Mohon tunggu...
Faisal L. Hakim
Faisal L. Hakim Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Penikmat harmoni

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ejakulasi Tawa

28 Mei 2016   22:23 Diperbarui: 29 Mei 2016   12:32 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Indonesia, jika diperhatikan, Anda akan menemukan banyak orang-orang tertawa. Di sudut-sudut gang, di mal-mal, di pasar-pasar, di warung-warung dan sebagainya. Mereka riang sekali. Apalagi di acara-acara televisi, betapa banyak wajah penuh tawa. Pertanyaannya, jenis tawa manakah ini. Jika disebut tawa yang prihatin, apakah sudah mengidap ejakulasi tawa? Jika disebut tawa yang naif, betapa kasihannya bangsa yang besar ini.

Pasalnya, Indonesia menanggung duka yang serius. Sakit komplikasi. Lebih-lebih di wilayah moralitas. Dari yang korupsi, pergaulan bebas, hingga tindak asusila yang kelewat batas. Alih-alih saya akan mengatakan bahwa ejakulasi tawa dan senyum itu memalukan dan layak dinilai menyedihkan. Malah, ejakulasi senyum dan tawa adalah sindrom yang harus kita idap.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun