malam ini, atau bahkan subuh ini
deretan meja panjang menjadi pangkuan
sumber angin menggeleng geleng menggodaku
ada dua matahari atau bulan diatasku
layar putih menyilaukan pikiranku
di arah jarum jam sebelas mengoceh tak karuan
apa yang kulakukan disini
duduk diam atau hanya jalan jalan di otak
sepertiga malam dibulan suci
mencari inspirasi yang tak kemana
deretan hurup terhampar didepan ujung jemari
dengan kaku dan perlahan merangkai
sayup-sayup terdengar desahan udara berwujud angin
yang mengoceh terus mengoceh
dua matahari dan bulan terus mengintai
layar putih mulai terisi
berkat hamparan huruf di ujung jemari
inilah wujud dari sepertiga malam
Faisal Refki (Banjarmasin, 9 Mei 2017)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H