Mohon tunggu...
Faisal yamin
Faisal yamin Mohon Tunggu... Nelayan - Belajar menulis

Seorang gelandangan pikir yang hobi baca tulisan orang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pekan Pengabdian, Indahnya Berbagi Bersama Masyarakat

25 Juni 2021   17:05 Diperbarui: 25 Juni 2021   19:20 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbagi itu indah, mungkin begitu yang saya pahami. Terlebih berbagi pengalaman dan ilmu dengan masyarakat. Maka ketika mendapat kabar dan ajakan dari adik saya di kampus, bahwa mereka hendak menyusul rekan-rekan Hima PGSD yang lagi buat kegiatan langkah berbagi di salah satu desa yang ada di Jailolo. Saya lalu tanpa pikir dan timbang langsung menurutinya.

Siang itu, saya dan tiga orang junior saya akan berangkat ke Jailolo menyusul teman-teman lain yang sudah dulu berangkat kesana. Sesuai jadwal kapal, tepat pukul 15:00 wit kapal akan lepas dari dermaga. Maka tepat pukul 14:30 wit, setelah selesai mengemas barang bawaan saya dan Akbar kemudian bergegas menuju pelabuhan.

Sesampainya kami di pelabuhan, Imha, Mira dan Indri terlihat sudah menunggu di ruang tunggu. Mereka langsung mengarahkan kami untuk transaksi pembelian tiket sebab bunyi stum kapal telah dua kali di bunyikan.

"Kalian lama sekali kak." Ucap Imha saat kami menghampiri mereka.

"Iya, tadi lagi ada urusan di kampus." Jawab akbar sembari meletakkan ransel bawaannya.

"Akbar, kau seperti pinda rumah saja ya. Barang bawaanmu banyak benar." Ucap Mira dengan nada canda.

Mendegar ucapan Mira, tawa kami pun pecah mengurai suasana penat siang itu juga membuat penumpang lain menatap kami keheranan. Setelah memastikan semua barang bawaan tidak ketinggalan kami pun bergerak menuju kapal sesaat pengumuman pemberitahuan kapal yang kami tumpangi lepas dermaga.

Sampai di sisi kiri kapal, antrian naik pun di berlakulan. Satu persatu penumpang berjalan naik mengikuti tangga dengan lebarnya 60 cm yang diletakkan dihaluan kanan kapal. Setelah mendapat giliran, saya pun naik di ikuti Imha dan Mira juga Indri. Semntra Akbar masih di dermaga, dia terlihat seperti ragu untuk menjatukan pijakannya. Pasalnya kapal sesekali oleng membuat tangga pun ikut maju mundur tak beraturan.

"Lompat dan naik Bal, kau ini laki kok penakut." Ucap Indri

Sementara di samping kami, ada ABK yang juga turut mengarahkan Akbar.

"Saya hitung sampai tiga kau langsung lompat ya." ABK itu mengarahkan. Lalu sejurus kemudian Akbar langsung singgap dan sudah berada di haluan kapal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun