Mohon tunggu...
Faisal Sidiq
Faisal Sidiq Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Electrical / Instrumentation Engineering

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Memotret Gili Trawangan & Jembatan Suramadu

11 Desember 2011   14:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:30 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

10 Desember 2011, pukul 4 pagi saya bergegas check out. Menuju BIL (Bandara International Lombok). Pesawatku pukul 06.10.

Bandara di pulau Lombok telah berpindah ke Tanah Awu, Lombok Tengah sejak Oktober 2011. Dari Mataram memerlukan waktu satu jam. Tetapi pagi itu jalan-jalan masih sepi. Kami bisa sampai dalam waktu kurang dari satu jam.

Saya mempersiapkan kamera agar mudah memotret keindahan alam pulau Lombok dari ketinggian 14.000 feet DPL. Saya penasaran dengan ketiga Gili yang terkenal di pulau Lombok. Yakni: Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air. Saya ingin sekali mengabadikannya ketiga pulau tersebut di lihat dari atas pesawat udara.

Dalam antrian panjang di loket Check in. saya tidak henti-hentinya berharap mudah-mudahan posisi seat saya dapat dengan mudah mengambil gambar ketiga pulau itu.

Alahmdulillah saya dapat seat 15F (window side) pesawat jenis ATR 72-500. Letak sayap dan baling-baling (six blade)-nya di atas window. Jadi penumpang dapat menikmati pemandangan tanpa halangan di seat manapun mereka duduk.

Seat 15F secara kebetulan di sebelah kanan. Tepat sekali posisi gili di sebelah kanan badan pesawat  ketika take off dari BIL. Lampu tanda safety belt telah dimatikan. Demi keamanan. Penumpang diharuskan tetap menggunakannya.

Dengan sedikit melonggarkannya. Saya dapat berbalik ke kanan. Pertama bendungan batu jai terlihat terbentang luas. Tak lama kemudian di kejauhan tampaklah ketiga gili yang letaknya di kabupaten Lombok Utara. Kabupaten baru. Hasil pemekaran kabupaten Lombok Barat dan Kodya Mataram.

Saya mengambil kamera. Dan tak henti-hentinya kujepret. Hingga mendapatkan gambar yang maksimal.

Fig-1: Gili trawangan, Gili Meno dan Gili Air di pulau Lombok, Nusa tenggara Barat

Dari ketiga Gili tersebut yang pernah saya kunjungi adalah Gili Trawangan. Tahun 2000 silam. Luasnya hanya 3 x 3 km persegi. Wisata yang ditawarkan ketika itu adalah berkeliling pulau dengan kereta berkuda ala pulau Lombok alias Cidomo. Snorkling dan scuba diving yang bersertifikat PADI.

Kalau sebelum-sebelumnya waktu tempuh Selaparang - Surabaya hanya 45 menit. Selaparang adalah bandara lama di kota Mataram. Kini dengan bandara baru BIL waktu tempuh lebih lama yakni 1 jam 20 menit.

Tiba di Bandara International Juanda di Surabaya. Pukul 06.30 (waktu di Surabaya lebih lambat satu jam dibanding waktu di pulau Lombok).

Setelah melapor di loket transit untuk melanjutkan perjalanan ke kota Semarang, Jawa Tengah. Saya sarapan di terminal keberangkatan. Menikmati segelas teh hangat dan pisang goreng model kipas. Sambil melihat-lihat hasil jepretan gili-gili.

Tidak lama di ruang tunggu. Pesawat menuju ke Semarang dipercepat. Alasannya, bandara International Ahmad Yani di Semarang akan ditutup. Menyusul kepulangan bapak presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Jakarta setelah menghadiri acara peringatan Hari Anti Korupsi sedunia 9 Desember 2011 di kota itu.

Di udara dalam perjalanan ke Semarang. Saya duduk di seat yang sama dengan pesawat yang sejenis dengan ATR 72 -500. Lagi-lagi saya melihat jembatan Suramadu. Saya tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Langsung mengambil kamera dan memotret Jembatan Suramadu. Dan hasilnya dapat Anda lihat dalam gambar berikut di bawah ini.

13683411061574374405
13683411061574374405

Fig-2: Jembatan Suramadu, di selat Madura.

Jembatan Suramadu adalah penghubung antara Surabaya dan pulau Madura. Melintasi selat Madura. Panjangnya 5,348 km. Yang dimulai dibangun 2003 ketika era kepemimpinan presiden ibu Megawati dan diresmikan oleh presiden bapak Susilo Bambang Yudhoyono juni 2009.

Demikian kisah jalan-jalan saya kali ini. Sampai jumpa dalam cerita jalan-jalan saya di kota lain...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun