Perkembangan teknologi digital saat ini memberikan manfaat yang besar bagi sistem pengolahan data. Desa sebagai badan pemerintahan tentu diberikan tuntutan untuk dapat mengolah data terutama pada administrasi desa. Namun, pengolahan data secara digital belum diterapkan secara menyeluruh oleh desa-desa di Indonesia.
Salah satu desa yang belum melakukan digitalisasi pengolahan data adalah Desa Sukorejo. Desa Sukorejo terletak di Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur. Desa ini masih menerapkan sistem konvensional dengan melakukan pencatatan administrasi desa secara manual yang mengandalkan hard file saja. Di sisi lain, Desa Sukorejo juga belum memiliki web aktif yang dikelola oleh desa.
Dalam rangka mendukung proses digitalisasi administrasi desa yang ada pada SDGs Desa poin ke-18 mengenai Desa Dinamis dan Budaya Desa Adaptif. Mahasiswa UB yang tergabung pada Kelompok 776 Program Mahasiswa Membangun 1000 Desa (MMD-1000D) di Desa Sukorejo menggelar pelatihan pembuatan mini dashboard dengan memanfaatkan Microsoft Excel. Pelatihan yang diselenggarakan di Kantor Desa Sukorejo pada hari Kamis, 20 Juli 2023 ini ditujukan kepada aparat kantor desa di Desa Sukorejo.
"Pelatihan ini diselenggarakan sebagai bentuk kontribusi secara nyata dari mahasiswa untuk aparat kantor desa. Dengan harapan aparat kantor desa dapat menerapkan ilmu yang dibagikan demi tercapainya digitalisasi administrasi desa", ungkap Faisal selaku penanggung jawab sekaligus pemateri pelatihan.
Pelatihan ini dibagi menjadi tiga tahapan, pertama adalah pemberian pretest. Aparat kantor desa diminta untuk mengerjakan kuesioner mengenai materi yang akan disampaikan. Hal ini ditujukan untuk mengetahui sejauh mana aparat kantor desa mengenal Microsoft Excel.
Selanjutnya, pemberian materi mengenai pembuatan mini dashboard dengan memanfaatkan fitur Pivot Table dan Pivot Chart di Microsoft Excel. Pada tahapan ini, aparat kantor desa melakukan demonstrasi pembuatan mini dashboard secara langsung. Harapannya pemberian materi dapat lebih efektif dengan adanya diskusi interaktif antara pemateri dan audiens.
Terakhir adalah pemberian posttest, aparat kantor desa diminta untuk mengerjakan kuesioner mengenai materi yang telah disampaikan. Pemberian posttest bertujuan untuk mengetahui apakah materi telah tersampaikan dengan baik kepada aparat kantor desa. Menurut data kuesioner pretest dan posttest, materi tersampaikan dengan baik yang dibuktikan dengan peningkatan nilai yang diperoleh aparat kantor desa pada saat posttest.
Adanya pelatihan ini diharapkan sebagai salah satu jalan yang dapat memberikan akses kepada desa untuk proses digitalisasi administrasi. Pelatihan ini mendapat tanggapan positif dari aparat kantor desa untuk dapat merealisasikan digitalisasi administrasi desa.
"Adanya pelatihan ini sangat penting bagi kami sebagai aparat kantor desa. Karena, beberapa aparat masih kurang lihai dalam menggunakan Microsoft Excel. Semoga palatihan ini bukan menjadi satu-satunya kegiatan yang dapat membantu aparat untuk proses digitalisasi administrasi", pungkas Ibu Umariyati selaku aparat kantor desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H