Kubasuh muka dengan kedua tanganku
Seraya menatapkan mata kearah kiblat
Pandanganku berkaca terkena biasan air
Seumpama aku menangis pun sulit tampak
Kaki perlahan meninggalkan sumur berwudhu
Terbentang didepan sajadah merah
Tempat kaki dan tangan ini bersimpuh
Didepan tuhan dengan barisan kalimat ayat suci
Seraya kupanjatkan do'a
Aku mengadu keluh kesah yang tertumpah
Luapan air mata mengiringi do'aÂ
Sampai tercipta sajak untuk mengindahkan kalimat yang kupinta
Dihadapan tuhan aku bersimpuh
Kurengkuh harapan
Kiranya telapak tanganpun tak sanggup menerima segala yang terkabul.
Bagaimana hambamu ini
Hanya meminta dengan kedua tangan
Namun besar dan luas harapan
Tak sebanding dengan wadah tempat meminta
Faisal fahmi marpaung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H