Mohon tunggu...
Faisal CandraRahmadhana
Faisal CandraRahmadhana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bikin jurnal agar keliatan sibuk

from zero to hero

Selanjutnya

Tutup

Music

Band Hits di Kalangan Anak Muda yang Mengklaim Dirinya sebagai Edgy dan Eksis

10 Juni 2022   02:59 Diperbarui: 10 Juni 2022   03:10 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Halo para pecinta musik sedikit lawas! Lagi seneng ndengerin lagu apa nih? Kalau lagi pusing pasti suka ndengerin lagu yang slow - slow yakan. Tapi karena lagu - lagu sekarang kurang greget, lagu agak lawas bisa dong jadi pilihan. Disini aku bakal ngajak kalian menelusuri sejarah dan seluk besuk suatu band yang sedikit lawas tapi hits banget nih akhir - akhir ini. 

Dengan nuansa nya yang slow dan dibalut dengan sedikit nuansa rock, band ini digemari oleh masyarakat. Ditambah lagi lagu dari band ini sangat easy listening dan lirik nya sangat mudah menempel di kuping orang yang mendengarnya. Band apa sih sebenernya? Yap, betul banget, band ini memiliki nama "Radiohead".

Radiohead adalah sebuah grup musik ekspererimental rock alternatif yang berasal dari Britania Raya. terbentuk pada tahun 1985. Band ini terdiri dari Thom Yorke (vokal utama, gitar ritmis, dan piano), Jonny Greenwood (gitar utama, keyboard, penyintesis modular, Ondes Martenot, glockenspiel, dan lain-lain), Ed O'Brien (gitar, vokal, perkusi tambahan), Colin Greenwood (gitar bas, penyintesis, Phil Selway (drum, perkusi). 

Para personil Radiohead bertemu waktu mereka berada di Abingdon School. Sebuah sekolah Independen untuk anak laki - laki yang berada di Abingdon,Oxfordshire. Para personil band bergenre alternatif rock ini berada di anghkatan yang berbeda - beda dan mereka disatukan karena musik.

Awal mula orang - orang jenius ini membentuk band yang bernama On a Friday, nama ini mengarah pada hari biasa mereka latihan di sekolah. Anggota On a Friday ini memilih instrumen mereka sendiri karena mereka ingin ingin bermain bersama dan bukan karena minat tertentu. "Itu merupakan sudut kolektif, dan jika Anda dapat berkontribusi dengan meminta orang lain memainkan instrumen anda, maka itu benar - benar keren". Ucap sang bassist, Colin Greenwood.

Awal pencarian karakter On a Friday ini dituntun oleh guru musik sekolah mereka. Guru ini berandil peran besar di kesuksesan Radiohead sekarang ini. Guru musik di Abingdpn School ini mengenalkan mereka dengan musik - musik jazz, soundtrack film, hingga lagu klasik abad ke - 20. 

Berdasarkan kekuatan karakter yang kuat dan dianggap "beda", On a Friday ditawari kontrak rekaman oleh Island Records, tetapi mereka memutuskan bahwa mereka tidak siap dan ingin masuk universitas terlebih dahulu.

Selang waktu mereka pun lulus sekolah dan terpisah karena memasuki universitas pilihan masing - masing. Walau terpisah akan jarak, On a Friday tetap taat melakukan latihan dan sesekali manggung dengan harapan band mereka segera melambung.  

Hingga aksi naik panggung mereka yang ke - 8 di Jericho Tavern menarik perhatian beberapa perusahaan rekaman. Sampai tiba pada 21 Desember 1991, mereka menandatangi kontrak rekaman enam album dengan EMI. Atas permintaan EMI, nama On a Friday pun diganti menjadi "Radiohead".

  • Album Pertama : Pablo Honey.  "Creep" Kesuksesan Awal yang tertunda

Radiohead merilis album debut mereka pada Februari 1993. Pada awal penjualan album pertama ini, Radiohead dan EMI mengalami kebuntuan, pasalnya album yang terdiri dari "Creep" dan singel lanjutannya "Anyone Can Play Guitar" dan "Stop Whispering" gagal menjadi hit. "Pop Is Dead", 

sebuah single non-album juga terjual dengan buruk, bahkan "creep" pernah di masukkan kedalam daftar hitam oleh BBC Radio 1 karena lagunya terlalu "depresi". Album ini hadir layaknya perpaduan antara grunge dan britpop. Seperti yang kita tau, pada kala itu musik Inggris sedang gencar - gencar nya lagu grunge, sedangkan style britpop sendiri konon menjadi perlawanan bagi para musikus yang beraliran grunge.

