Setelah mendapat pola dan konsep, Al kemudian menuntun teman-temannya membuat rangka berbentuk persegi panjang dari kayu berukur 5x5 cm. Bambu itu di belah dan dirangkai mengikuti pola yang telah di buat. Setelah selesai di rangkai bambu itu, tak lupa mereka menancapkan tiga batang bambu yang masih untuk di tengah-tengah persegi panjang dengan ukuran yang berbeda.
Sebanyak dua buah persegi dengan masing-masing tiga bambu itu mereka buat. Lalu, batang bambu yang berdiri itu di atasnya akan di letakkan dua batang bambu yang berbentuk silang. Ketika selesai di buat gapura bambu, Al juga menuntun rekan-rekannya membuat stand mengunakan palet sebagai tempat di pajangnya lukisan-lukisan.
"Kau punya bakat tukang yah Al." Ujar Lekos dengan nada canda.
"Nekad saja Lek." Jawab Al
"Benar Al, kau seperti tukang. Ruapanya kau kesasar dan salah masuk jurusan ni."
"Iya, saya juga bingun. Bapak bukan tukang, kakek juga bukan. Dari mana bakat ini di turunkan ya." Mendengarnya semua pun tertawa.
"Tapi saya yakin, kita punya kreatifitas yang masih mengendap Lek."