Di Indonesia, jika diperhatikan, Anda akan menemukan banyak orang-orang tertawa. Di sudut-sudut gang, di mal-mal, di pasar-pasar, di warung-warung dan sebagainya. Mereka riang sekali. Apalagi di acara-acara televisi, betapa banyak wajah penuh tawa. Pertanyaannya, jenis tawa manakah ini. Jika disebut tawa yang prihatin, apakah sudah mengidap ejakulasi tawa? Jika disebut tawa yang naif, betapa kasihannya bangsa yang besar ini.
Pasalnya, Indonesia menanggung duka yang serius. Sakit komplikasi. Lebih-lebih di wilayah moralitas. Dari yang korupsi, pergaulan bebas, hingga tindak asusila yang kelewat batas. Alih-alih saya akan mengatakan bahwa ejakulasi tawa dan senyum itu memalukan dan layak dinilai menyedihkan. Malah, ejakulasi senyum dan tawa adalah sindrom yang harus kita idap.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H