Judul Buku : Agama Agenda Demokrasi dan Perubahan Sosial
Penulis : Muhammad Julijianto, S.ag,.M.Ag.Â
Penerbit : Deepublish
Tahun Terbit : 2015
Jumlah Hal : 265 Halaman
Sub Bab : Idul Adha, Bencana, dan Solidaritas
Riviewer : Faisal Muhamad Aji BaskoroÂ
1. Analisis Yuridis Normatif
Pada sub bab ini kita dapat mengetahui Perjalanan haji adalah perjalanan spiritual yang dilakukan oleh anak manusia, banyak simbol yang terbentang pada fenomena ibadah haji yang dilakukan oleh semua kaum muslimin sedunia. Teladan dari keteguhan iman dan loyalitas Ibrahim terhadap perintah Allah merupakan teladan yang perlu kita contoh dalam kehidupan sehari-hari.Berbagai macam bencana yang muncul seakan merupakan peringatan Allah Swt, bahwa kita sebagai hamba telah mulai meninggalkan-Nya, kita mulai asyik dengan kehidupan duniawi, melupakan atau menyepelekan kewajiban-kewajiban sebagai makhluk.
2. Analisis Yuridis EmpirisÂ
Pada sub bab ini kita dapat mengetahui Hakikat ibadah haji merupakan muktamar umat Islam dari seluruh dunia, semua shalat menghadap kiblat ke Ka'bah baitullah. Kurang lebih empat juta umat Islam dari seluruh penjuru dunia berkumpul dan mengumandangkan keagungan, kebesaran dan kekuasaan Allah Swt dengan takbir Allahu akbar walillahilham, tahmid, dan tahlil secara terus menerus. Manusia terasa kecil laksana buih di lautan, hanya keagungan dan kekuasaan Allah yang nampak, bersimbah sujud tagarub mendekat kepada sang Khalik Allah Swt. Ibadah kurban diartikan bahwa manusia perlu mematikan (menyembelih) nafsu-nafsu hewaniyah yang acap kali muncul dari dalam diri manusia itu sendiri. Nafsu nafsu hewaniyah, ego ego yang tidak perlu ini sering menjerumuskan manusia ke jalan yang sesat. Menyebabkan manusia terjatuh dalam lembah kenistaan, karena menuruti hawa nafsunya yang cenderung destruktif. Pada Qurban ini juga melambangkan bahwa manusia harus ikhlas terhadap barang yang dicintainya namun manusia kerap lupa akan hal tersebut Berbagai penyimpangan dan kejahatan mewarnai perjalanan tahun ini. Mulai dari kasus korupsi, pembalakan liar, penggundulan hutan, pornografi, narkoba, dekadensi moral, dan lain-lain. Berbagai penyimpangan itulah yang semakin menjauhkan negeri kita dari keberkahan.
3. Kesimpulan
Dari hal tersebut Saya dapat menyimpulkan, Sudah saatnya kita instrospeksi diri dan berusaha untuk memperbaiki diri, lingkungan, masyarakat dan bangsa, agar kita tetap optimis menghadapi kehidupan sesulit apapun dengan selalu berpegang teguh pada akidah dan keimanan yang benar kepada Allah Swt, tidak melakukan kemusyrikan, tidak pula melakukan kejahatan terhadap manusia, maupun kejahatan kepada alam. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa Pertama, Bencana yang terjadi merupakan ujian dari Allah Swt kepada manusia untuk menguji sejauhmana keimanan kita kepadaNya, apakah kita tetap tabah, istiqamah, bersyukur, atau kufur, dan berbuat maksiat kepada-Nya. Kedua, Haji sebagai rukun Islam yang kelima wajib bagi yang mampu sekali dalam seumur hidupnya. Haji mabrur balasannya surga. Ketiga, Ibadah kurban sebagai manifestasi iman dan ketaatan kepada Allah Swt.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI