Di dalam buku ini, penulisnya menyebut kebaikan poligami untuk mengatasi problem sosial, mengatasi problem pribadi, dan mengatasi kerusakan akhlak.
Problem sosial adalah bertambahnya jumlah perempuan melebihi jumlah laki-laki. Ini bahkan terjadi di negara yang tidak dilanda perang. Jadi poligami dalam kondisi ini sangat diperlukan.Â
Sebaliknya, jumlah laki-laki berkurang akibat perang baik sebab agama maupun politik. Ini pun problem sosial yang perlu diatasi dengan poligami.
Adapun problem pribadi adalah istri mandul, istri tidak bisa memenuhi kebutuhan biologis suaminya, suami sering pergi ke luar negeri tanpa disertai istri, suami memiliki kekuatan seksual tinggi sedangkan istri tidak mampu melayaninya.Â
Selain itu, ada alasan pentingnya memperbanyak keturunan demi kepentingan dakwah, dan adanya kesulitan perempuan dampak dari ikut program Keluarga Berencana misalnya dia pendarahan  di luar kebiasaan.
Sedangkan kebaikan menambah istri demi mengatasi kerusakan akhlak, maksudnya adalah penulis khawatir para perempuan terjerumus ke dalam jurang kehancuran. Sebab jumlah mereka melebihi laki-laki sehingga banyak yang kesepian dan tidak ada yang memperhatikan mereka. Maka poligami akan menyelamatkan para perempuan dari bencana.
Buku ini juga membagi kiat-kiat agar mampu berbuat adil.
Seumpama kamu kesampaian punya istri lebih dari satu, kamu sebagai laki-laki pemegang sunnah Rasululullah harus berbuat adil.
Masing-masing dari istri-istrimu akan kamu kasih rumah pribadi, kendaraan pribadi, dan uang belanja sendiri-sendiri. Kasih sayangmu kamu bagi merata di antara mereka, giliran bermalam yang sama, hiburan dan hadiah-hadiah yang membahagiakan mereka semuanya.
Bagaimana caranya supaya bisa berlaku adil, carilah di buku ini. Di dalamnya ada langkah-langkah menuju keadilan. Insyallah kamu akan menjelma sebagai kepala rumah tangga yang sanggup melaksanakan sunnah Rasulullah dengan baik dan sempurna.
Nantinya kamu akan menjadi model laki-laki poligamis yang soleh, teladan bagi para tetanggamu, bagi klub badmintonmu, bagi grup rondamu, sehingga pada gilirannya terwujud masyarakat berbilang istri yang sejahtera dan berkeadilan sosial.