Pablo Honey inipun menjadi anugrah sekaligus kutukan bagi Thom dkk.  Menjadi anugrah karena meski awal rilis album "Pablo Honey" kurang laku, band ini pun terangkat karena ada salah satu DJ berpengaruh dari Israel yang sering membawakan lagu "Creep" dan lagu inipun menjadi hits disana. 

Berawal dari situlah Radiohead diundang untuk naik panggung keluar dari negerinya. Tidak hanya itu, pada Maret 1993, "Creep" mulai diputar di stasiun radio AS dan naik ke nomor dua di tangga lagu rock modern Amerika. Selanjutnya album ini menjadi kutukan lantaran tidak sedikit fans musik Inggris yang mencemooh mereka dengan sebutan "poser grunge".

  • Album Kedua : The Bends. Pengakukan dari Para Musikus Grunge

Setelah sukses dengan lagu "Creep", Radiohead melakukan penyegaran ide dengan mengadakan tour ke timur, yaitu ke Australasia dan Mexico. Tour ini bertujuan agar mereka lebih percaya diri dalam menampilkan lagu baru dan lebih percaya diri dalam menampilkan lagu mereka yang berkesan "berbeda". 

My Iron Lung menjadi single pertama yang berkolaborasi dengan manajer masa depan mereka yang bernama Nigel Godrich yang waktu itu bekerja di bawah Leckie sebagai insinyur audio yang kemudian memproduksi semua karya seni Radiohead. Dipromosikan melalui stasiun radio alternatif, penjualan My Iron Lung lebih baik dari yang diharapkan, dan menyarankan bahwa band telah membangun basis penggemar.

Radiohead menyelesaikan tour dalam rangka memperkenalkan lagu barunya serta melakukan rekaman pada akhir 1994, dan merilis The Bends pada awal 1995. Lagu ini lebih ke nuansa grunnge namun dikemas dengan grunge yang unik, sehingga para musikus grunge yang awalnya mencemooh, 

berbalik memberi pengakuan akan album ini. Album dengan single "Fake Plastic Trees", "High and Dry", "Just", dan "Street Spirit (Fade Out)" berhasil menuai kesuksesan dan memberikan Radiohead memiliki basis penggemar.

  • Album Ketiga : OK Computer. Pembawa Kesuksesan di ranah Internasional.

Radiohead memutuskan untuk memproduksi sendiri album terbaru mereka berikutnya dengan Godrich, dan memulai pengerjaan pada awal 1996. Mereka sempat melakukan rekaman di pedesaan daerah Oxfordshire dan melanjutkan rekaman album bukan di studio tetapi di St. Catherine's Court, 

sebuah rumah besar abad ke-15 di dekat Bath. Sesi rekamannya santai, dengan band bermain sepanjang hari, merekam di ruangan yang berbeda, dan mendengarkan The Beatles, DJ Shadow, Ennio Morricone dan Miles Davis untuk inspirasi. 

Album ketiga ini selesai dan dipublikasikan pada Mei 1997. Album yang menggabungkan banyak unsur ini menuai lejitan pujian dan mendorong Rolling Stone untuk menyebut album sebagai "tour de force untuk art" (rock yang menakjubkan). Yorke mengatakan bahwa album ini terinspirasi dengan kecepatan di era 1990, namun jika difikirkan lebih mendalam, album ini seperti menggambarkan kebisingan di masa depan.

"Tentang perasaan yang Anda dapatkan saat Anda dalam perjalanan tapi Anda tidak mengendalikannya - Anda hanya melewati ribuan tempat dan ribuan orang dan Anda benar-benar dihapus darinya." Ucap sang gitaris Jonny Greenwood.

Album ini membawa Yorke cs mendapatkan berbagai penghargaan besar, contohnya album ini menempati urutan pertama lagu rock di Inggris dan membawa mereka ke ranah Internasional, menempati urutan 21 di tangga Album Amerika,menerima penghargaan Grammy Awards,  

memenangkan Album Alternatif Terbaik dan masuk nominasi untuk Album terbaik Tahun Ini. Lagu "Paranoid Android", "Karma Police" dan "No Surprises" dirilis sebagai singel, di mana "Karma Police" paling sukses secara internasional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun