Mohon tunggu...
Faisal Firmansyah
Faisal Firmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Be Better

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Agresif dan Kekerasan Itu Sama?

10 November 2022   04:13 Diperbarui: 10 November 2022   04:17 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mungkin kita sudah tidak asing dengan kata agresif dan kekerasan. Apalagi baru-baru ini ada kasus KDRT dari pasangan artis Rizky Billar dan Lesti Kejora. Namun apakah kalian tahu bahwa agresif dan kekerasan itu berbeda loh. Yuk kita simak bersama mengenai pembahasan tersebut dibawah ini

Definisi Agresif

Agresif adalah suatu tindakan yang dilakukan secara sengaja oleh seseorang dengan maksud untuk menyakiti orang lain secara fisik maupun verbal. Banyak orang yang mengartikan agresif dan kekerasan ini sama. 

Kedua hal ini memanglah sama, namun keduanya memiliki perbedaan dalam bentuk dan motivasinya. Menurut salah satu ahli, yaitu Breakwell menjelaskan definisi agresif adalah setiap bentuk pilaku untuk menyakiti atau merugikan seseorang yang bertentangan dengan kemauan orang itu. Agresif melibatkan setiap bentuk penyiksaan, termasuk penyiksaan psikologis atau emosional. 

Misalnya mempermalukan, menakut-nakuti atau mengancam. Sedangkan kekerasan didefinisikan sebagai tindakan di mana ada usaha sengaja oleh salah satu individu untuk mencederai secara fisik kepada individu lainnya, terbatas pada penyiksaan secara fisik, dan apabila tidak disengaja tidak dikatagorikan kekerasan.

Macam-Macam Agresif 

Berikut ini adalah macam macam agresif.

1) Agresif fisik langsung, yaitu tindakan agresif fisik yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan individu atau kelompok lainnya yang menjadi targetnya dan terjadi kontak fisik secara langsung, Contohnya seperti: memukul, mendorong, menendang.

2) Agresif fisik pasif langsung, yaitu tindakan agresif fisik yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan individu atau kelompok lain yang menjadi targetnya, namun tidak terjadi kontak fisik secara langsung, Contohnya seperti: demonstrasi, aksi mogok, aksi diam.

3) Agresif fisik aktif tidak langsung, yaitu tindakan agresif fisik yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan cara tidak berhadapan secara langsung dengan individu atau kelompok lain yang menjadi targetnya, Contohnya seperti merusak harta korban, membakar rumah, menyewa tukang pukul, dll.

4) Agresif fisik pasif tidak langsung, yaitu tindakan agresif fisik yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan cara tidak berhadapan secara langsung dengan individu atau kelompok lain yang menjadi targetnya namun tidak terjadi kontak fisik secara langsung, Contohnya seperti: tidak peduli, apatis, masa bodoh.

5) Agresif verbal aktif langsung, yaitu tindakan agresif verbal yang dilakukan oleh individu atau kelompok  dengan individu atau kelompok lainnya, Contohnya seperti menghina, memaki, marah, mengumpat.

6) Agresif verbal pasif langsung, yaitu tindakan agresif verbal yang dilakukan oleh individu atau kelompok lain dengan individu atau kelompok lainnya namun tidak terjadi kontak verbal secara langsung, Contohnya seperti menolak bicara, bungkam.

7) Agresif verbal aktif tidak langsung, yaitu tindakan agresif verbal yang dilakukan oleh individu atau kelompok, namun tidak berhadapan secara langsung dengan individu atau kelompok lainnya yang menjadi targetnya, Contohnya seperti menyebar fitnah, mengadu domba.

8) Agresif verbal pasif tidak langsung, yaitu tindakan agresif verbal yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan individu atau kelompok lain yang menjadi targetnya dan tidak terjadi kontak verbal secara langsung, Contohnya seperti tidak memberikan dukungan, tidak menggunakan hak suara.

 

Menangani Perilaku Agresif dan Kekerasan Pada Anak

Berikut ini adalah cara-cara yang dapat dilakukan untuk menangani perilaku agresif dan kekerasan pada anak.

  • Memahami dan menerima pribadi anak

Kita harus bisa memahami dan menerima kepribadian anak. Apabila kita bisa melakukan hal itu maka akan tumbuh sikap empati dan simpati pada anak. Sikap empati dan simpati ini bisa menjadikan anak menjadi pribadi yang tidak agresif.

  • Ciptakan PAKEM

PAKEM sendiri merupakan singkatan dari pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Apabila pembelajaran terlaksana dengan baik maka anak akan tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.

  • Melakukan Catharsis

Catharsis adalah penyaluran perilaku agresif kepada hal-hal yang positif. Mungkin contohnya seperti anak yang suka menendang dan merusak barang-barang yang ada disekitarnya, kita arahkan anak tersebut untuk melakukan olahraga seperti sepakbola.

  • Menciptakan Lingkungan Nonagresif

Kita harus bisa menjauhkan anak dari hal-hal yang berbau agresif, yang mungkin ada pada tontonan anak di televisi atau bacaan pada buku. Jika kita bisa menjauhkan anak dari hal-hal tersebut maka pertumbuhan sikap agresif anak akan berkurang.

  • Mengembangkan Sifat Empati

Orang tua anak harus bisa mengembangkan sifat empati pada anak agar anak tidak menjadi pribadi yang agresif.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun