Mohon tunggu...
faisalpermadi
faisalpermadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah Awal berdirinya pesantren pertama di Jawa Barat

18 Desember 2024   14:50 Diperbarui: 18 Desember 2024   15:03 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makam Syekh Hasanuddin (Syekh Quro) (sumber : https://images.app.goo.gl/n3ZjJjdwmGtB3gw49)

Biografi Singkat Syekh Hasanuddin (Syekh Quro)

Syekh Quro adalah Syekh Qurotul Ain atau Syekh Hasanudin atau Syekh Mursahadatillah. Menurut naskah Purwaka Caruban Nagari, Syekh Quro adalah seorang ulama. Beliau adalah putra ulama besar Perguruan Islam di negeri Campa (Vietnam) yang bernama Syekh Yusuf Ash-Shiddiq bin Jamaluddin Akbar Al-Husaini yang masih ada garis keturunan dengan Syekh Jamaluddin Akbar al-Husaini serta Syekh Jalaluddin ulama besar Mekah.

Jika di lihat dari garis silsilah keturunan, Syekh Hasanuddin atau Syekh Quro masih ada garis keturunan dari Sayidina Husein Bin Sayyidina Ali r. a. menantu dari Nabi Muhammad SAW dari garis keturunan Dyah Kirana (Ibunya Syekh Hasanudin atau Syekh Quro). Selain itu Syekh Hasanuddin atau Syekh Quro juga masih saudara se-keturunan dengan Syekh Nurjati Cirebon dari generasi ke- 4 Amir Abdullah Khanudin.

Kedatangan Laksamana Cheng Ho dan Laksamana Sampo Bo ke Nusantara

Ekspedisi Tiongkok datang ke Cirebon atas titah Kaisar Ming, Kaisar Yongle dari Tiongkok (berkuasa tahun 1403-1424), kaisar ketiga dari Dinasti Ming yang sangat terkenal pada tahun 1432 masehi dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho dan Laksamana Sampo Bo. Ekspedisi pertama Cheng Ho dan pasukannya mendatangi Cirebon tahun 1405 masehi. Mereka sebetulnya datang hanya untuk mengisi air bersih bagi kepentingan pasukan. Namun, mengisi air untuk armada Cheng Ho tentu membutuhkan waktu lama. Sebab, kapal-kapalnya besar dan jumlah penumpangnya banyak. Singgah di wilayah dalam waktu lama tentu harus minta izin kepada penguasa lokal.

Itulah awal persahabatan Cirebon dengan Cheng Ho. Saat itu Kesultanan Cirebon belum ada. Masih di bawah kekuasaan Kerajaan Singapura (bagian dari Kerajaan Sunda-Pajajaran). Baru pada 1430 masehi Kasultanan Cirebon ada. Dimulai ketika putra Kerajaan Pajajaran Pangeran Cakrabuana mendirikan Keraton Pakungwati.

Hampir semua wilayah Cirebon pernah didatangi Cheng Ho. Tapi, daerah yang menjadi tempat tinggal selama di Cirebon adalah Kawasan Muara Jati. Daerah itu sekarang menjadi area makam Sunan Gunung Jati.

Kunjungan Cheng Ho juga banyak memberikan bantuan alih teknologi ke masyarakat Cirebon. Di antaranya adalah manajemen kesyahbandaran, dan pembuatan jala penangkap ikan. Sehingga hasil tangkapan nelayan Cirebon menjadi lebih banyak. Bukan hanya itu, prajurit Cheng Ho juga mengajarkan teknik bercocok tanam.

Kemudian ekspedisi berikutnya, Laksamana Sampo Bo saat mendarat di negeri Campa (Vietnam) bertemu dengan Laksamana Sampo Lo Khoei Kian. Laksamana Sampo Lo Khoei Kian adalah salah seorang laksamana laut yang sangat tangguh dan kepercayaan juga orang andalan dari Panglima Laksamana Cheng Ho.

Kemudian Laksamana Sampo Bo dan beserta segenap ekspedisinya meninggalkan negeri Campa untuk melanjutkan perjalanan ke negeri-negeri berikutnya. Dalam perjalanan ini, seorang pemuda yang bernama Hasanuddin bin Yusuf Ash-Shodiq ikut dalam perjalanan Sampo Bo.

Ketika mendarat di Cirebon, Ekspedisi Laksamana Cheng Ho dan Laksamana Sampo Bo menjalin hubungan dengan Keraton Cirebon dan sebagai tanda persahabatan, didirikanlah mesurcuar untuk mempermudah dalam mengontrol Pelabuhan Muara Jati,Sementara Laksamana Sampo Lo Khoei Kian beserta Prajuritnya dikenalkan oleh Cirebon kepada Raja Sunda-Pajajaran di Pakuan – Pajajaran.

Awal kedatangan syekh Hasanuddin (Syekh Quro) di Cirebon

Syekh Quro datang di Pelabuhan Muara Jati, Cirebon pada tahun 1416 Masehi. Sementara Syekh Nurjati mendarat di Cirebon pada tahun 1420 Masehi atau 4 tahun setelah pendaratan Syekh Hasanuddin atau Syekh Quro di Cirebon. Kedatangan Syekh Hasanuddin atau Syekh Quro di Cirebon, disambut baik oleh Syahbandar atau penguasa Pelabuhan Muara Jati Cirebon yang bernama Ki Gedeng Tapa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun