Mohon tunggu...
Faisal Refki
Faisal Refki Mohon Tunggu... Freelancer - Kurang vokal, hanya bersuara lewat tulisan

Kitik bakitik daun rumbia. Daunlah nangka tilantang balik tilantang. Apik pang apik dalam dunia. Api lah narka mahadang sudah mahadang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Sepertiga Malam

28 Juni 2019   14:24 Diperbarui: 28 Juni 2019   14:34 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

malam ini, atau bahkan subuh ini

deretan meja panjang menjadi pangkuan

sumber angin menggeleng geleng menggodaku

ada dua matahari atau bulan diatasku

layar putih menyilaukan pikiranku

di arah jarum jam sebelas mengoceh tak karuan

apa yang kulakukan disini

duduk diam atau hanya jalan jalan di otak

sepertiga malam dibulan suci

mencari inspirasi yang tak kemana

deretan hurup terhampar didepan ujung jemari

dengan kaku dan perlahan merangkai

sayup-sayup terdengar desahan udara berwujud angin

yang mengoceh terus mengoceh

dua matahari dan bulan terus mengintai

layar putih mulai terisi

berkat hamparan huruf di ujung jemari

inilah wujud dari sepertiga malam

Faisal Refki (Banjarmasin, 9 Mei 2017)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun