Mohon tunggu...
muhammad faisal idris
muhammad faisal idris Mohon Tunggu... pelaut -

Saya orang yg menganggap sukses adalah jika kita meninggal masuk syurga.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Indonesia Vs Uruguay = Kekonyolan Berantai

24 September 2010   17:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:59 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Mendengar Indonesia akan beruji coba melawan finalis PD 2010 Uruguay pada 8 Oktober mendatang, lagi-lagi membuat saya bertanya-tanya"apa sih yang dicari timnas Indonesia?". Katanya sih uji coba itu sebagai persiapan menghadapi Piala AFF pada Desember mendatang. Selain melawan Uruguay, timnas Indonesia juga akan uji coba melawan Honduras, Pantai Gading, China, dan Timur Leste.

Dari uji coba yang dilakukan melawan tim dari berbagai benua itu, tentunya pelatih timnas kita Alfred Riedl menginginkan agar anak asuhnya memperoleh ilmu dan pengalaman yang bermanfaat sehingga pada Piala AFF nanti memperoleh hasil yang maksimal "minimal lolos dari penyisihan grup atau insya Allah juara". Hmm,,,,kalau teorinya sih emang sudah pas begitu, kira-kira praktek yang sesungguhnya gimana ya??? Inilah jawaban dari hati saya yang paling dalam,"akan ada lagi pergantian pelatih setelah Piala AFF".

Indonesia tidak akan pernah memenangkan apa-apa sampai kiamat dunia,,bila Pelatih timnas kita adalah orang-orang yang gak tau cara "mengangkat piala". Pemain Indonesia rata-rata bertubuh pendek, terus dikasih porsi latihan "standar dalam negeri" oleh pelatih yang "sedang-sedang saja". Sebagai gambaran, timnas Brasil atau Spanyol yang rata-rata pemainnya pendek-pendek,bila dilatih oleh Benny Dollo maka kemungkinan juar Piala Dunia adalah 50%:50%. Mengapa??Karena pemain-pemain Brasil memiliki skill di atas rata-rata, jadi tinggal sentuhan sedikit aja dari pelatih + keberuntungan, maka Brasil pasti juara. Indonesia,,,,sudah pemainnya pendek-pendek, skill "di bawah" rata-rata trus ditambah pelatih biasa aja,,,maka yang ada hanyalah KALAH.

jadi yang ingin saya tekankan adalah kalau Indonesia mau memiliki nama di sepak bola dunia, maka yang pertama-tama harus dilakukan adalah menyewa pelatih terbaik dunia (Joseph Pep Guardiola, Jose Mourinho, Guus Hiddink, dan sebagainya). Memang sih biaya yang diperlukan gak sedikit,tapi kan hasil yang akan diperoleh juga akan maksimal. Misalkan timnas Indonesia menyewa Jose Mourinho yang "suka tantangan baru",coba kita pikir apa yang akan terjadi dengan timnas kita. Yang ada di kepala saya adalah FC. Porto jadi juara Piala UEFA 2003 dan Liga Champion 2004.

Jadi percuma saja timnas Indonesia melakukan uji coba lawan negara terbaik, kalau pelatih kita bukan merupakan yang terbaik di dunia. Yang ada hanyalah kekecewaan yang terus-menerus dan mungkin akan jadi "bumerang" bagi sepakbola negeri kita tercinta ini. Coba kita sejenak melihat ke belakang, membuka kembali agenda-agenda timnas kita. Pasti kita akan menemukan banyak uji coba-uji coba yang telah dilaksanakan di dalam maupun luar negeri yang menelan biaya gak sedikit. setelah uji coba dilaksanakan, pelatih timnas pasti akan bilang: para pemain telah mendapatkan pengalaman dan ilmu yang bermanfaat yang pasti akan berguna dalam menghadapi laga-laga internasional. Hasilnya,,,udah bisa ditebak "kekecewaan yang terus-menerus".

Jadi mendingan mulai dari sekarang PSSI menabung yang banyak supaya suatu saat nanti timnas kita bisa punya pelatih terbaik dunia. Saya yakin pasti semua insan sepak bola di Indonesia akan mendukung rencana ini bila semuanya transparan. Saya sudah banyak sekali merasakan kekecewaan menonton laga internasional timnas kita, mudah-mudahan ini hanya proses yang pendek untuk meraih kejayaan di masa mendatang. Amien,,,,,,,

Hidup Indonesia.......Hidup timnas sepakbola Indonesia..........Sampai jumpa di puncak sukses..........

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun