Halo kompasianer, kali ini saya akan membahas bagaimana proses panjang saya dalam membuat film. Apa aja sih yang dibutuhkan dalam membuat film? Bagaimana prosesnya? Apakah membuat film susah? Atau gampang? Maka dari itu, simak lebih lanjut agar semua pertanyaan yang ada pada pikiran kompasianer terjawab.
Sebelum itu, apasih itu film?
Kompasianer mungkin sudah pernah menonton berbagai macam film-film yang sudah tayang, dari kancah Lokal, Nasional, hingga Internasional. Bahasa gampangnya, film adalah sebuah media komunikasi untuk para khalayak umum, yaitu sebuah media untuk mennyampaikan sebuah cerita yang memiliki pesan didalamnya.
Seperti contoh pada film Budi Pekerti karya Wregas Bhanuteja yang memiliki pesan moral yang kental didalamnya yaitusalah satu pesannya tentang dampak sosial media yang bisa menghancurkan hidup seseorang. Jadi, selain sebagai media hiburan, film juga berguna sebagai mediaa untuk menyampaikan pesan dan mengajak atau memengaruhi yang menontonnya.
Lalu, bagaimana caranya membuat film?
Ada tahapan-tahapan dalam membuat film yaitu tahapan Pra-Produksi, Produksi, dan Pasca-Produksi. Fungsi dari tahapan ini adalah supaya film terencana dengan matang dan bisa menghasilkan film yang baik. Hampir semua film maker dunia memakai cara ini agar memudahkan dalam proses pembuatan film mereka. Jadi, jika kompasianer ingin membuat film juga, wajib menggunakan tahapan-tahapan tersebut.
Pertemuan Triangle System
Tahap pertama yang dilakukan adalah melakukan triangle system terlebih dahulu, yaitu pertemuan antara produser, sutradara, dan penulis naskah yang berdiskusi untuk membuat fondasi perencanaan dan pengembangan kreatif cerita. Ketiga peran ini memiliki peran penting dalam pembuatan film. Fungsi dari triangle system adalah untuk bekerja sama menghasilkan suatu visi yang sama.
Peran dari produser secara kasar adalah sebagai pemodal atau yang membiayai seluruh kegiatan pembuatan film dan juga memasarkan film tersebut di platform yang ditargetkan. Kalau peran dari penulis naskah secara kasar adalah orang yang bertanggung jawab dalam pembuatan alur cerita hingga bisa dijadikan naskah film. Terakhir, peran sutradara secara kasar adalah untuk memvisualisasikan naskah film yang sudah di buat penulis naskah yang tadinya masih berupa tulisan hingga menjadi sebuah gambar yang bergerak. Triangle system kadang bisa masuk tahap pra-produksi kadang juga dilakukan sebelumnya.
Tahapan pertama: Pra-Produksi