Mohon tunggu...
Muhammad Faisal Syanil
Muhammad Faisal Syanil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030132 UIN Sunan Kalijaga

Hai, kenalin gua faisal. Di sini gua akan mencoba membuat konten seputar film, anime, olahraga, maupun hal-hal yang lagi viral. So di tunggu aja ya konten-konten dari gua!!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Ceritaku Membuat Film Hanya dengan 9 Kru

3 Juni 2024   02:56 Diperbarui: 3 Juni 2024   03:24 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film BASMALAH (sumber: pribadi)

Halo Kompasianer semua, dari lamanya masa tidak aktif Saya, kali ini Saya kembali lagi membawakan cerita pengalaman yang terjadi baru-baru ini, yaitu membuat film pendek baru yang berjudul "BASMALAH." 

Pada artikel kali ini, Saya akan membahas dan mengupas tuntas cara Saya membuat film, posisi Saya, dan lain sebagainya. Juga lika-liku dalam membuat film kali ini karena kru film ini hanya berjumlah 9 orang saja. Tanpa banyak penjelasan lagi, langsung saja simak artikel berikut ini.

  • Alasan mengapa membuat film pendek "BASMALAH"

Alasan mengapa film pendek ini terbuat karena itu merupakan program kegiatan dari UKM Universitas Saya, yaitu Jama'ah Cinema Mahasiswa (JCM). Singkat saja, JCM ini merupakan suatu wadah bagi para Mahasiswa yang menyukai film. Kemudian, program kegiatan tersebut diberi nama sebagai DIKSAR (Pendidikan Dasar) lanjutan. 

Program DIKSAR ini mengharuskan para Mahasiswa yang tergabung dalam UKM ini membuat sebuah film pendek. Dari seluruh total anggota yang ada, di bagi menjadi 7 kelompok dan masing-masing kelompok terdapat 9  kru atau anggota. Hasil 7 film pendek nanti akan ditayangkan secara offline yang bertema "AMBIVALEN." Acara tersebut sudah dilaksanakan pada 31 Mei 2024 lalu, di gedung Convention Hall, UIN Sunan Kalijaga.

  • Pembagian posisi tugas dan pra-produksi

Saya pun kemudian masuk kedalam kelompok 3 dari 7 kelompok yang ada. Pada kelompok 3 ini, saya berposisi sebagai Sutradara kembali dan juga sebagai aktor utama dalam film pendek "BASMALAH." Karena anggota dalam kelompok hanya 9 orang saja, maka pembagian posisi pun menjadi menambah, 1 orang kira-kira mendapatkan 2 posisi dalam pembuatan film.

Seperti biasa, dalam membuat film pendek maupun panjang, langkah pertama yang dilakukan adalah membuat naskah film terlebih dahulu karena merupakan hal yang sangat krusial penting dalam membuat film. Memiliki cerita naskah yang bagus tentu akan membuat kualitas film semakin bagus. Naskah juga di ibaratkan sebagai jantung dalam film. Tanpa cerita naskah, maka film tidak akan pernah terbuat.

Karena waktu membuat film pendek ini hanya selama 30 hari, maka di Pra-Produksi Meeting (PPM) pertama, kami sekelompok membahas terlebih dahulu naskah yang ingin dibuat, dengan cerita yang seperti apa, dan juga pembagian posisi dalam film tersebut. Dibutuhkan pertemuan sebanyak 3 kali pertemuan PPM dalam menentukan jalan cerita dan naskah yang di buat, kira-kira selama 2 minggu.

Dalam prosesnya, banyak perdebatan yang terjadi antara masing-masing kru dalam memberikan ide cerita, Sutradara mintanya A, dilain sisi Produser meminta B, begitupun dengan kru lain. Hingga akhirnya mendapatkan hasil akhir yaitu film pendek yang berjudul "BASMALAH."

Sinopsis singkat dari cerita film pendek ini adalah seorang pemuda yang bernama Abdurrahman Aziz yang tengah berusaha mencari pekerjaan disaat tengah keadaan krisis membutuhkan uang dan juga berbagai rintangan serta pesan moral yang diberikan. Genre film pendek "BASMALAH" ini berupa drama dan juga slice of life. 

Pada PPM selanjutnya, tim kami membuat keperluan-keperluan lain seperti shotlist, storyboard, properti, wardrobe, alat perekam, lokasi, mencari aktor sampingan, dan lain  sebagainya. Setelah berbagai persiapan Pra-produksi telah selesai, kami membuat jadwal produksi syuting selama 2 hari.

  • Produksi dan Pasca-Produksi

Kami melakukan produksi syuting selama 2 hari pada tanggal 10 -- 11 Mei 2024 di hari Jum'at dan Sabtu. Total scene selama kami syuting ada 9 dan tiap scene memiliki shot yang berbeda-beda, ada yang 1 shot hingga 9 shot per scene. Kendala yang kami alami ketika proses syuting cukup banyak, salah satunya yaitu waktu yang lebih lama dan tidak sesuai jadwal syuting. 

Ada beberapa faktor yang membuat waktu tidak sesuai jadwal, yaitu keterlambatan kru untuk datang syuting, 1 shot yang di ulang-ulang terus karena salah satu aktor kurang bagus dalam berakting atau kesalahan gerakan, bisa juga disebabkan kameramen yang salah dalam mengambil gambar, pemasangan alat-alat elekronik syuting yang memakan waktu lama, dan masih banyak hal lainnya. Hingga pada akhirnya proses syuting telah selesai dan lanjut pada tahap proses Pasca-Produksi.

Pasca-Produksi merupakan langkah akhir dalam pembuatan film. Kegiatan Pasca-Produksi yaitu mengedit setiap video yang telah selesai di rekam pada waktu proses produksi. Tahapan editing ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu  editing offline dan editing online. 

Editing offline bertugas sebagai penyambung semua video yang telah direkam hingga menjadi suatuscene yang beraturan dan membuat cerita dalam film. Ketika semua video telah dimasukkan dan menjadi sebuah cerita film yang utuh, dilanjutkan lagi oleh editor online. 

Editor online bertugas dalam mengedit video per scene lebih lanjut sehingga membuat film semakin bagus dan menarik, bahasa gampangnya memoles film pendek tersebut. contoh seperti dengan menambahkan latar belakang musik, efek suara, efek video, mengatur suara, mengatur warna gambar, dan lainnya. Kemudian filmnya pun jadi.

  • Drama dan lika-liku dalam membuat film "BASMALAH"

Tentu setiap kegiatan ada saja tantangan yang harus dihadapi dan salah satunya dalam membuat film BASMALAH ini. Kendala yang paling pertama terjadi adalah waktu jadwal yang berbeda-beda antar anggota, sehingga susah sekali beberapakru mengikuti rapat PPM. 

Kemudian lika-liku lainnya adalah beberapa kru yang tidak antusias semangat dalam membuat film ini atau tidak memprioritaskan tugas yang sudah di emban, contohnya adalah progres yang lambat. Lika liku terakhir yang bisa saya sebutkan, yaitu ketika syuting kru yang menjadi kameramen sekaligus DOP tidak begitu antusias dan lemot. Sebenarnya masih banyak kejadian lika-liku lainnya, namun yang bisa saya sebutkan hanya segitu saja.

Jadi begitulah kompasianer semua perjalanan Saya dalam membuat film Saya lainnya. Jika kalian tertarik pada cerita pengalaman Saya kali ini, bisa di komentari lewat fitur komentar dibawah. Jika kalian kepo dengan filmnya, langsung aja tekan link yang telah ada di artikel ini (docs.google.com). Selamat Menonton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun