Mohon tunggu...
faisal fahmi mrp
faisal fahmi mrp Mohon Tunggu... Relawan - Pemula bersahaja

Searching.......

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hujannya Naik Turun

19 Oktober 2018   21:03 Diperbarui: 19 Oktober 2018   21:13 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah kenapa hari ini hujan ya kadang keras kadang tidak. Orang yang berlalu-lalang lewat di jalan, bolak-balik memasang dan membuka jas hujan yang mereka pakai. Aku mau ketawa melihat tingkah manusia yang diguyur hujan. Ternyata hujan bisa mempermainkan manusia juga. Ini hanya siklus curahnya saja yang dipermasalahkan. Wajar menjelang akhir tahun musim hujan yang sedang ganas ganasnya.

Kita tidak boleh mengeluh dengan Cuaca dan faktor alam yang sering berubah berubah. Tentu manusia juga punya hal yang sama. Kadang berubah dan kadang tetap.  

Saya rasa hampir seluruh wilayah Indonesia diguyur hujan akhir-akhir ini. Bencana gempa juga silih berganti. Baru-baru ini saya baca di media kabar, gempa baru saja menggoyang-goyangkan Aceh. Apa Harapan Kita?. Sebagai manusia yang tidak mau siapa pun terluka. Pastilah kita menginginkan alam yang bersahabat. Kalau kita saja bisa mempermainkan alam dengan membuang sampah sembarangan. Pasti Alam juga kan mempermainkan kita.

Curah hujan yang durasinya tidak bisa kita tebak. Merupakan salah satu contoh bahwa keadaan alam juga sama. Tidak bisa ditebak.. sampai-sampai orang yang sedang berada diatas kendaraan roda dua. Bola-bali meminggirkan kendaraannya untuk sekedar memasang dan melepas jas hujan.

Alam bukan mainan. Semua ada tempat dan wadah yang disediakan oleh alam. Bayangan saja jika alam sedang menetralisasi. Yang dahulunya seharusnya sebagai tempat tumbuhan, sekarang sudah menjadi tempat hunian. Wajar jika alam mendatangkan banjir dan hujan. Gunanya tidak lebih hanya untuk meratakan tempat tersebut. Banjir datang meratakan rumah-rumah agar tumbuhan kembali tumbuh. 

Bangunlah rumah di tempat yang semestinya yaitu jauh dari pinggiran pinggiran sungai dan bibir pantai. Air juga butuh ruang. Jangan salahkan alam Jika dia mempermainkan kita. Kecil jadi kawan besar jadi lawan. Setetes  menghauskan . 1 bah menenggelamkan.

Salam

 faisal fm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun